Menjawab Saksi-Saksi Yehuwa
Menjawab
Saksi-Saksi Yehuwa
Tulisan ini sebagian besar di ambil dari
“Behold, I Stand at the Door and Knock which lays out in a concise manner what
to say to Mormons and Jehovah's Witnesses when they knock on your door –
Michael Licona” dengan sedikit penambahan
Untuk yang mau membaca tulisan lengkap dari
Michael Licona, bisa baca di sini:
https://www.risenjesus.com/wp-content/uploads/behold-i-stand-at-the-door-and-knock.pdf
A. Sejarah: gerakan saksi Yehuwa di mulai oleh
seorangyang bernama Charles Taze Russel. Pada tahun 1870 pada usia 18 tahun
Russel membentuk kelas alkitab yang anggotanya kemudian menunjuk Russel sebagai
pendeta mereka. Russel, menulis, melakukan perjalanan berkhotbah dan mendirikan
Watchtower Society, sebuah badan organisasi SSY. Dia meninggal pada tahun 1916
dan di gantikan oleh Joseph F. Rutherford yang menciptakan istilah SSY bagi
kelompok tersebut. Rutherford meninggal pada tahun 1942 dan di gantikan oleh
Nathan H. Knorr yang di bawah kepemimpinannya Watchtower alkitab terjemahan
dunia baru diproduksi. Knorr meninggal pada tahun 1977 dan digantikan oleh
Frederick W. Franz, juru bicara komite penerjemahan dari New World Translation.
B.
Doktrin:
beberapa ini adalah point teologi yang dipegang oleh SSY yang berbeda dengan
kekristenan yang ortodoks.
1.
Yesus. Awalnya di ciptakan oleh Allah sebagai
penghulu malaikat yang bernama Michael.
Michael kemudian diberikan sebuah tubuh
manusia dan diberi nama ulang Yesus. Oleh karenanya Yesus adalah bukan Allah.
2.
Roh
Kudus. Tidak di anggap
sebagai seorang pribadi melainkan sebagai kuasa Allah.
3.
Sorga. Rumah Allah. Kebanyakan orang percaya tidak
akan menghabiskan kekekalan bersama Allah di sorga melainkan bersama Yesus di
bumi yang sudah di perbaharui.
4.
Jiwa
yang tertidur. Orang
percaya tidak akan langsung bersama Kristus setelah kematian. Mereka tetap
dalam keadaan jiwa yang tertidur sampai kedatanganNya yang kedua.
II.
Apa yang akan SSY katakan saat mereka
mengetuk pintu rumah anda
Saat SSY ke rumah anda mereka akan mengatakan beberapa
hal yang dipercaya kebanyakan orang kristen. “Allah mengasihi anda dan ingin
melakukan sesuatu yang luar biasa dengan kehidupan anda.” Dan mereka akan
menjelaskan “alkitab” menjelaskan tentang kabar baik Allah dan bahwa orang
kristen diperintahkan untuk menjadi saksi bagi yang lain atas kabar ini. Namun SSY banyak perbedaan dengan kristen
ortodoks dalam apa yang mereka percaya. Perbedaan yang paling utama adalah
mengenai siapa Yesus. Mereka mengklaim bahwa Yesus adalah ciptaan Allah dan
inferior dibandingkan Allah.
Bagaimana Menjawab SSY
Tidaklah diragukan SSY percaya bahwa alkitab itu di
pelihara dan di inspirasi Allah. Hal ini memberikan kepada kita sebuah dasar
yang sama. Namun demikian SSY dalam banyak berbeda dalam penafsiran dan
terjemahan dengan kekristenan yang ortodoks. Oleh karenanya mereka menggunakan
alkitab terjemahan mereka sendiri “Terjemahan Dunia Baru” yang menurut klaim
mereka lebih akurat daripada terjemahan alkitab lainnya. Mereka juga akan
mengklaim kalau konsensus kesarjanaan telah mengakui ini. Namun demikian tidak
ada seorang pun sarjana alkitab yang membuat klaim seperti itu dan SSY akan sulit
menjawab saat diminta memberikan nama beberapa sarjana alkitab atau bahkan satu
sarjana alkitab yang mendukung klaimnya.
Seperti telah dikatakan sebelumnya perbedaan utama dengan
SSY adalah “mengenai siapa Yesus?” Orang kristen percaya bahwa Yesus adalah
Allah. Dimana konsep kristen tentang Allah adalah Trinitas. Tiga pribadi tapi
satu esensi. Ini berbeda dengan SSY yang tidak percaya bahwa Yesus adalah
Allah. Dalam berbicara dengan SSY kita akan mudah beralih dari satu topik
kepada topik lainnya. Tapi lebih baik fokus kepada topik “siapa Yesus ini?” ini
adalah topik yang utama, banyak topik-topik lainnya hanya topik minor. Jadi
fokus untuk membicarakan “siapa Yesus ini?’
Ayat-ayat Alkitab yang digunakan SSY untuk
menentang doktrin kristen “Kristus adalah Allah”
Ada 6
argumen utama yang dipergunakan Saksi Yehuwa untuk menentang Kristus adalah
Allah:
1.
Wahyu 3:14 "Dan
tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi
yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
Penafsiran SSY: “permulaan dari ciptaan Allah” artinya adalah
Yesus adalah ciptaan pertama Allah.
Kata “permulaan” dalam ayat ini menggunakan
kata “arche” dalam bahasa Yunani. Kata
“arche” dalam alkitab di gunakan dalam beberapa nuansa yang berbeda. Berikut
ini adalah beberapa di
antaranya:
A.
Waktu. Rasul Yohanes menulis,
pada arche (mulanya) adalah firman..”(Yoh. 1:1). Dengan kata lain, di dalam
permulaan waktu Firman telah exist. Kata yang sama juga di gunakan di Kejadian
1:1 dalam Septuaginta (alkitab perjanjian lama bahasa Yunani). Dalam Wahyu 3:14
ayat yang sedang kita bahas ini, jika yang dimaksud Yohanes adalah dalam artian
waktu, maka ayatnya dapat di terjemahkan permulaan ciptaan oleh Allah
(Terjemahan Dunia Baru dalam bahasa Inggris). Jika di terjemahkan seperti itu,
Yesus adalah permulaan ciptaan oleh Allah, dengan menjadi ciptaan pertama yang
di ciptakan Allah. “Permulaan” disini dalam arti pasif; dengan kata lain Yesus
menerima tindakan (ada karena di ciptakan). Bagaimanapun kata “arche” dapat juga
di terjemahkan sebagaimana yang di terjemahkan kebanyakan terjemahan “permulaan
dari ciptaan Allah”. Jika di terjemahkan dengan jalan seperti ini, “permulaan” dapat
di terjemahkan dalam arti yang aktif. Saat sebuah kata dipergunakan dalam arti
aktif, itu akan menghasilkan tindakan; dengan kata lain, Yesus adalah “yang
memulai” atau sumber awal dari ciptaan (pencipta).
