Menjawab Saksi-Saksi Yehuwa

Menjawab Saksi-Saksi Yehuwa

Tulisan ini sebagian besar di ambil dari “Behold, I Stand at the Door and Knock which lays out in a concise manner what to say to Mormons and Jehovah's Witnesses when they knock on your door – Michael Licona” dengan sedikit penambahan

Untuk yang mau membaca tulisan lengkap dari Michael Licona, bisa baca di sini:
https://www.risenjesus.com/wp-content/uploads/behold-i-stand-at-the-door-and-knock.pdf


I.      Siapakah Saksi Yehuwa [1]
           
A.    Sejarah: gerakan saksi Yehuwa di mulai oleh seorangyang bernama Charles Taze Russel. Pada tahun 1870 pada usia 18 tahun Russel membentuk kelas alkitab yang anggotanya kemudian menunjuk Russel sebagai pendeta mereka. Russel, menulis, melakukan perjalanan berkhotbah dan mendirikan Watchtower Society, sebuah badan organisasi SSY. Dia meninggal pada tahun 1916 dan di gantikan oleh Joseph F. Rutherford yang menciptakan istilah SSY bagi kelompok tersebut. Rutherford meninggal pada tahun 1942 dan di gantikan oleh Nathan H. Knorr yang di bawah kepemimpinannya Watchtower alkitab terjemahan dunia baru diproduksi. Knorr meninggal pada tahun 1977 dan digantikan oleh Frederick W. Franz, juru bicara komite penerjemahan dari New World Translation.

B.    Doktrin: beberapa ini adalah point teologi yang dipegang oleh SSY yang berbeda dengan kekristenan yang ortodoks.
1.     Yesus. Awalnya di ciptakan oleh Allah sebagai penghulu malaikat yang bernama Michael.
Michael kemudian diberikan sebuah tubuh manusia dan diberi nama ulang Yesus. Oleh karenanya Yesus adalah bukan Allah.
2.     Roh Kudus. Tidak di anggap sebagai seorang pribadi melainkan sebagai kuasa Allah.
3.     Sorga. Rumah Allah. Kebanyakan orang percaya tidak akan menghabiskan kekekalan bersama Allah di sorga melainkan bersama Yesus di bumi yang sudah di perbaharui.
4.     Jiwa yang tertidur. Orang percaya tidak akan langsung bersama Kristus setelah kematian. Mereka tetap dalam keadaan jiwa yang tertidur sampai kedatanganNya yang kedua.

II.    Apa yang akan SSY katakan saat mereka mengetuk pintu rumah anda
Saat SSY ke rumah anda mereka akan mengatakan beberapa hal yang dipercaya kebanyakan orang kristen. “Allah mengasihi anda dan ingin melakukan sesuatu yang luar biasa dengan kehidupan anda.” Dan mereka akan menjelaskan “alkitab” menjelaskan tentang kabar baik Allah dan bahwa orang kristen diperintahkan untuk menjadi saksi bagi yang lain atas kabar ini.  Namun SSY banyak perbedaan dengan kristen ortodoks dalam apa yang mereka percaya. Perbedaan yang paling utama adalah mengenai siapa Yesus. Mereka mengklaim bahwa Yesus adalah ciptaan Allah dan inferior dibandingkan Allah.

Bagaimana Menjawab SSY
Tidaklah diragukan SSY percaya bahwa alkitab itu di pelihara dan di inspirasi Allah. Hal ini memberikan kepada kita sebuah dasar yang sama. Namun demikian SSY dalam banyak berbeda dalam penafsiran dan terjemahan dengan kekristenan yang ortodoks. Oleh karenanya mereka menggunakan alkitab terjemahan mereka sendiri “Terjemahan Dunia Baru” yang menurut klaim mereka lebih akurat daripada terjemahan alkitab lainnya. Mereka juga akan mengklaim kalau konsensus kesarjanaan telah mengakui ini. Namun demikian tidak ada seorang pun sarjana alkitab yang membuat klaim seperti itu dan SSY akan sulit menjawab saat diminta memberikan nama beberapa sarjana alkitab atau bahkan satu sarjana alkitab yang mendukung klaimnya.

Seperti telah dikatakan sebelumnya perbedaan utama dengan SSY adalah “mengenai siapa Yesus?” Orang kristen percaya bahwa Yesus adalah Allah. Dimana konsep kristen tentang Allah adalah Trinitas. Tiga pribadi tapi satu esensi. Ini berbeda dengan SSY yang tidak percaya bahwa Yesus adalah Allah. Dalam berbicara dengan SSY kita akan mudah beralih dari satu topik kepada topik lainnya. Tapi lebih baik fokus kepada topik “siapa Yesus ini?” ini adalah topik yang utama, banyak topik-topik lainnya hanya topik minor. Jadi fokus untuk membicarakan “siapa Yesus ini?’
Ayat-ayat Alkitab yang digunakan SSY untuk menentang doktrin kristen “Kristus adalah Allah”

Ada 6 argumen utama yang dipergunakan Saksi Yehuwa untuk menentang Kristus adalah Allah:

1.     Wahyu 3:14  "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:

Penafsiran SSY: “permulaan dari ciptaan Allah” artinya adalah Yesus adalah ciptaan pertama Allah.

Kata “permulaan” dalam ayat ini menggunakan kata “arche” dalam bahasa Yunani.  Kata “arche” dalam alkitab di gunakan dalam beberapa nuansa yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa di
antaranya:



A.    Waktu. Rasul Yohanes menulis, pada arche (mulanya) adalah firman..”(Yoh. 1:1). Dengan kata lain, di dalam permulaan waktu Firman telah exist. Kata yang sama juga di gunakan di Kejadian 1:1 dalam Septuaginta (alkitab perjanjian lama bahasa Yunani). Dalam Wahyu 3:14 ayat yang sedang kita bahas ini, jika yang dimaksud Yohanes adalah dalam artian waktu, maka ayatnya dapat di terjemahkan permulaan ciptaan oleh Allah (Terjemahan Dunia Baru dalam bahasa Inggris). Jika di terjemahkan seperti itu, Yesus adalah permulaan ciptaan oleh Allah, dengan menjadi ciptaan pertama yang di ciptakan Allah. “Permulaan” disini dalam arti pasif; dengan kata lain Yesus menerima tindakan (ada karena di ciptakan). Bagaimanapun kata “arche” dapat juga di terjemahkan sebagaimana yang di terjemahkan kebanyakan terjemahan “permulaan dari ciptaan Allah”. Jika di terjemahkan dengan jalan seperti ini, “permulaan” dapat di terjemahkan dalam arti yang aktif. Saat sebuah kata dipergunakan dalam arti aktif, itu akan menghasilkan tindakan; dengan kata lain, Yesus adalah “yang memulai” atau sumber awal dari ciptaan (pencipta).

