Perbudakan kasih dunia yang bersyarat - Henri Nouwen

Selama saya selalu di sibukkan dengan pertanyaan, "apakah engkau mengasihi aku? Sungguh-sungguh mengasihi aku?," Saya memberikan segalanya kepada suara-suara dunia dan menempatkan diri saya dalam perbudakan karena dunia ini dipenuhi dengan begitu banyak "jika". Dunia akan mengatakan, "Ya..saya mengasihi engkau jika engkau menarik, pandai dan kaya. Saya mengasihi engkau jika engkau berpendidikan, punya pekerjaan baik, mempunyai banyak relasi. Saya mengasihi engkau jika engkau menghasilkan banyak dan membeli banyak."

Tak terhitung berapa banyak "jika" yang tersembunyi di belakang kasih dunia. Syarat-syarat itu memperbudak saya, karena mustahillah saya memenuhi semua syarat itu dengan memadai. Kasih dunia adalah dan selalu kasih yang bersyarat. Selama saya tetap mencari diri yang sejati dalam dunia kasih yang bersyarat, saya akan tetap bergantung kepada dunia - mencoba, gagal, dan mencoba lagi. Itulah dunia yang selalu menimbulkan rasa ketagihan, karena yang ditawarkannya tidak pernah dapat memenuhi kerinduan hati saya yang terdalam.

"Perbudakan" mungkin merupakan kata yang paling tepat untuk menjelaskan masyarakat sekarang, yang boleh di sebut hilang. Perbudakan membuat kita terlekat pada hal-hal yang oleh dunia ditawarkan sebagai kunci pemenuhan diri: kekayaan dan kekuasaan; kedudukan dan kehormatan; mengumbar nafsu makan dan minum dan pemuasan seksual tanpa membedakan antara cinta dan nafsu.


Perbudakan menciptakan harapan, yang selalu gagal memuaskan kebutuhan kita yang terdalam. Selama kita hidup dalam khayalan dunia, perbudakan itu akan mendorong kita mencari yang sia-sia di "negri yang jauh". Perbudakan seperti itu akan membuat kita berhadapan dengan rangkaian kekecewaan yang tak mengenal akhir, sementara kepenuhan diri tetap tak tercapai. Pada saat-saat seperti itulah kita mengembara jauh dari rumah Bapa. Kehidupan sebagai budak dengan tepat dapat di sebut sebagai kehidupan yang di jalani di "negri yang jauh". Dari sanalah ratapan mohon pembebasan muncul.

Comments

Popular posts from this blog

Masih Adakah Pewahyuan Sekarang Ini?

Sebuah kajian kritis terhadap doktrin pre-tribulasi rapture

Sebuah Biografi Singkat Mengenai Kehidupan John Wesley