Posts

Showing posts from April, 2015

Who Would Dare to Love ISIS? (A Letter from the People of the Cross)

Image

Dimana Tuhan?

Pertanyaan seperti ini kadang timbul bukan dari orang yang tidak beriman, tetapi dari orang yang beriman dan yang saleh dari seseorang yang murni dan bersih hatinya seperti Asaf (Mazmur 73), yang secara tidak langsung menanyakan keadilan Tuhan. Beberapa hari lalu saya sempat membaca berita ada seorang putri kerajaan Arab Saudi sekali belanja bisa sampai ratusan milyar. Pernah juga saya nonton video seorang pangeran Arab mengguyur pelacur dengan uang. Mungkin bagi mereka yang serius dengan Tuhan, orang-orang Arab yang super kaya ini tidak memusingkan atau merisaukan, karena orang-orang yang super kaya ini tidak mengklaim memiliki iman yang benar menurut kita. Tapi kadang yang membuat mereka mempertanyakan Tuhan adalah saat mereka melihat kemujuran orang-orang fasik. Orang fasik ini bukanlah orang yang tidak mengetahui hukum-hukum Allah yang benar. Menurut Thayer, orang fasik adalah     orang yang kurang kagum atau hormat terhadap Allah. Pernah suatu kali Yeremia seperti menuntu

Rahasia Panggilan – A.W Tozer

….dipanggil menjadi rasul…..dipanggil menjadi orang-orang kudus.. (1 Korintus 1:2) Kata dipanggil yang singkat yang digunakan rasul di sini adalah bagaikan sebuah pintu yang terbuka kepada dunia yang lain, dan saat kita memasukinya kita akan menemukan diri kita memang berada di dunia yang lain. Karena dunia yang baru yang kita masuki adalah sebuah dunia dimana kehendak Allah berdaulat dimana manusia tidak bisa memasukinya, atau jika dia memasukinya, dia memasukinya dengan sebuah kebergantungan dan sebagai seorang hamba tapi tidak pernah sebagai seorang tuan (penguasa atas dirinya) Paulus di sini menjelaskan tentang kerasulannya:   dimana itu adalah sebuah panggilan efektif, bukan karena keinginannya atau kehendaknya ataupun keputusannya, dan ini adalah sesuatu yang ilahi, cuma-cuma, sama sekali tidak dipengaruhi oleh tangan-tangan manusia. Responnya dari manusia, tapi panggilan, tidak pernah berasal dari manusia. Panggilan ini hanya berasal dari Allah sendiri. Ada dua

"Benediction" by Josh Garrels in Charlotte, NC

Image

Sekilas tentang pemilihan - Art Katz

Motif Allah terhadap Israel bukanlah karena ada sesuatu yang baik dari Israel. Jika ada sesuatu yang baik dari Israel mereka tidak akan mengalami penderitaan atas malapetaka yang akan menimpa mereka. Satu-satunya alasan Allah memilih mereka adalah karena Allah mengasihi mereka. Bukan karena Israel mempunyai karakter untuk dapat dikasihi tapi karena siapa dan bagaimana Allah itu. Pewahyuan akhir Allah dalam menanggulangi Israel secara keras dan kemurahan-Nya atas bangsa ini adalah siapa Diri-Nya sendiri. “Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan bukan karena mereka layak mendapatkan belas kasihan tapi karena “AKU ADALAH AKU” dan AKU akan menjadi siapa Aku.” Sampai hal itu diperlihatkan Allah bukanlah Allah. Selama kita berpikir ada sebuah kondisi atau kualifikasi apapun, baik dalam Israel maupun gereja, yang mendorong Dia untuk menjadi murah hati, kita tidak mengerti sebagaimana seharusnya. Ada sesuatu dalam diri kita seorang manusia yaitu keben

Pemilihan dan kesombongan manusia - Reggie Kelly

Ada sebuah akar yang lebih dalam dibandingkan anti semitik (anti yahudi) yaitu anti pemilihan! Israel merepresentasikan “Ke-Allahan Allah” dalam kebebasan dan kedaulatan-Nya untuk melakukan sebuah pemilihan ilahi yang tidak berdasarkan perbuatan manusia. Ini adalah kebijaksanaan-Nya untuk mempergunakan “skandal partikularitas atau skandal jalan masuk yang terbatas” yang menguji dan mengekspos klaim praduga terhadap Allah oleh apapun dalam diri manusia, dari manusia atau dihasilkan oleh manusia. Israel eksis untuk mendemontrasikan dan memperlihatkan peperangan Allah yang terus menerus terhadap kesombongan manusia, sebuah kepercayaan yang baik secara rahasia tersembunyi di dalam hati manusia ataupun yang mereka ucapkan bahwa ada sesuatu, apapun dalam manusia yang membuat mereka bisa meninggikan diri satu sama lain atas kekudusan mereka terlepas dari kasih karunia-Nya yang cuma cuma.

Predestinasi sebagai sebuah penghiburan – Wayne Grudem

…Dan mereka yang di predestinasikan-Nya juga di panggil-Nya…di benarkan-Nya..di muliakan-Nya (Roma 8:29-30) Maksudnya Paulus adalah dia mengatakan bahwa Allah selalu bertindak bagi kebaikan mereka, mereka yang Dia panggil kepada Diri-Nya. Jika Paulus melihat ke masa lalu, masa dimana sebelum penciptaan dunia, dia melihat bahwa Allah sudah memilih lebih dahulu dan mempredestinasikan umat-Nya untuk menjadi serupa dengan gambaran Kristus. Jika dia melihat ke belakang, beberapa waktu yang lalu (dimana orang Kristen bertobat) dia mendapati bahwa Allah memanggil dan membenarkan umat-Nya yang telah Dia predestinasikan. Dan jika dia melihat ke masa yang akan datang, saat dimana Kristus kembali, dia melihat Allah telah menentukan untuk memberikan tubuh kemuliaan yang sempurna kepada mereka yang percaya kepada Kristus. Dari kekekalan sampai kekekalan Allah selalu merancangkan untuk berbuat baik bagi umat-Nya. Dan jika Allah selalu melakukan kebaikan bagi kita dan akan melakukan kebaik