B.    Politik. Saat arche di digunakan dalam cara ini, arche bisa berarti sebuah pemerintah atau seorang penguasa. Contohnya dalam Lukas 20:20: “supaya mereka dapat menjerat-Nya dengan suatu pertanyaan dan menyerahkan-Nya kepada arche (wewenang) dan kuasa wali negeri...”Kolose 1:16:” .. dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik archai (pemerintah -bentuk jamak dari arche), maupun penguasa” Kebanyakan terjemahan menerjemahkan arche di ayat-ayat ini sebagai pemerintah / penguasa. Arche adalah puncak (atau permulaan) dari sebuah hirarki kekuasaan. Bayangkan struktur piramid sebuah perusahaan. Presiden direktur adalah puncak atau permulaan dari piramidnya. Wakil presiden direktur di bawahnya. Dan di bawah mereka adalah para manager yang mengawasi kebanyakan para pegawai.[2] Jika yang dimaksud Yohanes dalam arti politik seperti ini, maka Ayat tersebut dapat di terjemahkan “penguasa ciptaan Allah” sebagaimana yang di terjemahkan NIV.

Apa yang dimaksud Yohanes saat dia berkata Yesus adalah arche (permulaan) dari ciptaan Allah? untuk menerjemahkan dan menafsirkan ayat tersebut dengan tepat ada empat aturan umum yang dapat menolong:
A)    Pertimbangkan beberapa macam pengertian dari sebuah kata. Kita telah melakukan ini dan telah mengobservasi bahwa kata “permulaan” dapat memiliki beberapa arti.
B)    Pelajari ayat tersebut dan lihat apakah ada arti khusus yang paling sesuai. Alkitab Terjemahan Dunia Baru mengartikan ayat ini sedemikian rupa sehingga Yesus adalah ciptaan pertama “oleh Allah” Namun, kata preposisi  hypo (oleh) tidak muncul dalam teks Yunani. Karena itu, terjemahan Terjemahan Dunia Baru (alkitab SSY) untuk ayat ini tidak ada gunanya.
C)    Pertimbangkan konteks. Sayangnya, “permulaan dari ciptaan Allah” adalah sebuah gelar yang diberikan kepada Yesus oleh Yohanes dan tidak dijelaskan oleh konteks seputar Wahyu 3:14.
D)    Pertimbangkan ayat-ayat dalam alkitab lainnya yang dapat mendukung sebuah pandangan. Dan anda dapat  mengambil kata “permulaan” dalam Yohanes 1:3 dan Kolose 1:16 sebagai ayat yang mendukung kata “permulaan” dalam arti yang aktif. “  Segala sesuatu dijadikan oleh Dia…”(Yoh. 1:3). “karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu ..”(Kol. 1:16). Kedua ayat tersebut mendukung argumen Yesus sebagai Pencipta dan membenarkan pemahaman di Wahyu 3:14 yang menggambarkan Yesus sebagai sumber awal dari ciptaan (pencipta). Di gunakan dengan kata “Penguasa” juga dapat dibenarkan karena arche seringkali di gunakan dalam arti politik seperti terdapat dalam perjanjian baru misalnya Wahyu 1:5 & 19:16. Kecuali SSY dapat memberikan dukungan ayat yang melegitimasi bahwa Yesus di ciptakan, terjemahan mereka dalam menggunakan kata arche dalam arti pasif tidak dapat dibenarkan.


Kata Yunani untuk permulaan “arche” dapat di gunakan dengan beberapa cara. Di dalam Yohanes 1:1 artinya adalah “permulaan waktu.” Di Kolose 1:16 artinya “penguasa.” Di Wahyu 3:14 arche dapat di gunakan dalam arti pasif (Dia di ciptakan), atau dalam arti aktif (Dia menciptakan). Konteks tidak menyediakan petunjuk tidak memberi petunjuk apa yang dimaksud. Jadi kita dapat melihat ayat-ayat lainnya. Yohanes 1: 3 dan Kolose 1:16 dengan jelas berbicara tentang Yesus sebagai Pencipta dan membenarkan untuk memakai arche dalam arti aktif. Kecuali SSY bisa memberikan kepada anda ayat di alkitab yang jelas berbicara Yesus diciptakan, mereka mereka tidak dapat menggunakan ayat ini sebagai bukti bahwa Dia di ciptakan.



2.     Amsal 8:22  " TUHAN telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya. sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala.”

Penafsiran SSY; ayat 12 mengidentifikasi “hikmat” sebagai seseorang yang berbicara di bagian ini. “Hikmat” adalah Yesus yang dikatakan bahwa Dia “diciptakan” oleh Allah dan menjadi “anak kesayangan”. Dia terlibat dalam proses penciptaan, setelah Dia sendiri diciptakan karena Dia adalah “perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala.”

Pertama tunjukkan bahwa baik Yesus maupun salah satu penulis Perjanjian Baru tidak  menerapkan Amsal 8 kepada atau sebagai Yesus. Selanjutnya, arahkan SSY ke ayat 1 di pasal yang sama di mana kebijaksanaan juga berbicara.

“Bukankah hikmat berseru-seru, dan kepandaian memperdengarkan suaranya?” (Amsal 8:1)
Berikan pertanyaan: Jika "hikmat" adalah pribadi yang nyata (Yesus) dalam teks ini, maka siapakah “kepandaian” dalam ayat 1? Dan siapa "kecerdasan" dalam ayat 12 dimana dikatakan hikmat tinggal bersamanya.

Aku, hikmat, tinggal bersama-sama dengan kecerdasan, (Amsal 8:12).

Biasanya saat di tanya mengenai hal ini SSY tidak memiliki jawaban, kecuali mereka akan bertanya kepada anda bagaimana anda memahami ayat ini. Salomo menggunakan sebuah figur yang disebut "personifikasi."  Dia mengaitkan kualitas seseorang kepada kualitas karakter agar membacanya lebih menyenangkan dan memiliki dampak yang lebih besar. Ini jelas di seluruh Amsal. Perhatikan pasal 7: 4-5.

