Pentingnya Memberitakan Hari Tuhan (2 Petrus 3)
BAB I
PENDAHULUAN
Ada banyak teks di dalam alkitab yang berkaitan
dengan hari Tuhan, salah satu yang terkenal adalah 2 Petrus 3. Surat 2 Petrus
sendiri mendapat respon yang beragam di dalam sejarah gereja. Bapa-bapa gereja
mula-mula seperti Origen dan Eubesius meragukannya tapi Jerome, Chrysostom dan Augustine menggunakan surat 2 Petrus tersebut.
Orang-orang seperti Martin Luther dan John Calvin juga menulis komentar mereka
dari surat 2 Petrus tapi sebagaimana biasa bagi mereka yang terutama adalah
tulisan-tulisan Paulus. Setelah memasuki era kritik alkitab surat 2 Petrus ini
semakin di tolak karena isinya yang menyangkut apokaliptik[1]
eskatologi, baru dua dekade belakangan dalam abad 20 para sarjana alkitab mulai
menghargainya[2].
Apokaliptik eskatologi yang akan di akhiri dengan hari
Tuhan adalah sebuah topik yang suka di hindari beberapa kalangan kristen
tertentu dengan berbagai alasan, dari alasan teologi sampai alasan bahwa
berbicara tentang akhir zaman sudah tidak relevan lagi. Kalau kita baca surat 2
Petrus ini sangat jelas hari Tuhan
adalah sesuatu yang dinantikan oleh rasul Petrus dan sebenarnya pengajaran
tentang hari Tuhan adalah sebuah pengajaran yang positif karena di dalam surat
2 Petrus ini mengajarkan kita untuk mempunyai pemahaman yang lebih baik tentang
eskatologi yang alkitabiah[3].
Di dalam paper ini penulis akan berusaha menjelaskan
soal pentingnya memberitakan hari Tuhan
berdasarkan teks 2 Petrus 3 dan apa implikasi dan aplikasinya bagi orang kristen yang hidup di zaman sekarang ini. Kiranya
paper ini bermanfaat dan menjadi berkat bagi yang membacanya dan membuat setiap
kita lebih lagi menantikan hari kedatangan-Nya. Amin
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Tentang Hari Tuhan
“Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri.
Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur
dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan
hilang lenyap.”- 2 Petrus 3:10. Apakah hari Tuhan itu? Saat alkitab berbicara
tentang hari Tuhan baik di perjanjian lama[4]
ataupun di perjanjian baru hari itu adalah suatu hari dimana Tuhan Yesus
Kristus akan datang kedua kalinya untuk mengakhiri dunia yang sekarang ini dan
juga mengakhiri sejarahnya. Bagi sebagian orang hari ini di sebut juga sebagai
hari kiamat.
Hari Tuhan
adalah sesuatu yang penting bagi umat perjanjian lama dan perjanjian baru, kalau
kita baca di alkitab dari umat perjanjian lama sampai umat perjanjian baru,
mereka semua mengharapkan tibanya hari Tuhan, bahkan orang Yahudi yang bukan
kristen sekalipun menantikan hari ini. Seperti pernah dikatakan Wong Chin
Meng “tanyalah rabi Yahudi ortodoks di
jalanan New York, apa yang mereka nantikan?” Mereka akan menjawab “Kedatangan
Mesias, datangnya kedamaian, dunia yang damai saat kerajaan Allah datang ke
dunia ini”[5],
dia tidak menantikan gedung putih atau PBB untuk mendatangkan kedamaian di
dunia ini. Hari Tuhan adalah sesuatu yang esensi bagi iman kristen, saat hari
Tuhan tidak lagi diberitakan di gereja maka orang kristen akan berusaha
“memulihkan” dunia yang jelas-jelas akan di hancurkan Tuhan seperti yang
dikatakan alkitab bukan berusaha untuk mempercepat kedatangan Tuhan untuk
mengakhiri dunia ini.
2. Alasan kenapa hari Tuhan tidak di
beritakan
Ada berbagai alasan kenapa hari Tuhan
tidak diberitakan atau jarang di beritakan di beberapa kalangan kristen
tertentu. Berikut ini mungkin adalah beberapa alasannya:
a.