B.
Politik. Saat arche di digunakan dalam cara ini, arche bisa
berarti sebuah pemerintah atau seorang penguasa. Contohnya dalam Lukas 20:20: “supaya mereka dapat menjerat-Nya dengan
suatu pertanyaan dan menyerahkan-Nya kepada arche (wewenang) dan kuasa wali
negeri...”Kolose 1:16:” .. dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik archai
(pemerintah -bentuk jamak dari arche), maupun penguasa” Kebanyakan terjemahan menerjemahkan arche di
ayat-ayat ini sebagai pemerintah / penguasa. Arche adalah puncak (atau
permulaan) dari sebuah hirarki kekuasaan. Bayangkan struktur piramid sebuah
perusahaan. Presiden direktur adalah puncak atau permulaan dari piramidnya.
Wakil presiden direktur di bawahnya. Dan di bawah mereka adalah para manager
yang mengawasi kebanyakan para pegawai.[2] Jika yang dimaksud Yohanes dalam arti politik
seperti ini, maka Ayat tersebut dapat di terjemahkan “penguasa ciptaan Allah”
sebagaimana yang di terjemahkan NIV.
Apa yang dimaksud Yohanes saat dia berkata Yesus adalah arche
(permulaan) dari ciptaan Allah? untuk menerjemahkan dan menafsirkan ayat
tersebut dengan tepat ada empat aturan umum yang dapat menolong:
A)
Pertimbangkan beberapa macam pengertian dari sebuah
kata. Kita
telah melakukan ini dan telah mengobservasi bahwa kata “permulaan” dapat
memiliki beberapa arti.
B)
Pelajari ayat tersebut dan
lihat apakah ada arti khusus yang paling sesuai. Alkitab Terjemahan Dunia
Baru mengartikan ayat ini sedemikian rupa sehingga Yesus adalah ciptaan pertama
“oleh Allah” Namun, kata preposisi hypo
(oleh) tidak muncul dalam teks Yunani. Karena itu, terjemahan Terjemahan Dunia Baru
(alkitab SSY) untuk ayat ini tidak ada gunanya.
C)
Pertimbangkan konteks. Sayangnya, “permulaan dari ciptaan Allah” adalah sebuah
gelar yang diberikan kepada Yesus oleh Yohanes dan tidak dijelaskan oleh
konteks seputar Wahyu 3:14.
D)
Pertimbangkan ayat-ayat dalam
alkitab lainnya yang dapat mendukung sebuah pandangan. Dan anda dapat mengambil kata “permulaan” dalam Yohanes 1:3
dan Kolose 1:16 sebagai ayat yang mendukung kata “permulaan” dalam arti yang
aktif. “ Segala sesuatu dijadikan oleh
Dia…”(Yoh. 1:3). “karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu
..”(Kol. 1:16). Kedua ayat tersebut mendukung argumen Yesus sebagai Pencipta
dan membenarkan pemahaman di Wahyu 3:14 yang menggambarkan Yesus sebagai sumber
awal dari ciptaan (pencipta). Di gunakan dengan kata “Penguasa” juga dapat
dibenarkan karena arche seringkali di gunakan dalam arti politik seperti
terdapat dalam perjanjian baru misalnya Wahyu 1:5 & 19:16. Kecuali SSY
dapat memberikan dukungan ayat yang melegitimasi bahwa Yesus di ciptakan,
terjemahan mereka dalam menggunakan kata arche dalam arti pasif tidak dapat
dibenarkan.
Kata Yunani untuk permulaan “arche” dapat di
gunakan dengan beberapa cara. Di dalam Yohanes 1:1 artinya adalah “permulaan
waktu.” Di Kolose 1:16 artinya “penguasa.” Di Wahyu 3:14 arche dapat di gunakan
dalam arti pasif (Dia di ciptakan), atau dalam arti aktif (Dia menciptakan).
Konteks tidak menyediakan petunjuk tidak memberi petunjuk apa yang dimaksud.
Jadi kita dapat melihat ayat-ayat lainnya. Yohanes 1: 3 dan Kolose 1:16 dengan
jelas berbicara tentang Yesus sebagai Pencipta dan membenarkan untuk memakai
arche dalam arti aktif. Kecuali SSY bisa memberikan kepada anda ayat di alkitab
yang jelas berbicara Yesus diciptakan, mereka mereka tidak dapat menggunakan ayat ini sebagai bukti bahwa Dia
di ciptakan.
2.
Amsal 8:22 " TUHAN
telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya. sebagai perbuatan-Nya
yang pertama-tama dahulu kala.”
Penafsiran
SSY; ayat 12
mengidentifikasi “hikmat” sebagai seseorang yang berbicara di bagian ini.
“Hikmat” adalah Yesus yang dikatakan bahwa Dia “diciptakan” oleh Allah dan
menjadi “anak kesayangan”. Dia terlibat dalam proses penciptaan, setelah Dia
sendiri diciptakan karena Dia adalah “perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu
kala.”
Pertama tunjukkan bahwa baik Yesus maupun salah satu
penulis Perjanjian Baru tidak menerapkan
Amsal 8 kepada atau sebagai Yesus. Selanjutnya, arahkan SSY ke ayat 1
di pasal yang sama di mana kebijaksanaan juga berbicara.
“Bukankah
hikmat berseru-seru, dan kepandaian memperdengarkan suaranya?” (Amsal 8:1)
Berikan
pertanyaan: Jika "hikmat" adalah pribadi yang nyata (Yesus) dalam teks
ini, maka siapakah “kepandaian” dalam ayat 1? Dan siapa "kecerdasan"
dalam ayat 12 dimana dikatakan hikmat tinggal bersamanya.
Aku, hikmat,
tinggal bersama-sama dengan kecerdasan, (Amsal 8:12).
Biasanya
saat di tanya mengenai hal ini SSY tidak memiliki jawaban, kecuali mereka akan
bertanya kepada anda bagaimana anda memahami ayat ini. Salomo menggunakan
sebuah figur yang disebut "personifikasi." Dia mengaitkan kualitas seseorang kepada
kualitas karakter agar membacanya lebih menyenangkan dan memiliki dampak yang
lebih besar. Ini jelas di seluruh Amsal. Perhatikan pasal 7: 4-5.