Katakanlah kepada hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu, supaya engkau dilindunginya terhadap perempuan jalang, terhadap perempuan asing, yang licin perkataannya. Salomo mengajarkan bahwa jika kita sangat mengenal hikmat dan pengertian dalam hidup kita, kita tidak akan melakukannya terjerat oleh godaan perzinahan yang dijelaskan dalam ayat 6 dan selanjutnya. (Ams. 7:4-5)

Akhirnya, tunjukkan bahwa tujuan Salomo menulis Amsal adalah:

“untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna, untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran, untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda—“ (Amsal 1:2-4)

Oleh karenanya kita akan mengharapkan Salomo untuk membicarakan kualitas-kualitas ini. Sejarah tentang Yesus akan tidak pada tempatnya dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan sisa Amsal.  Lagipula, hanya beberapa ayat setelah Salomo menyatakan tujuannya di belakang menulis Amsal (1: 1-6), dia mempersonifikasikan kebijaksanaan (1:20 dst). Kebijaksanaan itu dipersonifikasikan sebagai figur yang berbicara dalam Amsal 9 dimana kebodohan juga dipersonifikasikan di samping kebijaksanaan.

Di dalam kitab yang lain, Salomo mengatakan kepada pembacanya bahwa dia telah menggunakan sarana sastra sepanjang tulisannya

Selain Pengkhotbah berhikmat, ia mengajarkan juga kepada umat itu pengetahuan. Ia menimbang, menguji dan menyusun banyak amsal. Pengkhotbah berusaha mendapat kata-kata yang menyenangkan dan menulis kata-kata kebenaran secara jujur. (Pengkotbah 12:9-10).

Dalam Amsal 8, Salomo sedang memberi tahu para pembacanya bahwa jika Tuhan menggunakan hikmat untuk menciptakannya alam semesta, pikirkan bagaimana hal itu (hikmat) dapat digunakan dalam kehidupan anda sendiri untuk menghindari jerat dan menjadi sukses di tempat anda berusaha. Hikmat, oleh karena itu, tidak mengacu pada Yesus. Jadi kita masih tidak memiliki ayat-ayat di dalam alkitab yang mengindikasikan bahwa Yesus di ciptakan.


Para penulis perjanjian baru tidak pernah menggunakan Amsal 8 yang mengacu kepada Yesus. Jika hikmat di dalam Amsal 8 adalah Yesus, lalu siapa kepandaian” dalam ayat 1 dan siapa "kecerdasan" dalam ayat 12. Akhirnya jika pasal ini mengacu pada Yesus ini sama sekali tidak pada tempatnya dan bertentangan dengan apa yang sedang Salomo coba ajarkan. Salomo tidak mengacu pada Yesus dalam Amsal 8, namun hanya menggunakan figur berbicara yang disebut personifikasi, seperti yang dia lakukan di seluruh Amsal agar bisa menjadi kreatif.


3.     Yohanes 3:16  “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,…”

Penafsiran SSY: “Anak-Nya yang tunggal” berarti Yesus di diperanakkan atau Allah menyebabkan Dia lahir. Jadi Yesus memiliki sebuah awal atau permualaan.

Tanyakan kepada SSY apa yang di maksud “Anak-Nya yang tunggal” biasanya jawabannya adalah bahwa Allah membawa Dia kepada eksistensi; Allah menciptakan dia dan Allah tidak menciptakan anak yang lain. Kemudian tanyakan kepada SSY untuk membaca Ibrani 11:17:

Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, (Ibrani 11:17)

Apakah Ishak adalah Anak Abraham yang tunggal dalam artian bahwa Abraham membawa dia dan tidak memiliki keberadaan anak yang lain? Tidak.  Ingat Ismael? Ismael merupakan anak Abraham melalui Hagar. Ismael lahir dari Abraham sebelum Ishak. Jadi saat penulis kitab Ibrani mengatakan bahwa Ishak adalah “Anaknya yang tunggal” penulis kitab Ibrani pasti memiliki maksud yang lain dibanding hanya kalau Ishak adalah satu-satunya anak Abraham. Ishak adalah unik bagi Abraham. Dia akan menjadi anak yang mana  perjanjian Allah akan digenapi.”Anaknya yang tunggal” oleh karena itu, berarti unik, pilihan, khusus atau di tinggikan. Dalam bahasa Yunani kata yang tunggal di dalam Ibrani 11:17 dan Yohanes 3:16 adalah sama “monogenēs.” SSY mungkin akan merespon “diperanakkan” menandakan sebuah awal dari keberadaan. Lalu tanyakan kepada SSY bagaimana hal itu di aplikasikan di Ibrani 11:17 (Abraham juga punya anak yang lain dan Ishmael lebih dahulu lahir). Jadi kita tetap tidak memiliki ayat di alkitab yang mengindikasikan kalau Yesus di ciptakan.

4.     Kolose 1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan

Penafsiran SSY: Yesus adalah ciptaan pertama (sulung) Allah

Apakah arti kata yang sulung mengindikasikan kalau Yesus di ciptakan? Kata sulung dalam bahasa Yunani adalah prototokos” yang muncul di perjanjian lama (Septaguinta) dan perjanjian baru dengan beberapa arti yang berbeda. Bisa mengacu ke kronologis dan posisi.

A.         Kronologis: menekankan urutan kelahiran (Kej. 10:15; 19:30-31; Kel. 13:15).
B.         Posisi: menekankan pada posisi sebagai menjadi yang sulung, dengan semua kehormatan dan perkenanan yang merupakan hal dari yang sulung. Contoh Mazmur 89:27:

Akupun juga akan mengangkat dia menjadi anak sulung, menjadi yang mahatinggi di antara raja-raja bumi. (Mazmur 89:27)

Mazmur ini mengacu kepada raja Daud.  Raja Daud dikatakan menjadi anak sulung , walaupun sebenarnya Daud bukanlah raja pertama yang di tetapkan Allah. Raja pertama Israel adalah Saul. Disini saat dikatakan Daud adalah anak sulung berkenaan dengan posisi bukan kronologi. Daud adalah raja pilihan Allah dan raja yang diperkenan Allah meskipun dia bukan raja yang pertama secara kronologi.

Di dalam Klolose 1:15 adalah jelas bahwa Paulus menggunakan kata sulung berkenaan dengan posisi. Di Kolose 1: 16 Paulus berkata:

karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. (Kol. 1:16).

