Posts

Showing posts from January, 2010

THE DIFFERENCE – Paris Reidhead

But there was a difference! It wasn't trying to convince a GOOD MAN that he was in trouble with a BAD GOD! But that it was to convince BAD MEN that they had deserved the wrath and anger of a GOOD GOD! And the consequences were repentance, that lead to faith, and lead to the life. Dear friends, there's only one reason, one reason for a sinner to repent and that's because Jesus Christ deserves the worship and adoration and the love and the obedience of his heart. Not because he'll go to heaven. If the only reason you repented, dear friend, was to keep out of Hell all you are is JUST A LEVITE SERVING FOR TEN SHEKELS AND A SHIRT! THAT'S ALL! You're trying to serve God because He'll do you good! But a repentant heart is a heart that has seen something of the enormity of the crime of playing God and denying the just and righteous God the worship and obedience that He deserves! Why should a sinner repent? BECAUSE GOD DESERVES THE OBEDIENCE AND LOVE THAT HE'S RE

Ajaran Tentang Kemakmuran: Mengelabui dan Mematikan - John Piper

Ketika saya membaca tentang gereja yang mengajarkan tentang kemakmuran, respon saya adalah: Seandainya saya bukan orang Kristen, saya tidak akan ingin masuk Kristen. Dengan kata lain, seandainya ini adalah pesan Yesus, mohon maaf saya tidak mau. Memikat orang untuk mengikut Kristus supaya kaya adalah bohong dan mematikan. Ini adalah bohong karena pada waktu Yesus sendiri memanggil kita, Ia mengatakan hal-hal seperti: “Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi muridKu” (Lukas 14:33). Dan ini mematikan karena hasrat untuk menjadi kaya menjerumuskan “orang ke dalam keruntuhan dan kebinasaan” (1 Timotius 6:9). Jadi inilah permohonanku kepada para pemberita injil. 1. Jangan mengembangkan filsafat gereja yang membuat manusia lebih sulit lagi untuk masuk surga. Yesus berkata, “Betapa sulitnya bagi orang kaya untuk masuk ke dalam kerajaan Allah!” Murid-muridnya tercengang, sebagaimana banyak orang dalam gerakan “kem

VISION of TRUE and FALSE REVIVAL - Patrick Ersig.

Here is the account of a vision from God that I received regarding true and counterfeit revival. This vision occurred on March 4th 2006. The VISION Everything was black and I saw one person walking at a semi-brisk pace. Not fast walking, but a slight cadence above normal pace. Walking with purpose. This person was walking straight and sure - upright and strong - solemn and serious, like a revolutionary - a warrior - a light to darkness. I then saw a couple more people and then others in the distance and they were bright and shining against the blackness that was all around. They all walked the same way - solemn and serious and the Lord spoke and said, "These are my remnant who are walking in holiness, righteousness, obedience, brokenness and utter submission to MY WILL - watch what I am doing Patrick." Then I saw the individuals begin to unite in small groups of two to three at first and then more came and the groups grew to five and even ten and the li

Cara berpikir Peziarah - Jonathan Edwards

Ibrani 11: 13 - 14 Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air. Para Peziarah tidak dibelokan dari sasaran mereka. Seorang Pengembara... tidak dipikat oleh pemandangan - pemandangan yang indah untuk menunda rencana perjalanannya. Tidak tujuan akhir perjalanannya ada dalam pikirannya. Jika ia mendapatkan akomodasi-akomodasi yang nyaman di sebuah penginapan, ia menikmatinya tanpa berpikir untuk menetap di situ. Ia menganggap bahwa hal - hal ini bukanlah miliknya, bahwa ia hanyalah seorang asing, dan ketika ia telah siap menyegarkan dirinya, atau tinggal untuk satu malam, ia siap untuk melanjutkan perjalanannya Para peziarah harus mengendurkan pegangannya terhadap apa yang