Katakanlah
kepada hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan sebutkanlah pengertian itu
sanakmu, supaya engkau dilindunginya terhadap perempuan jalang, terhadap
perempuan asing, yang licin perkataannya. Salomo mengajarkan bahwa jika kita
sangat mengenal hikmat dan pengertian dalam hidup kita, kita tidak akan
melakukannya terjerat oleh godaan perzinahan yang dijelaskan dalam ayat 6 dan
selanjutnya. (Ams. 7:4-5)
Akhirnya,
tunjukkan bahwa tujuan Salomo menulis Amsal adalah:
“untuk mengetahui
hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna, untuk menerima
didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran, untuk
memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan
serta kebijaksanaan kepada orang muda—“ (Amsal 1:2-4)
Oleh
karenanya kita akan mengharapkan Salomo untuk membicarakan kualitas-kualitas
ini. Sejarah tentang Yesus akan tidak pada tempatnya dan sama sekali tidak ada
hubungannya dengan sisa Amsal. Lagipula,
hanya beberapa ayat setelah Salomo menyatakan tujuannya di belakang menulis
Amsal (1: 1-6), dia mempersonifikasikan kebijaksanaan (1:20 dst). Kebijaksanaan
itu dipersonifikasikan sebagai figur yang berbicara dalam Amsal 9 dimana
kebodohan juga dipersonifikasikan di samping kebijaksanaan.
Di dalam
kitab yang lain, Salomo mengatakan kepada pembacanya bahwa dia telah
menggunakan sarana sastra sepanjang tulisannya
Selain
Pengkhotbah berhikmat, ia mengajarkan juga kepada umat itu pengetahuan. Ia
menimbang, menguji dan menyusun banyak amsal. Pengkhotbah berusaha mendapat kata-kata yang menyenangkan dan menulis
kata-kata kebenaran secara jujur. (Pengkotbah 12:9-10).
Dalam Amsal
8, Salomo sedang memberi tahu para pembacanya bahwa jika Tuhan menggunakan
hikmat untuk menciptakannya alam semesta, pikirkan bagaimana hal itu (hikmat)
dapat digunakan dalam kehidupan anda sendiri untuk menghindari jerat dan
menjadi sukses di tempat anda berusaha. Hikmat, oleh karena itu, tidak mengacu
pada Yesus. Jadi kita masih tidak memiliki ayat-ayat di dalam alkitab yang
mengindikasikan bahwa Yesus di ciptakan.
Para penulis perjanjian baru tidak pernah
menggunakan Amsal 8 yang mengacu kepada Yesus. Jika hikmat di dalam Amsal 8
adalah Yesus, lalu siapa kepandaian” dalam ayat 1 dan siapa
"kecerdasan" dalam ayat 12. Akhirnya jika pasal ini mengacu pada
Yesus ini sama sekali tidak pada tempatnya dan bertentangan dengan apa yang sedang
Salomo coba ajarkan. Salomo tidak mengacu pada Yesus dalam Amsal 8, namun hanya
menggunakan figur berbicara yang disebut personifikasi, seperti yang dia
lakukan di seluruh Amsal agar bisa menjadi kreatif.
3.
Yohanes 3:16
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,…”
Penafsiran
SSY: “Anak-Nya yang tunggal” berarti Yesus di diperanakkan atau Allah
menyebabkan Dia lahir. Jadi Yesus memiliki sebuah awal atau permualaan.
Tanyakan kepada SSY apa yang di maksud “Anak-Nya yang
tunggal” biasanya jawabannya adalah bahwa Allah membawa Dia kepada eksistensi;
Allah menciptakan dia dan Allah tidak menciptakan anak yang lain. Kemudian
tanyakan kepada SSY untuk membaca Ibrani 11:17:
Karena iman
maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah
menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya
yang tunggal, (Ibrani 11:17)
Apakah Ishak
adalah Anak Abraham yang tunggal dalam artian bahwa Abraham membawa dia dan
tidak memiliki keberadaan anak yang lain? Tidak. Ingat Ismael? Ismael merupakan anak Abraham
melalui Hagar. Ismael lahir dari Abraham sebelum Ishak. Jadi saat penulis kitab
Ibrani mengatakan bahwa Ishak adalah “Anaknya yang tunggal” penulis kitab Ibrani
pasti memiliki maksud yang lain dibanding hanya kalau Ishak adalah satu-satunya
anak Abraham. Ishak adalah unik bagi Abraham. Dia akan menjadi anak yang
mana perjanjian Allah akan
digenapi.”Anaknya yang tunggal” oleh karena itu, berarti unik, pilihan, khusus
atau di tinggikan. Dalam bahasa Yunani kata yang tunggal di dalam Ibrani 11:17
dan Yohanes 3:16 adalah sama “monogenēs.” SSY mungkin akan merespon “diperanakkan” menandakan sebuah awal dari
keberadaan. Lalu tanyakan kepada SSY bagaimana hal itu di aplikasikan di
Ibrani 11:17 (Abraham juga punya anak yang lain dan Ishmael lebih dahulu
lahir). Jadi kita tetap tidak memiliki ayat di alkitab yang mengindikasikan
kalau Yesus di ciptakan.
4.
Kolose 1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak
kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan
Penafsiran
SSY: Yesus adalah ciptaan
pertama (sulung) Allah
Apakah arti
kata yang sulung mengindikasikan kalau Yesus di ciptakan? Kata sulung dalam
bahasa Yunani adalah prototokos” yang muncul di perjanjian lama (Septaguinta)
dan perjanjian baru dengan beberapa arti yang berbeda. Bisa mengacu ke
kronologis dan posisi.
A. Kronologis: menekankan urutan kelahiran
(Kej. 10:15; 19:30-31; Kel. 13:15).
B. Posisi: menekankan pada posisi sebagai
menjadi yang sulung, dengan semua kehormatan dan perkenanan yang merupakan hal
dari yang sulung. Contoh Mazmur 89:27:
Akupun juga
akan mengangkat dia menjadi anak sulung, menjadi yang mahatinggi di antara
raja-raja bumi. (Mazmur 89:27)
Mazmur ini
mengacu kepada raja Daud. Raja Daud
dikatakan menjadi anak sulung , walaupun sebenarnya Daud bukanlah raja pertama
yang di tetapkan Allah. Raja pertama Israel adalah Saul. Disini saat dikatakan
Daud adalah anak sulung berkenaan dengan posisi bukan kronologi. Daud adalah
raja pilihan Allah dan raja yang diperkenan Allah meskipun dia bukan raja yang
pertama secara kronologi.