Kalimat “Segala sesuatu diciptakan oleh Dia” menyatakan bahwa Yesus adalah pencipta dan hanya ada satu pencipta, tidak ada pencipta yang lain (Yes. 44:24).

Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. (Kol. 1:17).

Kata  “ada” / consist (KJV) /  hold together (NIV)  dalam bahasa Yunani synesteken memiliki arti menghimpun dengan berkumpul, mempersatukan, menyebabkan untuk ada. Yesus menyebabkan segala sesuatu menjadi ada. Yang mana ini semakin menguatkan kalau Dia adalah pencipta.

Maksud Paulus saat mengatakan Tuhan Yesus sebagai yang sulung adalah Dia adalah pencipta alam semesta, kepala gereja (Kol. 1 :18) dan Tuhan yang bangkit (Kol.1 :18).  Semuanya ini menunjuk kepada posisi.


5.     Yohanes 14:28.  ….sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.

Penafsiran SSY: Bagaimana bisa Yesus adalah Allah saat Dia berkata Bapa lebih besar dari pada Aku. Di dalam ayat ini Tuhan Yesus  mengacu pada posisi-Nya di dalam inkarnasi bukan esensinya.
Seorang suami dan istri adalah satu esensi (satu daging) namun demikian mereka adalah pribadi yang berbeda. Demikian juga Allah adalah satu esensi namun tiga pribadi yang berbeda. Dalam teologi kristen ini yang disebut dengan doktrin Trinitas. Menurut standar alkitab seorang suami memiliki posisi yang lebih besar dibandingkan istri kalau di rumah namun demikian mereka adalah equal (sama) dalam esensinya (satu daging). Sebagaimana seorang istri secara sukarela menundukkan diri kepada suaminya. Demikian pula Anak secara sukarela menundukkan diri kepada Bapa. Namun penundukan diri ini hanya pada masa inkarnasi (Ibr. 2:9; Yoh. 17:5; Fil. 2:5-8) sebagaimana dikatakan Gordon Fee penundukan diri fungsional dalam karya penebusan bukan “ontological” (keberadaan sebagai keberadaan).[3]  Banyak ayat di alkitab yang mendukung bahwa Yesus dan Bapa memiliki esensi Allah. Jadi saat Yesus mengatakan Bapa lebih besar, Dia mengacu kepada posisi Bapa (pada masa inkarnasi) bukan esensinya.

6. Bapa di panggil sebagai Allah dari Yesus (Mar. 15:34; Yoh. 20:17; Efe. 1:3, 17) atau Allah dibedakan dari Yesus (Yoh. 17.3)

Penafsiran SSY: Baik penulis perjanjian baru dan Yesus sendiri memanggil Bapa Allah yang merupakan Allah dari Yesus dalam beberapa peristiwa. Jika Yesus adalah Allah, mengapa Dia memanggil Bapa adalah Allah-Nya?

Jawaban:

A.      Penulis perjanjian baru, khususnya Yohanes dan Paulus dengan jelas mengatakan bahwa Yesus adalah Allah dan menunjukkan Bapa sebagai Allah dari Yesus. Jadi ada semacam pengertian bagi mereka dua hal yang mereka percaya ini adalah sesuatu yang kompatibel. Lihat tulisan Yohanes (Yoh 1:1; 20:17, 28; Wah. 22:13) dan tulisan Paulus (Efe. 1:3; Kol 2:9).

B.      Bapa gereja mula-mula, khususnya Ignatius dan Polikarpus, dengan jelas memanggil Yesus sebagai “Allah” dan juga melihat Bapa sebagai Allah dari Yesus.[4] Seperti para penulis perjanjian baru, mereka tidak melihat ketegangan antara keduanya. Ignatius yang merupakan Uskup Anthiokhia, menulis tujuh surat kepada gereja sewaktu dalam perjalanannya menuju Roma dimana dia akan di eksekusi sekitar tahun 110 M. Di dalam suratnya kepada jemaat di Efesus 18:2 dia menyatakan:

Bagi Allah kita, Yesus Kristus, yang dikandung oleh Maria sesuai rencana Allah..

Di dalam suratnya kepada jemaat Smirna 1:1 dia menyatakan:

Aku memuliakan Yesus Kristus, Allah yang membuat engkau bijaksana…

Polikarpus juga memperlihatkan bagaimana ajaran gereja mula-mula mengenai ke-Allahan  Kristus. Irenaeus (120-190 M) dan Eusebius (? -342) menulis bahwa Polikarpus "diajar" dan "ditunjuk" oleh para rasul, dan telah berbicara dengan banyak orang yang telah melihat Kristus, dan dia selalu mengajarkan hal-hal yang telah dia pelajari dari para rasul.[5] Jadi pandangan dia mengenai siapa Yesus adalah sangat penting. Dalam suratnya “The Letter of Polycarp to the Philippians” dia menulis “Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus” dan “Tuhan  dan Allah kita Yesus Kristus.”[6]

Sekarang kiranya Allah dan Bapa dari Tuhan kita Yesus Kristus dan yang diri-Nya sendiri adalah Imam Besar yang kekal, Anak Allah Yesus Kristus, membangun kamu di dalam iman dan kebenaran dan di dalam semua kelemahlembutan dan di dalam semua kebebasan dari kemarahan, dan dalam menahan hawa nafsu, ketabahan, kesabaran dalam menderita dan kemurnian. Dan kiranya Dia memberikan kepada engkau sebuah bagian dan sebuah tempat di antara orang-orang kudus-Nya dan kepada kami bersama-sama engkau dan juga kepada semua yang di bawah langit yang belum percaya kepada Tuhan dan Allah kita Yesus Kristus dan kepada Bapa-Nya yang telah membangkitkan Dia dari kematian.

