Pengajaran yang membuat kita siap – John Harrigan
Dalam kehidupan
nyata, mereka yang sudah menerima pengharapan kerajaan di dalam dunia sekarang
ini tidak akan pernah rela kehilangan hidup mereka. Teologi dari “kemuliaan
sekarang ini” akan selalu menjadi pembenaran untuk menolak segala sesuatu yang
negatif dalam kehidupan ini. Berhubungan dengan ini kemartiran adalah tolak
ukur suatu kebenaran teologi. Di hari-hari yang akan datang teologi yang
menjanjikan kebangkitan dan kemakmuran pada saat ini akan di uji, dan akan di
dapati teologi tersebut tidaklah benar.
Di sinilah terletak
malapetaka teologi-teologi yang ada saat ini: Dalam waktu yang sangat
diperlukan, menjelang penganiayaan global terhadap orang kristen, teologi
tersebut telah merampok gereja dari pelatihan teologi yang sangat di
perlukannya (teologi kemartiran). Prospek kemartiran adalah hal pertama yang di
ajarkan gereja China (gereja bawah tanah) kepada murid-murid Kristus. Dan itu
adalah masalah paling penting bagi gereja yang mengalami penganiayaan.
Takaran gereja
sepanjang sejarah adalah bagaimana gereja tersebut menghasilkan para martir
yang sejati dan setia. Kesaksian kristen adalah sebuah kesaksian martir dan
gereja kristen adalah gereja martir. Kepada gereja ini Allah telah memberikan
Roh Kudus (Kis 1:8). Tetapi mereka yang tidak mau menerima kemartiran sebagai
kemungkinan yang nyata dari kehendak Allah dan pimpinan Allah atas hidup
mereka, tidak dapat menjadi murid Yesus
(lihat Lukas 14: 27-33; Yohanes 12: 25-26), dan dengan demikian mereka bukan
bagian dari gereja yang benar yang akan memperoleh hidup yang kekal.
Tidaklah penting jika
kita berpikir kalau kita adalah orang kristen. Karena Yesus hanya menganggap
seseorang murid-Nya jika seseorang tersebut rela kehilangan hidupnya untuk
alasan yang sama seperti Dia “kehilangan” hidup-Nya. Menyelamatkan orang-orang
dari murka yang akan datang dengan taruhannya nyawa kita adalah sesuatu yang
layak. Yesus berkomitmen penuh untuk itu. Apakah kita demikian?
Comments