Di dalam
Klolose 1:15 adalah jelas bahwa Paulus menggunakan kata sulung berkenaan dengan
posisi. Di Kolose 1: 16 Paulus berkata:
karena di
dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di
bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun
kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia
dan untuk Dia. (Kol. 1:16).
Kalimat
“Segala sesuatu diciptakan oleh Dia” menyatakan bahwa Yesus adalah pencipta dan
hanya ada satu pencipta, tidak ada pencipta yang lain (Yes. 44:24).
Ia ada
terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. (Kol.
1:17).
Kata “ada” / consist (KJV) / hold together (NIV) dalam bahasa Yunani synesteken memiliki arti menghimpun
dengan berkumpul, mempersatukan, menyebabkan untuk ada. Yesus menyebabkan
segala sesuatu menjadi ada. Yang mana ini semakin menguatkan kalau Dia adalah
pencipta.
Maksud Paulus
saat mengatakan Tuhan Yesus sebagai yang sulung adalah Dia adalah pencipta alam
semesta, kepala gereja (Kol. 1 :18) dan Tuhan yang bangkit (Kol.1 :18). Semuanya ini menunjuk kepada posisi.
5.
Yohanes 14:28. ….sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.
Penafsiran
SSY: Bagaimana bisa Yesus
adalah Allah saat Dia berkata Bapa lebih besar dari pada Aku. Di dalam ayat ini
Tuhan Yesus mengacu pada posisi-Nya di
dalam inkarnasi bukan esensinya.
Seorang
suami dan istri adalah satu esensi (satu daging) namun demikian mereka adalah
pribadi yang berbeda. Demikian juga Allah adalah satu esensi namun tiga pribadi
yang berbeda. Dalam teologi kristen ini yang disebut dengan doktrin Trinitas.
Menurut standar alkitab seorang suami memiliki posisi yang lebih besar dibandingkan
istri kalau di rumah namun demikian mereka adalah equal (sama) dalam esensinya
(satu daging). Sebagaimana seorang istri secara sukarela menundukkan diri
kepada suaminya. Demikian pula Anak secara sukarela menundukkan diri kepada
Bapa. Namun penundukan diri ini hanya pada masa inkarnasi (Ibr. 2:9;
Yoh. 17:5; Fil. 2:5-8) sebagaimana dikatakan Gordon Fee penundukan diri fungsional
dalam karya penebusan bukan “ontological” (keberadaan sebagai keberadaan).[3]
Banyak ayat di alkitab yang mendukung
bahwa Yesus dan Bapa memiliki esensi Allah. Jadi saat Yesus mengatakan Bapa
lebih besar, Dia mengacu kepada posisi Bapa (pada masa inkarnasi) bukan
esensinya.
6. Bapa di panggil sebagai Allah dari Yesus
(Mar. 15:34; Yoh. 20:17; Efe. 1:3, 17) atau Allah dibedakan dari Yesus (Yoh.
17.3)
Penafsiran
SSY: Baik penulis perjanjian
baru dan Yesus sendiri memanggil Bapa Allah yang merupakan Allah dari Yesus
dalam beberapa peristiwa. Jika Yesus adalah Allah, mengapa Dia memanggil Bapa
adalah Allah-Nya?
Jawaban:
A.
Penulis
perjanjian baru, khususnya Yohanes dan Paulus dengan jelas mengatakan bahwa
Yesus adalah Allah dan menunjukkan Bapa sebagai Allah dari Yesus. Jadi ada
semacam pengertian bagi mereka dua hal yang mereka percaya ini adalah sesuatu
yang kompatibel. Lihat tulisan Yohanes (Yoh 1:1; 20:17, 28; Wah. 22:13) dan
tulisan Paulus (Efe. 1:3; Kol 2:9).
B.
Bapa
gereja mula-mula, khususnya Ignatius dan Polikarpus, dengan jelas memanggil
Yesus sebagai “Allah” dan juga melihat Bapa sebagai Allah dari Yesus.[4]
Seperti para penulis perjanjian baru, mereka tidak melihat ketegangan antara
keduanya. Ignatius yang merupakan Uskup Anthiokhia, menulis tujuh surat kepada
gereja sewaktu dalam perjalanannya menuju Roma dimana dia akan di eksekusi
sekitar tahun 110 M. Di dalam suratnya kepada jemaat di Efesus 18:2 dia
menyatakan:
Bagi
Allah kita, Yesus Kristus, yang dikandung oleh Maria sesuai rencana Allah..
Di
dalam suratnya kepada jemaat Smirna 1:1 dia menyatakan:
Aku
memuliakan Yesus Kristus, Allah yang membuat engkau bijaksana…
Polikarpus
juga memperlihatkan bagaimana ajaran gereja mula-mula mengenai ke-Allahan Kristus. Irenaeus (120-190 M) dan Eusebius (?
-342) menulis bahwa Polikarpus "diajar" dan "ditunjuk" oleh
para rasul, dan telah berbicara dengan banyak orang yang telah melihat Kristus,
dan dia selalu mengajarkan hal-hal yang telah dia pelajari dari para rasul.[5]
Jadi pandangan dia mengenai siapa Yesus adalah sangat penting. Dalam suratnya
“The Letter of Polycarp to the Philippians” dia menulis “Allah dan Bapa Tuhan
kita Yesus Kristus” dan “Tuhan dan Allah
kita Yesus Kristus.”[6]
Sekarang kiranya Allah dan Bapa dari Tuhan
kita Yesus Kristus dan yang diri-Nya sendiri adalah Imam Besar yang kekal, Anak
Allah Yesus Kristus, membangun kamu di dalam iman dan kebenaran dan di dalam
semua kelemahlembutan dan di dalam semua kebebasan dari kemarahan, dan dalam
menahan hawa nafsu, ketabahan, kesabaran dalam menderita dan kemurnian. Dan
kiranya Dia memberikan kepada engkau sebuah bagian dan sebuah tempat di antara
orang-orang kudus-Nya dan kepada kami bersama-sama engkau dan juga kepada semua
yang di bawah langit yang belum percaya kepada Tuhan dan Allah kita Yesus
Kristus dan kepada Bapa-Nya yang telah membangkitkan Dia dari kematian.
SSY mungkin akan mengatakan bahwa beberapa
pemimpin gereja sebelum abad ke 4 tidak percaya kepada ke-Allahan Kristus. Bagaimanapun
mereka ini jauh sesudah Ignatius dan Polycarpus (80 – 200 M). Sejarahwan lebih
tertarik mengetahui apa yang dipercaya pemimpi gereja paling awal dibandingkan
sesudahnya.[7]
C.