SSY mungkin akan mengatakan bahwa beberapa pemimpin gereja sebelum abad ke 4 tidak percaya kepada ke-Allahan Kristus. Bagaimanapun mereka ini jauh sesudah Ignatius dan Polycarpus (80 – 200 M). Sejarahwan lebih tertarik mengetahui apa yang dipercaya pemimpi gereja paling awal dibandingkan sesudahnya.[7]


C.      Bapa mungkin menjadi Allah bagi Yesus dalam pengertian bahwa Bapa adalah otoritas final bagi Yesus. Ayat-ayat seperti Yohanes 1:1 dan Kolose 2:9 jelas berbicara mengenai Yesus yang memiliki esensi Ke-Allahan yang dimiliki Bapa. Namun demikian Yesus tunduk kepada Bapa yang merupakan otoritas final bagi-Nya. Analogi mengenai “satu daging “ sekali lagi akan menolong. Orang tua yang terdiri dari “ayah dan ibu” adalah otoritas final bagi anak-anak mereka. Ayah dan Ibu memiliki esensi yang sama sebagai pribadi dan mereka adalah “satu daging.” Meskipun demikian ada struktur otoritas penetapan ilahi  di dalam pernikahan, suami adalah kepada. Oleh karena, seorang Ibu dapat berkata kepada anaknya, “Ayahmu adalah otoritas final bagiku dan bagimu.” Dengan mengatakan ini seorang istri mengakui posisi suaminya adalah otoritas final dan tidak kehilangan posisinya dan esesensinya sebagai orang tua dan otoritas final bagi anaknya.


Yesus menganggap Bapa sebagai Allah-Nya. Tapi ini tidak berarti bahwa Yesus sendiri bukanlah Allah, karena para rasul dan bapa gereja mula-mula, mereka semua menganggap Dia (Yesus) sebagai Allah dan di saat yang bersamaan mereka juga menganggap bahwa Bapa dari Yesus adalah Allah. Selain itu Bapa mungkin menjadi Allah bagi Yesus dalam pengertian Dia adalah otoritas final-Nya.


Beberapa argumen lain yang dipergunakan Saksi-Saksi Yehuwa:

1.     Kata “Trinitas” tidak ada di dalam alkitab. Begitupun sebutan “Saksi-Saksi Yehuwa” dan “teologi. Trinitas adalah istilah yang kita gunakan untuk menggambarkan KeAllahan, satu esensi tapi tiga pribadi. Pertanyaannya adalah bukan apa istilahnya, tapi apakah konsep tersebut di ajarkan di dalam alkitab.

2.     “Konsep Trinitas merupakan konsep kafir sebelum Yesus.” Kisah mengenai malapetaka banjir juga dapat di temukan dalam agama-agama kafir. Tapi apakah ini mengindikasikan bahwa ini asalnya memang dari agama kafir? Bahkan jika konsep trinitas sebelum kekristenan, hal itu tidak akan membuktikan jika kekristenan mencontohnya dari agama-agama lain. Pertanyaannya adalah, “apakah alkitab mengajarkan Yesus adalah Allah?”


3.      “Jika Yesus adalah Allah, maka Dia berdoa kepada diri-Nya sendiri di Yohanes 17.” Yesus tidak berdoa kepada diri-Nya sendiri. Dia berdoa kepada Bapa, salah satu Pribadi dari Allah yang kepada-Nya Dia tunduk. Dalam konsep Trinitas sama sekali tidak ada kontradiksi mengenai hal ini. Sekali perbedaannya adalah mengenai posisi (masa inkarnasi) bukan esensi.

4.     Jika Yesus adalah Alah lalu mengapa Dia tidak langsung menyebut diri-Nya Allah? [8]

Sebuah pertanyaan yang umum suka di tanyakan kepada orang kristen adalah apakah Yesus benar-benar mengklaim diri-nya sebagai Allah? itu adalah sebuah pertanyaan yang sangat penting, sehingga saat kita membaca dokumen perjanjian baru, kita harus memisahkan pertanyaan tersebut menjadi dua bagian. Pertama, Apakah Yesus benar-benar mengklaim diri-Nya sendiri sebagai Allah?. Kedua, apakah para penulis perjanjian baru mempresentasikan Yesus sebagai Allah atau menganggap Yesus adalah Allah. Jadi pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang berbeda dan jawaban bagi kedua pertanyaan tersebut adalah “iya” tidak hanya Yesus mempresentasikan diri-Nya sebagai Allah tapi para penulis perjanjian baru dengan terang-terangan mempresentasikan Yesus sebagai Allah dan karena itulah mengapa gereja sepanjang zaman telah percaya Yesus adalah Allah karena Dia memiliki kesaksian sangat kuat yang mengatakan kepada kita bahwa Dia adalah Allah.

Sekarang berkenaan dengan klaim Yesus sendiri kalau Dia adalah Allah, sebagian orang akan berkata “tunggu dulu” jika Yesus adalah Allah mengapa Dia tidak berkeliling dan mengatakan kepada setiap orang “hei saya adalah Allah” dan selalu mengatakan hal seperti itu. Jenis bantahan seperti itu jelas tidak menangkap apa yang seharusnya menjadi perhatian. Hanya karena Yesus adalah Allah itu tidak berarti Dia harus mengatakan ini secara langsung sepanjang waktu. Yesus dalam mengklaim ke-Allahan-Nya selalu dilakukan dengan apa yang di sebut sebuah cara yang sangat Yahudi, sebuah cara yang menghubungkan Dia ke perjanjian lama dan mensetting diri-Nya dalam konteks alur naratif perjanjian lama atau sejarah penebusan dalam naratif perjanjian lama.

Sekarang tentu saja Yesus kadang secara langsung berkata diri-Nya adalah Allah dalam injil Yohanes. Contohnya di Yohanes 8:58  saat Yesus memakai sebutan nama untuk Jehovah “I AM (ego eimi). Dengan jalan ini Yesus juga mengklaim ke-Allahan-Nya. Dia juga melakukan mujizat yang secara khusus memposisikan diri-Nya sebagai Allah perjanjian lama, misalnya meredakan angin ribut di danau Galilea adalah sebuah contoh bagaimana dia mengenakan atribut Allah perjanjian lama. Sebuah contoh yang lain lagi adalah sewaktu peristiwa transfigurasi, Yesus mempresentasikan diri-Nya sebagai Pribadi yang dimuliakan, dalam terang yang memiliki awan kemuliaan Shekinah dari Allah Perjanjian Lama. Jadi dalam injil Sinoptik Yesus juga mempresentasikan diri-Nya sebagai Allah dan kita dapat menemukan semua fakta yang menegaskan tentang hal itu.

