Jackie Pullinger seorang wanita Allah yang radikal

Saat berusia 22 tahun Jackie Pullinger ingin menjadi seorang misionaris, tapi tidak ada organisasi misi yang mau menerimanya. Jadi dia pergi ke Hongkong sendiri dan memulai merintis pelayanan diantara para pecandu narkotik, pelacur, anggota gangster yang berlanjut sampai sekarang.

Tiket sekali jalan

Kelihatannya gila menyerahkan segalanya yang anda miliki untuk pergi ke salah satu daerah paling berbahaya di dunia untuk menunjukan kasih Yesus kepada para kriminal, pelacur dan pecandu narkotik. Dalam keadaan yang memaksa mungkin anda akan pergi selama enam bulan atau beberapa tahun. Tapi bagaimana jika pergi kesana seumur hidup anda?

Jackie Pullinger membuat keputusan yang besar ini sewaktu dia masih di sekolah minggu, dia memutuskan dia ingin menjadi seorang misionaris – dan itu sebelum dia benar-benar tahu apa itu artinya menjadi seorang misionaris. Tapi setelah dia bertumbuh dewasa dia melupakan ambisi masa kecilnya untuk sementara waktu dan dia menjadi seorang murid di Royal College of Music.

Hanya  pada saat dia memulai untuk beribadah secara teratur dengan orang-orang kristen lainnya di rumah seorang teman dia mulai berpikir untuk menjadi seorang misionaris lagi.

“Dalam sebuah penglihatan saya melihat seorang perempuan mengulurkan tangannya memohon pertolongan sebagaimana perempuan di sebuah poster pengungsi. Saya bertanya-tanya apa yang dia inginkan – dia kelihatan putus asa untuk mendapatkan sesuatu .. lalu ada kata-kata yang muncul : APA YANG DAPAT ANDA BERIKAN KEPADA KAMI?

Setelah mengalami serangkaian mimpi dan pengalaman-pengalaman yang hidup, Jackie memutuskan akan pergi Hongkong. Dan yang menjadi masalah adalah, tidak seorangpun yang setuju dengannya.

Dia mencoba untuk mendaftar menjadi misionaris kepada organisasi misi yang dia tahu dan juga organisasi gereja dan pemerintah Hongkong – tapi semua pintu tertutup baginya. Anda terlalu muda, anda sama sekali tidak berpengalaman, anda tidak mempunyai kualifikasi untuk menjadi misionaris, itu yang dikatakan mereka kepadanya.

Saat dia ingin menyerah, seorang vikar (calon pendeta) sebuah gereja yang dia bantu berkata kepadanya, melawan semua hikmat yang pernah Jackie dengar untuk tetap pergi ke Hongkong.

Pada tahun 1966, Jackie Pullinger mengumpulkan semua uang yang dia miliki dan membeli sebuah karcis kapal yang paling murah ke Hongkong yang dia tahu. Dia hanya punya tiket sekali jalan perjalanan, jadi dia tidak bisa kembali lagi.

Dia hampir tidak dapat melewati proses imigrasi di Hongkong. Tapi dia akhirnya diperbolehkan memasuki Hongkong dan mendapatkan sebuah pekerjaan sebagai seorang guru sekolah dasar di Walled City. Walled City ini adalah daerah dimana kepolisian Hongkong tidak memiliki kekuasaan hukum sebagaimana di wilayah Hongkong lainnya. Dan akibatnya Walled City adalah daerah yang paling miskin dan berbahaya di Hongkong

Para Triad (Mafia Asia), dragons… dan iman

Walled City telah berubah sejak Jackie pertama kali kesana. Polisi Hongkong secara berturut-turut melakukan penindakan yang keras pada tahun 1970an dan 1980an di Walled City dan melakukan tindakan hukum di daerah ini yang mirip seperti di wilayah Hongkong lainnya, namun demikian Walled City masih merupakan sebuah daerah yang sangat miskin.

Tapi tahun 1966 keadaannya jauh lebih buruk. Kebanyakan penduduk disana hanya bertahan hidup dengan bekerja keras di sweatshops (sweatshops adalah sebutan untuk pabrik atau tempat produksi yang memperkerjakan karyawan atau buruhnya dengan upah rendah, jam kerja yang panjang, tanpa jaminan dan dalam kondisi yang tidak layak) dengan kondisi yang mengerikan. Sementara yang lainnya menjadi pelacur atau menjadi penjual narkotik. Semua mereka hidup dalam ketakutan terhadap geng triad yang kejam – walaupun kebanyakan anggota geng triad itu hanya para remaja.

Selain pekerjaan utamanya sebagai guru di sekolah, dimana dia mengajar musik, Jackie mulai mendekati orang-orang di Walled City untuk menyampaikan kepada mereka bahwa Yesus mengasihi mereka, kebanyakan orang yang mendengarnya mengabaikan dia dengan sopan atau hanya tertawa.

Kemudian Jackie membuat sebuah Youth Club yang kecil. Kebanyakan yang datang adalah anggota geng triad. Saat Jackiememulai pelayanannya di Walled City, orang-orang disana skeptis terhadapnya – para misionaris sebelumnya datang dengan uang yang banyak dan pakaian yang bagus, lalu berkotbah dan menolong untuk sementara waktu lalu mereka pulang kembali lagi ke barat. Kebanyakan orang tidak percaya bahwa Jackie tidak memiliki uang dan tidak akan pergi meninggalkan Walled City.