Bapa mungkin menjadi Allah bagi Yesus dalam
pengertian bahwa Bapa adalah otoritas final bagi Yesus. Ayat-ayat seperti Yohanes 1:1 dan Kolose 2:9 jelas berbicara mengenai Yesus yang
memiliki esensi Ke-Allahan yang dimiliki Bapa. Namun demikian Yesus tunduk
kepada Bapa yang merupakan otoritas final bagi-Nya. Analogi mengenai “satu
daging “ sekali lagi akan menolong. Orang tua yang terdiri dari “ayah dan ibu”
adalah otoritas final bagi anak-anak mereka. Ayah dan Ibu memiliki esensi yang
sama sebagai pribadi dan mereka adalah “satu daging.” Meskipun demikian ada
struktur otoritas penetapan ilahi di
dalam pernikahan, suami adalah kepada. Oleh karena, seorang Ibu dapat berkata
kepada anaknya, “Ayahmu adalah otoritas final bagiku dan bagimu.” Dengan mengatakan
ini seorang istri mengakui posisi suaminya adalah otoritas final dan tidak
kehilangan posisinya dan esesensinya sebagai orang tua dan otoritas final bagi
anaknya.
Yesus
menganggap Bapa sebagai Allah-Nya. Tapi ini tidak berarti bahwa Yesus sendiri
bukanlah Allah, karena para rasul dan bapa gereja mula-mula, mereka semua
menganggap Dia (Yesus) sebagai Allah dan di saat yang bersamaan mereka juga
menganggap bahwa Bapa dari Yesus adalah Allah. Selain itu Bapa mungkin menjadi
Allah bagi Yesus dalam pengertian Dia adalah otoritas final-Nya.
Beberapa argumen lain yang dipergunakan
Saksi-Saksi Yehuwa:
1.
Kata
“Trinitas” tidak ada di dalam alkitab. Begitupun sebutan “Saksi-Saksi Yehuwa”
dan “teologi. Trinitas adalah istilah yang kita gunakan untuk menggambarkan
KeAllahan, satu esensi tapi tiga pribadi. Pertanyaannya adalah bukan apa
istilahnya, tapi apakah konsep tersebut di ajarkan di dalam alkitab.
2.
“Konsep
Trinitas merupakan konsep kafir sebelum Yesus.” Kisah mengenai malapetaka
banjir juga dapat di temukan dalam agama-agama kafir. Tapi apakah ini
mengindikasikan bahwa ini asalnya memang dari agama kafir? Bahkan jika konsep
trinitas sebelum kekristenan, hal itu tidak akan membuktikan jika kekristenan
mencontohnya dari agama-agama lain. Pertanyaannya adalah, “apakah alkitab
mengajarkan Yesus adalah Allah?”
3.
“Jika Yesus adalah Allah, maka Dia berdoa
kepada diri-Nya sendiri di Yohanes 17.” Yesus tidak berdoa kepada diri-Nya
sendiri. Dia berdoa kepada Bapa, salah satu Pribadi dari Allah yang kepada-Nya
Dia tunduk. Dalam konsep Trinitas sama sekali tidak ada kontradiksi mengenai
hal ini. Sekali perbedaannya adalah mengenai posisi (masa inkarnasi) bukan
esensi.
4.
Jika Yesus
adalah Alah lalu mengapa Dia tidak langsung menyebut diri-Nya Allah? [8]
Sebuah
pertanyaan yang umum suka di tanyakan kepada orang kristen adalah apakah Yesus
benar-benar mengklaim diri-nya sebagai Allah? itu adalah sebuah pertanyaan yang
sangat penting, sehingga saat kita membaca dokumen perjanjian baru, kita harus
memisahkan pertanyaan tersebut menjadi dua bagian. Pertama, Apakah Yesus benar-benar mengklaim diri-Nya sendiri
sebagai Allah?. Kedua, apakah para
penulis perjanjian baru mempresentasikan Yesus sebagai Allah atau menganggap
Yesus adalah Allah. Jadi pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang
berbeda dan jawaban bagi kedua pertanyaan tersebut adalah “iya” tidak hanya
Yesus mempresentasikan diri-Nya sebagai Allah tapi para penulis perjanjian baru
dengan terang-terangan mempresentasikan Yesus sebagai Allah dan karena itulah
mengapa gereja sepanjang zaman telah percaya Yesus adalah Allah karena Dia
memiliki kesaksian sangat kuat yang mengatakan kepada kita bahwa Dia adalah
Allah.
Sekarang
berkenaan dengan klaim Yesus sendiri kalau Dia adalah Allah, sebagian orang
akan berkata “tunggu dulu” jika Yesus adalah Allah mengapa Dia tidak
berkeliling dan mengatakan kepada setiap orang “hei saya adalah Allah” dan
selalu mengatakan hal seperti itu. Jenis bantahan seperti itu jelas tidak
menangkap apa yang seharusnya menjadi perhatian. Hanya karena Yesus adalah
Allah itu tidak berarti Dia harus mengatakan ini secara langsung sepanjang
waktu. Yesus dalam mengklaim ke-Allahan-Nya selalu dilakukan dengan apa yang di
sebut sebuah cara yang sangat Yahudi,
sebuah cara yang menghubungkan Dia ke perjanjian lama dan mensetting
diri-Nya dalam konteks alur naratif perjanjian lama atau sejarah penebusan
dalam naratif perjanjian lama.
Sekarang
tentu saja Yesus kadang secara langsung berkata diri-Nya adalah Allah dalam
injil Yohanes. Contohnya di Yohanes 8:58
saat Yesus memakai sebutan nama untuk Jehovah “I AM (ego eimi). Dengan
jalan ini Yesus juga mengklaim ke-Allahan-Nya. Dia juga melakukan mujizat yang
secara khusus memposisikan diri-Nya sebagai Allah perjanjian lama, misalnya
meredakan angin ribut di danau Galilea adalah sebuah contoh bagaimana dia
mengenakan atribut Allah perjanjian lama. Sebuah contoh yang lain lagi adalah
sewaktu peristiwa transfigurasi, Yesus mempresentasikan diri-Nya sebagai
Pribadi yang dimuliakan, dalam terang yang memiliki awan kemuliaan Shekinah
dari Allah Perjanjian Lama. Jadi dalam injil Sinoptik Yesus juga
mempresentasikan diri-Nya sebagai Allah dan kita dapat menemukan semua fakta
yang menegaskan tentang hal itu.