Dan fakta sederhanya para penulis perjanjian baru membuat pendapat yang sama tentang Yesus, jadi Yesus tidak hanya mengklaim diri-Nya sendiri tapi juga para penulis perjanjian baru juga mengklaim Yesus adalah Allah. Mereka mengatakan Yesus adalah sepenuhnya Allah. Contoh yang paling jelas dari ini adalah Paulus di dalam Filipi 2 yang terkenal karena Kristologinya, dimana Yesus di gambarkan sebagai Jehovah yang mana setiap orang akan bertekuk lutut kepada Kristus. Itu adalah sebuah referensi dari perjanjian lama dimana setiap orang akan bertekuk lutut kepada Allah. Jadi tidaklah meragukan kalau Paulus di masa yang sangat awal sekali mengatakan Yesus adalah Allah. Dan tulisan-tulisan Paulus adalah tulisan yang paling awal dalam perjanjian baru sebagian di tulis sekitar tahun 40-an M.

Pertanyaan yang perlu kita juga tanyakan adalah “Apakah Yesus melakukan sesuatu yang mana hal itu mengindikasikan bahwa Dia berpikir atau menganggap kalau diri-Nya adalah Allah?” Kita membaca di dalam alkitab bahwa Dia menerima penyembahan yang mana Dia tahu bahwa penyembahan itu hanya untuk Allah. Dia mengklaim bahwa Dia mempunyai otoritas atas hukum Allah, Dia mempresentasikan diri-nya sebagai hakim dunia yang akan duduk di takhta Allah, Pribadi yang berkuasa atas malaikat, Pribadi yang menentukan nasib manusia apakah mereka akan ada di sorga atau di neraka. Dia yang mengampuni dosa, yang mana para ahli taurat tahu bahwa itu adalah hak preogratif Allah. Dari semuanya ini adalah sangat jelas kalau Yesus berpikir atau menganggap diri-Nya Allah? Jadi ketika anda melihat semua ini secara keseluruhan tidaklah diragukan lagi kalau orang kristen dapat percaya bahwa Yesus adalah Allah.


III.    Ayat-ayat di dalam Alkitab mengenai Ke-Allahan Kristus

1.     Yesaya 9:6. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

Semua orang kristen memahami ayat ini sebagai nubuatan akan datangnya Mesias yang bernama Tuhan Yesus Kristus. Begitu juga SSY memahami ayat ini adalah nubuat mengenai kedatangan Kristus.[9] Di dalam teks ini adalah bukti yang sangat jelas bahwa Yesus adalah Allah yang perkasa (Mighty God / El Gibbor). Namun demikian  SSY akan menanggapi bahwa itu bukan menunjuk kepada Jehovah, karena Jehovah di gambarkan sebagai Allah yang Mahakuasa (Almighty God / El Shaddai). Mengenai Allah yang maha kuasa akan kita bahas di point selanjutnya. Tapi kalau kita baca gelar Mighty God (El Gibbor) ini juga di tujukan kepada Jehovah:

Yesaya 10:20-21  “Tetapi pada waktu itu sisa orang Israel dan orang yang terluput di antara kaum keturunan Yakub, tidak akan bersandar lagi kepada yang mengalahkannya, tetapi akan bersandar kepada TUHAN (Jehovah), Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tetap setia. Suatu sisa akan kembali, sisa Yakub akan bertobat di hadapan Allah yang perkasa (El Gibbor).”

Yeremia 32:18 “Engkaulah yang menunjukkan kasih setia-Mu kepada beribu-ribu orang dan yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya yang datang kemudian. Ya Allah yang besar dan perkasa (El Gibbor), nama-Mu adalah TUHAN (Jehovah) semesta alam”

Ulangan 10:17  “Sebab TUHAN (Jehovah), Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat (El Gibbor)  dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap”

Semua ayat alkitab ini jelas menunjukkan bahwa Yesus adalah sama seperti Jehovah yang merupakan Allah yang perkasa.


2.     Wahyu 1:8 “"Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."

Di dalam ayat ini dikatakan bahwa Yesus adalah Yang Mahakuasa.[10] Siapakah yang Mahakuasa selain Allah itu sendiri?

Kata yang Mahakuasa di ayat ini adalah “pantokratōr.” Paulus menggunakan kata yang sama “pantokratōr” di dalam 2 Korintus 6: 18 yang menunjuk kepada yang Mahakuasa ketika mengutip 2 Samuel 7:14

“Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa (pantokratōr).” (2 Kor. 6:18)

Banyak kata “pantokratōr.” di Septuaginta juga menunjuk kepada Jehovah, beberapa di antaranya seperti  di Ayub 22:25

“dan apabila Yang Mahakuasa (pantokratōr) menjadi timbunan emasmu, dan kekayaan perakmu,” (Ayub 22:25)

Di dalam Amos 4:13
Sebab sesungguhnya, Dia yang membentuk gunung-gunung dan menciptakan angin, yang memberitahukan kepada manusia apa yang dipikirkan-Nya, yang membuat fajar dan kegelapan dan yang berjejak di atas bukit-bukit bumi--TUHAN, Allah semesta alam (pantokratōr), itulah nama-Nya.


3.     Yohanes 20:28 “Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"

Ayat ini adalah ayat yang sangat sulit untuk di bantah SSY. Dalam menanggapi ayat ini biasanya SSY akan menjawab di sini Thomas berkata “Ya Tuhanku” kepada Yesus lalu Thomas melihat ke langit dan berkata “Ya Allahku.” Atau juga Thomas karena kekagetannya  dia berkata “Ya Allahku.” Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa respon SSY tidak tepat:

A.    Ayat tersebut tertulis “Thomas menjawab Dia” “Ya Tuhanku dan Allahku!" Di sini Thomas  sedang berbicara kepada Yesus
B.    Mazmur 35:23 (Septuaginta) menggunakan struktur gramatika Yunani yang sama sebagai yang terdapat di dalam Yohanes 20:28.
“Terjagalah dan bangunlah membela hakku, membela perkaraku, ya Allahku dan Tuhanku!” (Maz. 35:23)
Mazmur  35:23: ho theos mou kai ho kurios mou.
                            Ya Allahku dan Ya Tuhanku.
Yohanes  20:28: ho kurios mou kai ho theos mou.
                                                  Ya Tuhanku dan Ya Allahku
Dalam Mazmur 35: 23 Daud sedang berbicara tentang pribadi yang sama yang disebut Tuhan dan Allah. Demikian juga Thomas saat berkata kepada Yesus “Ya Tuhanku dan Ya Allahku.”
C.    Yesus tidak pernah menegor Thomas karena memanggil-Nya Allah.
D.    Sangat sukar di percaya kalau Thomas seorang Yahudi yang saleh yang berhati-hati menjaga perkataannya, akan menyebut nama Tuhan dengan sia-sia.