Bagi sebagian kalangan kristen “hari
Tuhan” bukanlah pusat dari ajaran alkitab
Dari
apa yang penulis baca selama ini kesannya terdapat perbedaan pendapat mengenai
apa sebenarnya yang menjadi pusat dari alkitab. Ada beberapa kalangan tertentu
dalam kekristenan yang lebih menekankan satu hal tertentu di bandingkan hal
yang lainnya yang ada di dalam alkitab. Contohnya saja ada kalangan kristen
tertentu yang sangat berkutat dalam masalah penciptaan seperti yang dilakukan
orang-orang Ken Ham yang pelayanannya untuk mengcounter orang-orang atheist,
kalangan reformed yang menekankan soal pembenaran oleh iman dan konsep
predestinasinya, kalangan pentakosta dan kharismatik yang menekankan tentang
Roh Kudus dan lain sebagainya. Dan salah satu alasan mengapa hari Tuhan jarang
di beritakan di beberapa kalangan kristen tertentu adalah mungkin karena mereka
merasa hari Tuhan atau hal yang berhubungan dengan eskatologi bukanlah pusat
dari alkitab[6].
b.
Membahas eskatologi itu membuang-buang
waktu
Ada
orang yang tidak mau membahas eskatologi karena menurut mereka hal tersebut
adalah membuang-buang waktu sebagaimana yang dikatakan oleh Greg Boyd bagi dia
adalah cukup hanya untuk mengetahui kalau Yesus akan datang suatu hari nanti
untuk mendirikan kerajaan-Nya di dunia ini. Kapan dan bagaimana Dia
melakukannya adalah sesuatu yang tidak relevan atau ada kaitannya dengan kita,
tugas kita di dunia ini adalah bekerja untuk
membangun
kerajaan-Nya[7].
Dia berpendapat demikian karena setelah mempelajarinya dan membaca banyak
literatur tentang akhir zaman, dia sendiri tidak terlalu meyakini apa yang dia
percaya sehingga berkesimpulan membuang-buang waktu mempelajari hal tersebut.
c.
Banyak perkiraan yang salah tentang
kedatangan Tuhan
Sejarah
gereja dalam beberapa ratus tahun terakhir ini mencatat ada orang-orang yang
salah memberikan perkiraan kapan Tuhan datang, terakhir yang cukup terkenal adalah
Harold Camping yang salah memprediksi dengan mengatakan Tuhan Yesus akan datang
21 Mei 2011[8]
yang mana prediksinya tidak terbukti. Ramalan yang salah tentang akhir zaman
membuat orang semakin pesimis membicarakan tentang kedatangan hari Tuhan.
d.
Hari Tuhan bukan “berita baik” bagi
kebanyakan orang kristen
Kalau jujur banyak
orang kristen malas mendengar hari Tuhan karena hari Tuhan akan mengganggu
kebanyakan impian dan rencana mereka. Mungkin karena itu jarang khotbah tentang
hari Tuhan di gereja ataupun kalau ada khotbah karena banyak jemaat akan tidak
suka karena hari Tuhan identik dengan sesuatu yang “negatif” dimana di zaman
post modern ini orang kristen kebanyakan lebih senang mendengar sesuatu yang
“positif”. Dan kalaupun ada yang memberitakan hari Tuhan kebanyakan berbicara
tentang rapture dimana orang kristen akan terlepas dari aniaya besar yang biasa
di sebut dengan teori pre-tribulational rapture.
e.
Bapa-bapa reformator jarang membicarakan
eskatologi
Seperti yang dikatakan seseorang penulis kenal sewaktu membahas lima point Injili mengatakan
banyak orang reformed kurang membahas masalah eskatologi karena pada waktu
zaman reformasi eskatologi bukanlah suatu hal yang urgent sebagaimana
pembenaran oleh iman. Dan memang benar kalau kita membaca literatur yang di
hasilkan orang-orang Reformed kita akan jarang mendapati literatur Reformed
yang membahas eskatologi. Martin Luther
dan John Calvin yang terkenal sebagai
bapa-bapa reformator gereja tidak menulis komentarnya dari kitab Wahyu[9].