Dan
fakta sederhanya para penulis perjanjian baru membuat pendapat yang sama
tentang Yesus, jadi Yesus tidak hanya mengklaim diri-Nya sendiri tapi juga para
penulis perjanjian baru juga mengklaim Yesus adalah Allah. Mereka mengatakan
Yesus adalah sepenuhnya Allah. Contoh yang paling jelas dari ini adalah Paulus
di dalam Filipi 2 yang terkenal karena Kristologinya, dimana Yesus di gambarkan
sebagai Jehovah yang mana setiap orang akan bertekuk lutut kepada Kristus. Itu
adalah sebuah referensi dari perjanjian lama dimana setiap orang akan bertekuk
lutut kepada Allah. Jadi tidaklah meragukan kalau Paulus di masa yang sangat
awal sekali mengatakan Yesus adalah Allah. Dan tulisan-tulisan Paulus adalah
tulisan yang paling awal dalam perjanjian baru sebagian di tulis sekitar tahun
40-an M.
Pertanyaan
yang perlu kita juga tanyakan adalah “Apakah Yesus melakukan sesuatu yang mana
hal itu mengindikasikan bahwa Dia berpikir atau menganggap kalau diri-Nya
adalah Allah?” Kita membaca di dalam alkitab bahwa Dia menerima penyembahan
yang mana Dia tahu bahwa penyembahan itu hanya untuk Allah. Dia mengklaim bahwa
Dia mempunyai otoritas atas hukum Allah, Dia mempresentasikan diri-nya sebagai
hakim dunia yang akan duduk di takhta Allah, Pribadi yang berkuasa atas
malaikat, Pribadi yang menentukan nasib manusia apakah mereka akan ada di sorga
atau di neraka. Dia yang mengampuni dosa, yang mana para ahli taurat tahu bahwa
itu adalah hak preogratif Allah. Dari semuanya ini adalah sangat jelas kalau
Yesus berpikir atau menganggap diri-Nya Allah? Jadi ketika anda melihat semua
ini secara keseluruhan tidaklah diragukan lagi kalau orang kristen dapat
percaya bahwa Yesus adalah Allah.
III.
Ayat-ayat
di dalam Alkitab mengenai Ke-Allahan Kristus
1.
Yesaya 9:6. Sebab
seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita;
lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang:
Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa,
Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Semua orang kristen memahami ayat ini sebagai
nubuatan akan datangnya Mesias yang bernama Tuhan Yesus Kristus. Begitu juga
SSY memahami ayat ini adalah nubuat mengenai kedatangan Kristus.[9]
Di dalam teks ini adalah bukti yang sangat jelas bahwa Yesus adalah Allah yang
perkasa (Mighty God / El Gibbor). Namun demikian SSY akan menanggapi bahwa itu bukan menunjuk
kepada Jehovah, karena Jehovah di gambarkan sebagai Allah yang Mahakuasa
(Almighty God / El Shaddai). Mengenai Allah yang maha kuasa akan kita bahas di
point selanjutnya. Tapi kalau kita baca gelar Mighty God (El Gibbor) ini juga
di tujukan kepada Jehovah:
Yesaya 10:20-21 “Tetapi pada waktu itu sisa orang Israel dan
orang yang terluput di antara kaum keturunan Yakub, tidak akan bersandar lagi
kepada yang mengalahkannya, tetapi akan bersandar kepada TUHAN (Jehovah), Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tetap setia.
Suatu sisa akan kembali, sisa Yakub akan bertobat di hadapan Allah yang perkasa
(El Gibbor).”
Yeremia 32:18 “Engkaulah yang menunjukkan
kasih setia-Mu kepada beribu-ribu orang dan yang membalaskan kesalahan bapa
kepada anak-anaknya yang datang kemudian. Ya Allah yang besar dan perkasa (El Gibbor), nama-Mu adalah TUHAN (Jehovah) semesta alam”
Ulangan 10:17
“Sebab TUHAN (Jehovah),
Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat (El Gibbor) dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun
menerima suap”
Semua ayat alkitab ini jelas menunjukkan
bahwa Yesus adalah sama seperti Jehovah yang merupakan Allah yang perkasa.
2.
Wahyu 1:8 “"Aku
adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang
akan datang, Yang Mahakuasa."
Di dalam
ayat ini dikatakan bahwa Yesus adalah Yang Mahakuasa.[10]
Siapakah yang Mahakuasa selain Allah itu sendiri?
Kata yang
Mahakuasa di ayat ini adalah “pantokratōr.” Paulus menggunakan kata yang sama “pantokratōr” di dalam 2 Korintus 6: 18 yang menunjuk
kepada yang Mahakuasa ketika mengutip 2 Samuel 7:14
“Dan Aku
akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan
anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa (pantokratōr).” (2 Kor. 6:18)
Banyak kata “pantokratōr.” di Septuaginta juga menunjuk kepada
Jehovah, beberapa di antaranya seperti
di Ayub 22:25
“dan apabila
Yang Mahakuasa (pantokratōr) menjadi
timbunan emasmu, dan kekayaan perakmu,” (Ayub 22:25)
Di dalam
Amos 4:13
Sebab
sesungguhnya, Dia yang membentuk gunung-gunung dan menciptakan angin, yang
memberitahukan kepada manusia apa yang dipikirkan-Nya, yang membuat fajar dan
kegelapan dan yang berjejak di atas bukit-bukit bumi--TUHAN, Allah semesta alam
(pantokratōr), itulah nama-Nya.
3.
Yohanes
20:28 “Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"
Ayat ini adalah ayat yang sangat sulit untuk di bantah
SSY. Dalam menanggapi ayat ini biasanya SSY akan menjawab di sini Thomas
berkata “Ya Tuhanku” kepada Yesus lalu Thomas melihat ke langit dan berkata “Ya
Allahku.” Atau juga Thomas karena kekagetannya
dia berkata “Ya Allahku.” Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa
respon SSY tidak tepat:
A. Ayat tersebut tertulis “Thomas menjawab Dia” “Ya Tuhanku dan
Allahku!" Di sini Thomas sedang
berbicara kepada Yesus
B. Mazmur 35:23 (Septuaginta) menggunakan
struktur gramatika Yunani yang sama sebagai yang terdapat di dalam Yohanes
20:28.
“Terjagalah dan bangunlah membela hakku,
membela perkaraku, ya Allahku dan
Tuhanku!” (Maz. 35:23)
Mazmur 35:23: ho theos mou kai ho kurios mou.
Ya Allahku dan Ya
Tuhanku.
Yohanes 20:28: ho kurios mou kai ho theos mou.
Ya Tuhanku dan Ya Allahku
Dalam Mazmur 35: 23 Daud sedang berbicara tentang pribadi
yang sama yang disebut Tuhan dan Allah. Demikian juga Thomas saat berkata
kepada Yesus “Ya Tuhanku dan Ya Allahku.”