4.     Kolose 3:29 “Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan”

SSY menerjemahkan kata ka-Allahan disini dengan sifat-sifat lengkap Allah atau divine quality. Apa arti ke-Allahan? Kata Yunaninya adalah theotetos. Ada dua kata yang di gunakan Paulus:
A) theiotetos: keilahian atau memiliki kualitas ilahi; yang mana menunjukkan Allah sebagai Allah dan memberikan kepada hak untuk di sembah.[11] Penekanan pada atributnya.
B) theotetos: Pribadi yang menempati jabatan ilahi dan memiliki semua kuasa ilahi.[12] Penekanan pada naturnya.

Kedua kata itu hampir sama dalam ejaan dan maknanya. Keduanya mengakui keilahian Kristus. Tapi yang terakhir, theotetos, lebih kuat dan itu adalah kata yang digunakan Paulus. Semua kepenuhan (tidak ada yang dikecualikan) dari esensi Allah tinggal di dalam Kristus. Jadi, Kolose 2: 9 secara jelas menunjuk Yesus sebagai Allah.

5.     Allah dan Yesus sama-sama di katakan sebagai: a) Alfa and Omega, b) Yang Awal dan Yang Akhir c) Yang Pertama dan Yang Terkemudian

A) Allah: Wah. 21:6 (Alfa dan Omega; Yang Awal dan Yang Akhir); Yesaya. 44:6 (Yang terdahulu dan Yang terkemudian)
B) Yesus: Wah. 1:8 (Alfa dan Omega), 17-18 (Yang Awal dan Yang Akhir); 2:8 (Yang Awal dan Yang Akhir; 22:13 (Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir).


6.     Yohanes 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

En           archē            ēn     ho    Logos
ν           ρχ             ν           λόγος, (Yoh. 1:1 a)
In [the]   beginning   was   The   Word

kai    ho  Logos   ēn    pros   ton   Theon
κα         λόγος   ν   πρς  τν   θεόν, (Yoh. 1:1 b)
and   the Word  was  with     -       God

kai   Theos  ēn   ho    Logos
κα   θες    ν         λόγος. (Yoh 1:1 c)
and God    was   The   Word

Karena dalam Yohanes 1:1 C mengatakan “firman itu adalah Allah” maka sesuai dengan Yohanes 1:14  “firman” itu adalah Yesus sendiri. Ini adalah silogisme yang sangat sederhana. Namun SSY akan mengatakan bahwa di Yohanes 1:1 “firman itu bukanlah Allah” tapi “firman itu adalah seorang  Allah.” Menurut mereka karena kata Allah (Theos) dalam Yoh.1:1 C tidak memiliki artikel tertentu seperti kata Allah dalam Yohanes 1:1B yang menggunakan artikel tertentu “ton Theon.” maknanya sangat berbeda, jadi “Theos” adalah sama seperti ’suatu allah’ berbeda dari Allah.” [13]

Daniel Wallace seorang pakar bahasa Yunani yang terkenal memberikan sebuah Eksegesis dari Yohanes 1:1 C untuk menjelaskan masalah ini.

Wawasan Eksegesis Yohanes 1:1 C [14]

Kasus nominatif adalah kasus di mana subjeknya ada di dalamnya. Ketika subjek menggunakan kata kerja yang menyeimbangkan seperti "is" (yaitu sebuah kata kerja yang menyejajarkan subjek dengan sesuatu yang lain), maka nomina lainnya akan muncul dalam kasus nominatif-nominatif predikat. Dalam kalimat, "John adalah seorang pria," maka "John" adalah subjek dan "pria" adalah nominatif predikat. Dalam bahasa Inggris, subjek dan nominatif predikat dibedakan dari susunannya (subjek muncul lebih dulu). Tidak demikian halnya dalam bahasa Yunani, karena susunan katanya agak fleksibel dan lebih banyak digunakan sebagai menekankan daripada fungsi tata bahasa saja. Selain itu, susunan kata berfungsi untuk membedakan subjek dari nominatif predikat. Misalnya, jika satu dari dua nomina mempunyai artikel tertentu maka itu pastilah subjek. Sebagaimana telah dikatakan, susunan kata khususnya berfungsi untuk memberi tekanan. Secara umum, saat sebuah kata ditempatkan di depan klausa maka itu untuk memberi tekanan. Ketika sebuah nominatif predikat diletakkan di depan kata kerja, dalam susunannya, maka itu juga untuk menekankan. Contoh yang baik adalah Yohanes 1:1c. Versi bahasa Inggris umumnya membaca, "and the Word was God." Namun dalam bahasa Yunani, susunannya terbalik.
Demikian,


κα        θες     ν                 λόγος.
Dan      Allah      adalah  itu        Firman

Kita tahu bahwa "Firman itu" adalah subjeknya karena mempunyai artikel tertentu, maka kita menerjemahkannya: "and the Word was God." Ada dua dampak teologis yang seharusnya dipikirkan: (1) mengapa θες ditempatkan di depan? dan (2) mengapa tidak memiliki artikel?

Secara ringkas, posisi memang sengaja menekankan inti atau kualitasnya: “Apa Allah, begitulah Firman Itu.” Nuansa sebuah terjemahan perlu menekankan ini. Tidak munculnya artikel tertentu mencegah kita menyamakan pribadi sang Firman (Yesus Kristus) dari pribadi Allah (Bapa). Katakanlah, susunan kata memberitahu kita bahwa Yesus Kristus memiliki semua tabiat ilahi yang dimiliki sang Bapa; tidak Artikelnya menyatakan pada kita bahwa Yesus Kristus bukanlah Sang Bapa. Cara Yohanes menulis disini sangatlah indah dan padat! Bahkan salah satu pernyataan teologis paling agung yang pernah di temukan. Sebagaimana Martin Luther berkata, tidak adanya artikel ini adalah untuk melawan Sabelianisme; sedangkan susunan katanya melawan Arianisme.

Cara lain menyatakan ini dapat di lihat dari bagaimana konstruksi bahasa Yunani menjelaskannya:

κα  θες  ν λόγος.
“dan firman itu adalah Sang Allah” (yaitu Bapa, Sabelianisme)
κα  λόγος ν θες.  
“dan firman itu adalah suatu Allah” (Arianisme)
κα  θες  ν λόγος.
“dan Allah adalah firman itu (Ortodoks)

Yesus Kristus adalah Allah dan memiliki semua tabiat yang dimiliki Bapa. Namun dia bukanlah pribadi pertama dalam Trinitas. Semua ini secara singkat dinyatakan dalam κα  θες  ν λόγος.