Akhirnya dia mendapatkan kepercayaan dari beberapa pemuda dan mereka mulai percaya dia ada akan tetap tinggal disana dan dia memang sungguh-sungguh dengan apa yang dikatakannya – bahwa dia sungguh peduli kepada mereka. Jackie mulai melihat mereka menjadi kristen satu demi satu. Banyak diantara mereka dahulunya adalah pecandu narkotik.

Penyalahgunaan opium dan heroin – “chasing the dragon” (pecandu heroin) – masih dan tetap sebuah epidemik di Walled City. Dalam sebuah interview tahun 1989 Jackie mengatakan:

“Saat saya berjalan di sepanjang jalan dapat melihat ratusan orang yang merupakan pecandu heroin. Saya ingin menawarkan sesuatu yang sejati kepada mereka … bukan hanya sebuah pusat perawatan.”

Meskipun dicengkram oleh kecanduan heroin dan opium, mereka bukan hanya bisa meninggalkan kebiasaan mereka yang buruk itu, mereka bisa meninggalkannya sama sekali. Mereka mengambil keputusan untuk mengikut Yesus. Banyak pecandu yang berdoa untuk meminta pertolongan dari Yesus terlepas dari kecanduan narkotik tanpa tertarik kembali untuk memakai heroin, Jackie membuka sebuah rumah singgah bagi mereka yang membutuhkan pertolongan dan segera dibanjiri dengan permintaan tolong dan sebuah tempat tinggal.

Tidak semua pecandu diperbaharui segera. Jackie mulai menyadari bahwa menjadi seorang kristen tidak otomatis menyembuhkan seseorang dari kecanduannya atau segera diperbaharui setelah dari kehidupan lama anda. Tapi tanda-tanda adalah sesuatu yang baik.

Beberapa pecandu yang diubahkan bergabung dengan pelayanan Jackie . Ah Ping seorang triad yang menjadi kristen, mendirikan sebuah pusat rehabilitasi di Makau.

Oposisi dan sukses

Pada mulanya pelayanan Jackie yang tidak biasa dan berbahaya mendapatkan oposisi dari dua sisi – dari gereja dan dari triad. Banyak anggota gereja percaya bahwa kekristenan hanya untuk “orang-orang yang terhormat”

Jackie berjanji pada dirinya sendiri dari awal pertama kali dia melakukan pelayanan ini bahwa dia tidak akan meminta uang kepada orang lain untuk pelayanannya. Tapi dia mulai kebanjiran uang. Dia berhenti dari pekerjaannya sebagai guru di sekolah dan ditawarkan uang bulanan untuk mendukung pelayanannya. Jackie ditemani salah satu pemuda yang tinggal di rumah singgah yang dibukanya untuk  menemaninya ke pengadilan. Dan beberapa kemudian Jackie menerima sejumlah besar uang dari departemen bantuan hukum, meskipun Jackie tidak pernah meminta bantuan hukum dan Jackie mencoba mengembalikan uang tersebut.

Upaya Jackie untuk menunjukan dan memberitakan kasih Yesus akhirnya mengalami kesuksesan yang luar biasa. Dia juga menerima bantuan dari sumber-sumber yang paling tidak mungkin.

Dia memenangkan kepercayaan dan persetujuan dari kelompok yang dia tentang yaitu triad-triad. Setelah Youth Club yang didirikan Jackie dihancurkan para pengacau pada suatu malam, seorang boss triad mengirim para penjaga untuk mengawasi bangunan yang dipakai Jackie dan memastikan hal itu tidak terjadi lagi. Boss triad yang sama ini kemudian menyiapkan sebuah pertemuan dengan Jackie.

Boss triad ini mengatakan kepada Jackie bahwa dia tidak ingin anggota gengnya terus kecanduan lagi lebih dari yang Jackieharapkan. Jackie sukses dimana boss triad ini gagal dan oleh karenanya boss triad ini mendukung Jackie selagi Jackiemenolong anggota gengnya untuk berhenti menggunakan narkotik.

Respon Jackie sangat tidak berkompromi. Jackie mengatakan kepada boss triad dia tidak akan menolong anggota gengnya untuk lepas dari kecanduan narkotik setelah itu menjadi anggota geng lagi. Jika mereka pengikut Yesus, mereka harus berhenti menjadi anggota geng. Dan Jackie terkejut, boss geng itu tetap menawarkan untuk menjaga rumahnya dan melepaskan semua klaim atas anggotanya gengnya yang memilih untuk menjadi kristen. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya di kultur geng Hongkong, dimana orang-orang yang menjadi anggota terikat kepada triad seumur hidup mereka.

Selagi pelayanan Jackie berkembang, dia mampu membuka rumah singgah yang kedua. Saat ini rumah singgah yang ketiga dibutuhkan, Jackie dengan pertolongan beberapa misionaris dari Amerika mendirikan St Stephen’s Society, dan terus melanjutkan pelayanannya di Hongkong dan di Asia timur sampai sekarang.

St Stephen’s Society telah menjadi salah satu program rehabilitasi narkotik yang paling sukses di dunia, menyelamatkan ratusan orang muda dari sebuah kehidupan yang menyengsarakan di jalanan.

Comments

Popular posts from this blog

Sebuah kajian kritis terhadap doktrin pre-tribulasi rapture

Sebuah Biografi Singkat Mengenai Kehidupan John Wesley

Masih Adakah Pewahyuan Sekarang Ini?