C. Yesus tidak pernah menegor Thomas karena
memanggil-Nya Allah.
D. Sangat sukar di percaya kalau Thomas seorang
Yahudi yang saleh yang berhati-hati menjaga perkataannya, akan menyebut nama
Tuhan dengan sia-sia.
4.
Kolose 3:29
“Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan”
SSY
menerjemahkan kata ka-Allahan disini dengan sifat-sifat lengkap Allah atau
divine quality. Apa arti ke-Allahan? Kata Yunaninya adalah theotetos. Ada dua
kata yang di gunakan Paulus:
A)
theiotetos: keilahian atau memiliki kualitas ilahi; yang mana menunjukkan Allah
sebagai Allah dan memberikan kepada hak untuk di sembah.[11]
Penekanan pada atributnya.
B)
theotetos: Pribadi yang menempati jabatan ilahi dan memiliki semua kuasa ilahi.[12]
Penekanan pada naturnya.
Kedua kata itu hampir sama dalam ejaan dan maknanya.
Keduanya mengakui keilahian Kristus. Tapi yang terakhir, theotetos, lebih kuat
dan itu adalah kata yang digunakan Paulus. Semua kepenuhan (tidak ada yang
dikecualikan) dari esensi Allah tinggal di dalam Kristus. Jadi, Kolose 2: 9
secara jelas menunjuk Yesus sebagai Allah.
5.
Allah dan
Yesus sama-sama di katakan sebagai: a) Alfa and Omega, b) Yang Awal dan Yang
Akhir c) Yang Pertama dan Yang Terkemudian
A) Allah: Wah. 21:6 (Alfa dan Omega; Yang
Awal dan Yang Akhir); Yesaya. 44:6 (Yang terdahulu dan Yang terkemudian)
B) Yesus: Wah. 1:8 (Alfa dan Omega), 17-18 (Yang
Awal dan Yang Akhir); 2:8 (Yang Awal dan Yang Akhir; 22:13 (Aku adalah Alfa dan
Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir).
6.
Yohanes 1:1 Pada
mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah.
En
archē ēn ho
Logos
Ἐν ἀρχῇ ἦν ὁ λόγος, (Yoh. 1:1 a)
In [the]
beginning was The Word
kai ho Logos
ēn pros ton Theon
καὶ ὁ λόγος
ἦν πρὸς τὸν θεόν,
(Yoh. 1:1 b)
and
the Word was with
- God
kai Theos ēn ho Logos
καὶ θεὸς ἦν ὁ λόγος.
(Yoh 1:1 c)
and God was The
Word
Karena dalam
Yohanes 1:1 C mengatakan “firman itu adalah Allah” maka sesuai dengan Yohanes
1:14 “firman” itu adalah Yesus sendiri.
Ini adalah silogisme yang sangat sederhana. Namun SSY akan mengatakan bahwa di
Yohanes 1:1 “firman itu bukanlah Allah” tapi “firman itu adalah seorang Allah.” Menurut mereka karena kata Allah (Theos)
dalam Yoh.1:1 C tidak memiliki artikel tertentu seperti kata Allah dalam
Yohanes 1:1B yang menggunakan artikel tertentu “ton Theon.” maknanya sangat
berbeda, jadi “Theos” adalah sama seperti ’suatu allah’ berbeda dari Allah.” [13]
Daniel
Wallace seorang pakar bahasa Yunani yang terkenal memberikan sebuah Eksegesis
dari Yohanes 1:1 C untuk menjelaskan masalah ini.
Kasus
nominatif adalah kasus di mana subjeknya ada di dalamnya. Ketika subjek menggunakan
kata kerja yang menyeimbangkan seperti "is" (yaitu sebuah kata kerja
yang menyejajarkan subjek dengan sesuatu yang lain), maka nomina lainnya akan
muncul dalam kasus nominatif-nominatif predikat. Dalam kalimat, "John
adalah seorang pria," maka "John" adalah subjek dan
"pria" adalah nominatif predikat. Dalam bahasa Inggris, subjek dan
nominatif predikat dibedakan dari susunannya (subjek muncul lebih dulu). Tidak
demikian halnya dalam bahasa Yunani, karena susunan katanya agak fleksibel dan
lebih banyak digunakan sebagai menekankan daripada fungsi tata bahasa saja. Selain
itu, susunan kata berfungsi untuk membedakan subjek dari nominatif predikat.
Misalnya, jika satu dari dua nomina mempunyai artikel tertentu maka itu
pastilah subjek. Sebagaimana telah dikatakan, susunan kata khususnya berfungsi
untuk memberi tekanan. Secara umum, saat sebuah kata ditempatkan di depan
klausa maka itu untuk memberi tekanan. Ketika sebuah nominatif predikat
diletakkan di depan kata kerja, dalam susunannya, maka itu juga untuk
menekankan. Contoh yang baik adalah Yohanes 1:1c. Versi bahasa Inggris umumnya
membaca, "and the Word was God." Namun dalam bahasa Yunani,
susunannya terbalik.
Demikian,
καὶ θεὸς ἦν
ὁ λόγος.
Dan Allah adalah
itu Firman
Kita tahu
bahwa "Firman itu" adalah subjeknya karena mempunyai artikel
tertentu, maka kita menerjemahkannya: "and the Word was God." Ada dua
dampak teologis yang seharusnya dipikirkan: (1) mengapa θεὸς ditempatkan di depan? dan (2) mengapa tidak
memiliki artikel?
Secara
ringkas, posisi memang sengaja menekankan inti atau kualitasnya: “Apa Allah,
begitulah Firman Itu.” Nuansa sebuah terjemahan perlu menekankan ini. Tidak
munculnya artikel tertentu mencegah kita menyamakan pribadi sang Firman (Yesus
Kristus) dari pribadi Allah (Bapa). Katakanlah, susunan kata memberitahu kita
bahwa Yesus Kristus memiliki semua tabiat ilahi yang dimiliki sang Bapa; tidak
Artikelnya menyatakan pada kita bahwa Yesus Kristus bukanlah Sang Bapa. Cara
Yohanes menulis disini sangatlah indah dan padat! Bahkan salah satu pernyataan
teologis paling agung yang pernah di temukan. Sebagaimana Martin Luther
berkata, tidak adanya artikel ini adalah untuk melawan Sabelianisme; sedangkan
susunan katanya melawan Arianisme.
Cara lain
menyatakan ini dapat di lihat dari bagaimana konstruksi bahasa Yunani
menjelaskannya:
καὶ ὁ θεὸς ἦν ὁ λόγος.