Dan kalau kita membaca alkitab terjemahan SSY mereka sendiri melanggar “aturan” yang mereka buat untuk menerjemahkan Yohanes 1:1 C. Ada beberapa ayat di perjanjian baru dimana kata “theos” tidak mempunyai artikel tertentu namun mereka menerjemahkannya Allah bukan suatu Allah. Beberapa contohnya seperti di Lukas 20:38, Yohanes 8:54, Filipi 2:13.[15]

Terjemahan SSY dalam Yohanes 1:1 C “seorang allah” adalah sesuatu yang sangat di luar kebiasaan. William Mounce dan David Black yang merupakan pakar bahasa Yunani mengatakan bahwa 99% pakar bahasa Yunani di dunia akan tidak setuju dengan terjemahan SSY dalam Yohanes 1:1 C

Para bapa gereja mula-mula yang menulis dalam bahasa Yunani pun tidak setuju dengan penafsiran SSY.

Irenaeus  (120, /140 M -  200, /203 M) menyinggung Yohanes 1:1 sebanyak 5 kali. Dalam salah satu surat yang di tulisnya dia mengatakan “dan firman itu adalah Alllah,” tentu saja karena apa yang diperanakkan Allah adalah Allah.[16]

Origen (185-254) berkomentar tentang Yohanes 1:1 “Bagaimanapun, Yohanes  dengan lebih indah dan lebih tepat mengatakan di awal Injilnya, ketika menjelaskan Allah dengan penjelasan khusus Allah sebagai Firman, Dan Allah adalah Firman itu..” [17]

Clement dari Alexandria (150 – 215 M) berkomentar tentang Yohanes 1:1  "Sebab karena Kitab Suci memanggil Dia – Allah Firman - yang menjadi manusia demi kita, dan yang menginginkan dalam semua hal dibuat sesuai dengan kita – “Anak Domba  Allah” - Dia, yaitu, yaitu Anak Allah, anak dari Bapa.” [18]





[1] Untuk selanjutnya kata Saksi-saksi Yehuwa akan disingkat menjadi SSY
[2] Rasul Paulus biasanya menggunakan kata arche dalam arti ini. Dari 12 kali dia menggunakan kata arche dalam tulisannya, 9 di antaranya dalam arti politik: Romans 8:38; 1 Corinthians 15:24; Ephesians 1:21; 3:10; 6:12; Colossians 1:16; 2:10, 15; Titus 3:1.
[3] Gordon Fee, The First Epistle to the Corinthians - New International Commentary on the New Testament, (Grand Rapids: Eerdmans, 1987), 760.
[4]  Untuk tulisan Ignatius dan bapa-bapa gereja mula-mula yang lain lihat see J. B. Lightfoot and J. R. Harmer, eds. and transl., The Apostolic Fathers, Second Edition (Grand Rapids: Baker Book House, 1992)
[5] Irenaeus, Against Heresies, 3:3:4. Di dalam bagian ini Irenaeus juga mengklaim telah berbicara kepada Polykarpus saat dia masih muda. Eusebius, Ecclesiastical History, 4:14. Eusebius mengutip Irenaeus
[6]  Polycarp. Philippians 12:2.
[7] Untuk topik bagaimana pandangan bapa gereja mula-mula terhadap keallahan Yesus bisa lihat di:
The Early Church Fathers on Jesus – Michael Licona
[8]  Ini adalah jawaban dari Michael Kruger
#Wisdom Wednesday with Dr. Michael Kruger “Did Jesus claim to be God?”
[9]  Isaiah 9:1-21 - New World Translation of the Holy Scriptures (Study Edition)
[10] Di dalam Wahyu 1:8 alkitab TDB SSY mengganti kata Tuhan menjadi Jehovah. Untuk mengatakan bahwa yang berbicara di dalam ayat ini adalah Jehovah dan bukan Yesus. Hal ini sama sekali tidak masuk akal. Pertama, tidak ada kata Jehovah di dalam Wahyu 1:8. Kedua, terlalu banyak ayat di kitab Wahyu dari awal sampai akhir yang  secara eksplisit bahwa yang berbicara ini adalah Tuhan Yesus.
[11]  NIDNTT, Vol. 2, p. 86. TDNT, Vol. III, p. 123. Lihat Roma 1:20. Kata ini hanya satu kali di gunakan dalam perjanjian baru
[12] NIDNTT, Vol. 2, p. 86. TDNT, Vol. III, p. 119. Lihat juga Fritz Rienecker. A Linguistic Key To The Greek New Testament. (Grand Rapids: Zondervan Publishing House, 1980), p. 573.
[13] Apakah Yesus Itu Allah?
Untuk mendukung argumennya ini SSY mengutip article dari Journal of Biblical Literature yang di tulis Philip B. Harner. Namun SSY mengutip Harner tidak sampai pada kesimpulan yang dibuatnya. Dimana Harner mengatakan bahwa Logos itu adalah Allah bukan seorang Allah seperti terjemahan SSY.
Untuk melihat secara rinci journal yang di maksud bisa baca disini:
Harner, Philip B.: Journal Of Biblical Literature: Qualitative Anarthrous Predicate Nouns Mark 15:39 and John 1:1. (Edited by Joseph A. Fitzmyer, 1973, Vol 92 p. 85)
[14] Tulisan ini di ambil dari buku: William D. Mounce, Dasar-dasar Bahasa Yunani Biblika Gramatika, (Malang: SAAT, 2011), 33
[15] Ini bisa di liaht di alkitab Interlinear milik SSY
Online Bible | The Kingdom Interlinear Translation of the Greek Scriptures
[16] Irenaeus. Against Heresies, Book 1, Ch 8; Book 3, Ch 11 (3 x’s); Book 5, Ch 18.
[17]  Origin. De Principiis, Book 1, Ch 2, Section 3.
[18]  Clement of Alexandria. The Instructor, Book 1, Ch 5.

Comments

Popular posts from this blog

Masih Adakah Pewahyuan Sekarang Ini?

Sebuah kajian kritis terhadap doktrin pre-tribulasi rapture

Sebuah Biografi Singkat Mengenai Kehidupan John Wesley