Posts

Showing posts from January, 2017

Sebuah tahun yang baru? – Paul Ravenhill

Saya terkesan selagi tahun ini berakhir dengan bagaimana ironisnya sikap manusia terhadap waktu. Untuk berpikir tentang manusia tanpa Allah, terikat dengan kehampaan karena kegelapannya sendiri dan di ancam dengan tahun-tahunnya yang singkat dan cepat berlalu dan yang tentu saja itu akan mendatangi kehidupannya juga…untuk berpikir tentang seseorang seperti itu…”merayakan” berlalunya waktu -  bergembira  atas terhilangnya satu-satunya kesempatan yang dia miliki, buta terhadap satu-satunya harapan yang dia miliki, kelihatannya seperti pukulan  yang jitu dari musuh yang menipu. Betapa gelapnya kegelapan bagi mereka yang belum pernah melihat terang dan betapa besarnya tanggung jawab dari mereka yang telah melihat terang! Saya berpikir tentang nabi yang diberikan iluminasi oleh Roh Kudus, berseru "Hai bumi, bumi, bumi! Dengarlah firman TUHAN!” Dengan kerinduan yang luar biasa Allah memanggil ciptaan-Nya yang miskin, terhilang, buta dan terluka. Dengan intensitas yang besar Dia mem

Bertahan dalam penderitaan dengan melihat Yesus

Saat kita baru mengalami ajaibnya kasih karunia kita akan memiliki hati yang terbakar bagi Kristus. Tiba-tiba kita punya hasrat untuk hidup bagi Kristus dan bahkan menderita bagi Dia. Kita berani menjadi berbeda dengan yang lain, kita berani melepaskan segala sesuatu yang dahulu kita anggap menyenangkan. Dan Tuhan untuk sementara waktu sepertinya mengizinkan kita untuk melakukan itu dengan berhasil. Tapi setelah beberapa tahun kita mengikut Kristus, tampaknya penderitaan dan masalah tidak ada habis-habisnya, sementara itu kita mungkin melihat orang-orang kristen di sekitar kita mulai "meninggalkan" kita dalam banyak hal. Dan kita sendiri seakan-akan seperti berjalan di tempat, di tempat yang penuh penderitaan dan masalah yang tidak jemu-jemunya mendatangi kehidupan kita. ‌Apa yang saya tulis di atas adalah pengalaman nyata yang saya alami sendiri. Saya adalah orang kristen yang sungguh-sungguh, berkomitmen dan mau menderita bagi Kristus. Tapi pada suatu titik kadang

Keheranan orang kristen - Karl Barth

Yang baru itu, yang sungguh-sungguh mengherankan, yang menjadi pokok teologi bukanlah ketika air dirubah menjadi anggur di pesta perkawinan Kana, bukan ketika pemuda Nain diberikan kembali kepada ibunya yang menangis, bukan pula ketika makanan dihidangkan kepada 5000 orang yang lapar, bukan juga ketika danau Galilea tiba-tiba tenang, bukan juga mengenai keperawanan ibunda Yesus dan bukan juga mengenai kubur kosong di taman Yusuf Arimatea, bukan kejadian-kejadian ini. Mungkin seseorang yang tidak percaya kepada Tuhan menggelengkan kepala melihat semuanya itu dengan perasaan heran. Mungkin juga perasaan heran yang timbul berhadapan dengan visi suatu dunia yang jauh lebih baik, begitu menarik sehingga seseorang tidak dapat melihat apa yang sungguh-sungguh baru menurut kesaksian alkitab. Yang benar-benar baru adalah Manusia Baru, yang menurut kesaksian alkitab hidup di tengah-tengah orang lain sebagai Tuhan, Hamba dan Penjamin bagi semua orang. Melalui tindakan-tindakan-Nya Ia mem