“dan firman
itu adalah Sang Allah” (yaitu Bapa, Sabelianisme)
καὶ ὁ λόγος
ἦν θεὸς.
“dan firman
itu adalah suatu Allah” (Arianisme)
καὶ θεὸς ἦν ὁ λόγος.
“dan Allah
adalah firman itu (Ortodoks)
Yesus
Kristus adalah Allah dan memiliki semua tabiat yang dimiliki Bapa. Namun dia
bukanlah pribadi pertama dalam Trinitas. Semua ini secara singkat dinyatakan
dalam καὶ θεὸς ἦν ὁ λόγος.
Dan kalau
kita membaca alkitab terjemahan SSY mereka sendiri melanggar “aturan” yang
mereka buat untuk menerjemahkan Yohanes 1:1 C. Ada beberapa ayat di perjanjian
baru dimana kata “theos” tidak mempunyai artikel tertentu namun mereka
menerjemahkannya Allah bukan suatu Allah. Beberapa contohnya seperti di Lukas
20:38, Yohanes 8:54, Filipi 2:13.[15]
Terjemahan
SSY dalam Yohanes 1:1 C “seorang allah” adalah sesuatu yang sangat di luar
kebiasaan. William Mounce dan David Black yang merupakan pakar bahasa Yunani
mengatakan bahwa 99% pakar bahasa Yunani di dunia akan tidak setuju dengan terjemahan
SSY dalam Yohanes 1:1 C
Para bapa
gereja mula-mula yang menulis dalam
bahasa Yunani pun tidak setuju dengan penafsiran SSY.
Irenaeus (120, /140 M - 200, /203 M) menyinggung Yohanes 1:1 sebanyak
5 kali. Dalam salah satu surat yang di tulisnya dia mengatakan “dan firman itu
adalah Alllah,” tentu saja karena apa yang diperanakkan Allah adalah Allah.[16]
Origen
(185-254) berkomentar tentang Yohanes 1:1 “Bagaimanapun, Yohanes dengan lebih indah dan lebih tepat mengatakan
di awal Injilnya, ketika menjelaskan Allah dengan penjelasan khusus Allah
sebagai Firman, Dan Allah adalah Firman itu..” [17]
Clement dari
Alexandria (150 – 215 M) berkomentar tentang Yohanes 1:1 "Sebab karena Kitab Suci memanggil Dia –
Allah Firman - yang menjadi manusia demi kita, dan yang menginginkan dalam
semua hal dibuat sesuai dengan kita – “Anak Domba Allah” - Dia, yaitu, yaitu Anak Allah, anak
dari Bapa.” [18]
[1] Untuk selanjutnya kata Saksi-saksi
Yehuwa akan disingkat menjadi SSY
[2] Rasul
Paulus biasanya menggunakan kata arche dalam arti ini. Dari 12 kali dia
menggunakan kata arche dalam tulisannya, 9 di antaranya dalam arti politik:
Romans 8:38; 1 Corinthians 15:24; Ephesians 1:21; 3:10; 6:12; Colossians 1:16;
2:10, 15; Titus 3:1.
[3] Gordon Fee, The First Epistle to the Corinthians - New International Commentary on
the New Testament, (Grand Rapids: Eerdmans, 1987), 760.
[4]
Untuk tulisan Ignatius dan bapa-bapa gereja mula-mula yang lain lihat
see J. B. Lightfoot and J. R. Harmer, eds. and transl., The Apostolic Fathers, Second Edition (Grand Rapids: Baker Book
House, 1992)
[5] Irenaeus, Against Heresies, 3:3:4. Di
dalam bagian ini Irenaeus juga mengklaim telah berbicara kepada Polykarpus saat
dia masih muda. Eusebius, Ecclesiastical History, 4:14. Eusebius mengutip
Irenaeus
[6]
Polycarp. Philippians 12:2.
[7] Untuk topik bagaimana pandangan bapa
gereja mula-mula terhadap keallahan Yesus bisa lihat di:
The Early Church Fathers on Jesus –
Michael Licona
[8]
Ini adalah jawaban dari Michael Kruger
#Wisdom Wednesday with Dr. Michael
Kruger “Did Jesus claim to be God?”
[9]
Isaiah 9:1-21 - New World Translation of the Holy Scriptures (Study
Edition)
[10] Di dalam Wahyu 1:8 alkitab TDB SSY
mengganti kata Tuhan menjadi Jehovah. Untuk mengatakan bahwa yang berbicara di
dalam ayat ini adalah Jehovah dan bukan Yesus. Hal ini sama sekali tidak masuk
akal. Pertama, tidak ada kata Jehovah
di dalam Wahyu 1:8. Kedua, terlalu banyak ayat di kitab Wahyu dari awal sampai
akhir yang secara eksplisit bahwa yang
berbicara ini adalah Tuhan Yesus.
[11]
NIDNTT, Vol. 2, p. 86. TDNT, Vol. III, p. 123. Lihat Roma 1:20. Kata ini
hanya satu kali di gunakan dalam perjanjian baru
[12] NIDNTT, Vol. 2, p. 86. TDNT, Vol.
III, p. 119. Lihat juga Fritz Rienecker. A Linguistic Key To The Greek New
Testament. (Grand Rapids: Zondervan Publishing House, 1980), p. 573.
[13] Apakah Yesus Itu Allah?
Untuk mendukung argumennya ini SSY mengutip
article dari Journal of Biblical Literature yang di tulis Philip B. Harner.
Namun SSY mengutip Harner tidak sampai pada kesimpulan yang dibuatnya. Dimana
Harner mengatakan bahwa Logos itu adalah Allah bukan seorang Allah seperti
terjemahan SSY.
Untuk melihat secara rinci journal
yang di maksud bisa baca disini:
Harner, Philip B.: Journal Of Biblical
Literature: Qualitative Anarthrous Predicate Nouns Mark 15:39 and John 1:1.
(Edited by Joseph A. Fitzmyer, 1973, Vol 92 p. 85)
[14] Tulisan ini di ambil dari buku:
William D. Mounce, Dasar-dasar Bahasa
Yunani Biblika Gramatika, (Malang: SAAT, 2011), 33
[15] Ini bisa di liaht di alkitab
Interlinear milik SSY
Online Bible | The Kingdom Interlinear
Translation of the Greek Scriptures
[16] Irenaeus. Against Heresies, Book 1,
Ch 8; Book 3, Ch 11 (3 x’s); Book 5, Ch 18.
[17]
Origin. De Principiis, Book 1, Ch 2, Section 3.
[18]
Clement of Alexandria. The Instructor, Book 1, Ch 5.
Comments