Sebuah tahun yang baru? – Paul Ravenhill
Saya terkesan selagi tahun ini berakhir dengan bagaimana ironisnya sikap manusia terhadap waktu. Untuk berpikir tentang manusia tanpa Allah, terikat dengan kehampaan karena kegelapannya sendiri dan di ancam dengan tahun-tahunnya yang singkat dan cepat berlalu dan yang tentu saja itu akan mendatangi kehidupannya juga…untuk berpikir tentang seseorang seperti itu…”merayakan” berlalunya waktu - bergembira atas terhilangnya satu-satunya kesempatan yang dia miliki, buta terhadap satu-satunya harapan yang dia miliki, kelihatannya seperti pukulan yang jitu dari musuh yang menipu. Betapa gelapnya kegelapan bagi mereka yang belum pernah melihat terang dan betapa besarnya tanggung jawab dari mereka yang telah melihat terang! Saya berpikir tentang nabi yang diberikan iluminasi oleh Roh Kudus, berseru "Hai bumi, bumi, bumi! Dengarlah firman TUHAN!” Dengan kerinduan yang luar biasa Allah memanggil ciptaan-Nya yang miskin, terhilang, buta dan terluka. Dengan intensitas yang besa...