BAB I PENDAHULUAN Manusia tidak dapat mengenal Allah kecuali jika Allah menyatakan diri-Nya kepada manusia terlebih dahulu. Pada umumnya para teolog injili mempunyai tiga konsep bagaimana Allah membuat diri-Nya dikenal manusia dan bagaimana Dia memberikan pengetahuan itu ke dalam hati manusia dengan melalui tiga kata yang sering dipakai secara bergantian yaitu: pewahyuan, inspirasi dan iluminasi. Dari ketiga kata ini mungkin yang sering menjadi perdebatan adalah kata pewahyuan, dimana persoalannya adalah apakah pewahyuan masih ada saat ini atau tidak. Kebanyakan kalangan injili seperti John MacArthur berpendapat pewahyuan sudah tidak ada lagi karena pewahyuan Allah sudah lengkap sekarang [1] dimana kanon alkitab sudah selesai pada tahun 404 sewaktu tersusunnya alkitab vulgate yang berbahasa latin. [2] Argumen utama yang dia berikan adalah serupa dengan argumen cessationism yaitu alkitab sudah lengkap sehingga tidak ada lagi nubuatan, bahasa lidah dan sebagainya. [3] Dan di
Leonard Ravenhill seorang pengkhotbah kebangunan rohani yang terkenal di dalam suatu khotbahnya di sebuah konferensi kebangunan rohani tiba-tiba bertanya kepada orang-orang yang menghadiri konferensi tersebut “apakah anda tahu apa yang terjadi pada tanggal 24 Mei 1738?” Itu adalah hari dimana John Wesley berkata “saya merasa hati saya secara aneh menjadi hangat. Saya merasa bahwa saya telah percaya kepada Kristus.” [1] Hari itu begitu penting bagi Leonard Ravenhill dan hari itu juga merupakan hari yang bersejarah seperti pendapat sejarahwan William Lecky bahwa apa yang terjadi pada hari itu dimana kepastian keselamatan menyinari hati salah seorang yang memiliki kemampuan paling hebat dan paling intelek di Inggris telah membentuk sebuah masa baru dalam sejarah Inggris. [2] Ada beberapa orang yang mengatakan kisah John Wesley merupakan kisah yang menarik untuk di tulis, oleh karena itu banyak buku yang telah di tulis mengenai dirinya. Salah satu alasannya adalah mungkin karena ti
Ada beberapa langkah yang Allah lakukan dalam mengaplikasikan keselamatan ke dalam hidup orang Kristen. Para teolog biasanya menyebut hal ini sebagai Ordo Salutis atau urutan keselamatan. Wayne Grudem di dalam bukunya Systematic Theology - An Introduction to Bible Doctrine memberikan sepuluh elemen dalam urutan keselamatan ini 1 . Yang mana salah satunya termasuk regeneration atau regenerasi dalam bahasa Indonesia, atau yang lebih dikenal dengan istilah kelahiran kembali. 2 Regenerasi bukanlah sebuah pilihan melainkan sebuah keharusan. Seseorang dapat saja mengaku seorang Kristen, tapi tanpa mengalami regenerasi dia bukanlah seorang Kristen menurut apa yang alkitab ajarkan kepada kita. Karena seorang Kristen menurut alkitab adalah seseorang yang telah mengalami regenerasi. Ada seorang pengkhotbah Reformed yang bernama Paul Washer di dalam satu khotbahnya dengan cukup bijaksana mengatakan bahwa “isunya bukanlah Calvinisme tetapi isunya adalah regenerasi!” 3 dia mengatakan walaupu
Comments