Dan pandangan bapa-bapa gereja seperti mereka sangat mempengaruhi kebanyakan
orang kristen, sehingga efeknya sampai sekarang banyak orang kristen khususnya
kalangan Reformed jarang membahas soal eskatologi.
3. Mengapa kita harus memberitakan
hari Tuhan
Kalau
kita membaca tulisan apostolik kita akan sering mendapati frasa hari Tuhan.
Adalah jelas bagi para rasul hari Tuhan adalah sesuatu yang penting oleh karena
itu hari Tuhan menjadi salah satu karakteristik kesaksian mereka. Dan karena
itu diberitakan oleh mereka maka gereja sekarang juga harus memberitakan hari
Tuhan tersebut. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa kita sebagai gereja
harus memberitakan hari Tuhan tersebut:
a.
Hari Tuhan adalah sesuatu yang di
janjikan
“Kata
mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu?....” - 2 Petrus 3:4. George Ladd berpendapat mereka
ini adalah kaum gnostik yang menyangkal eskatologi kristen yang fundamental dan
kedatangan Tuhan[10]
kaum gnostik melecehkan parusia karena lebih menyenangi konsep keselamatan pada
kematian yang akibatnya mereka mengejek janji tentang kedatangan. Salah satu
latar belakang penulisan surat 2 Petrus ini adalah untuk menanggulangi masalah
pengajaran gnostik ini, dimana dalam suratnya Petrus berusaha meneguhkan orang
percaya bahwa Tuhan pasti datang, “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya” (2
Petrus 3:9) alasan kenapa Dia belum datang adalah kesempatan supaya semua orang
bisa berbalik dan bertobat. Penundaan parusia adalah belas kasihan Allah agar
manusia berdosa untuk bertobat. Demikian pula sekarang ini mungkin banyak orang
kristen tidak meragukan janji kedatangan Tuhan melalui perkataan mereka, tapi
gaya hidup mereka sesungguhnya meragukan kedatangan Tuhan, karena gaya hidup
seseorang merefleksikan bagaimana keyakinannya akan kedatangan Tuhan. Gereja
harus memberitakan tentang hari Tuhan
karena kedatangan hari Tuhan adalah bukan persoalan kronologis tapi menyangkut
soal janji.
b.
Hari Tuhan membuat orang kristen semakin
bijak dimana mereka harus berinvestasi
“Tetapi
hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan
gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan
bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi, jika segala
sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus
hidup.” 2Pe 3:10-1. Teks ini sarat dengan muatan apokaliptik eskatologi. Ada
saatnya kalau dunia ini tidak akan tidak ada lagi dan berakhir. Teks ini
mungkin tidak cocok dengan orang-orang yang menganut “positive thinking” yang
berpikir dunia ini akan terus menjadi tempat yang lebih baik dan ideal bagi
umat manusia sebagaimana yang di gambarkan oleh lagunya Michael Jackson yang
terkenal “heal the world make it better place”. Semaju apapun teknologi dan
peradaban manusia di zaman ini tetap tidak bisa mengindari kehancuran dunia
ini, PBB pun tidak mampu. Banyak orang mungkin dengan hati yang tulus berusaha
mengubah dunia ini menjadi tempat yang lebih baik, tapi tetap saja dunia ini
akan menuju kehancuran karena dunia ini adalah dunia yang sudah jatuh dalam
dosa. Seandainya pun ada orang kristen berdoa untuk mengubah dunia ini menjadi
tetap lebih baik menurut penulis dalam titik tertentu doanya tidak akan di
jawab seperti yang dikatakan Watchman Nee “Kita selalu berpikir tentang
bagaimana kita dapat mengubah dunia ini. Tapi maksud Allah bagaimanapun bukan
untuk mengubah dunia ini, melainkan untuk menghakimi dunia ini dan memberikan
kepada kita sebuah dunia yang baru[11]’’.
Dengan memiliki kesadaran apokaliptik eskatologi dimana suatu hari dunia ini
akan di hancurkan akan membuat orang kristen bijak dimana mereka seharusnya
berinvestasi, bukan di dunia ini tetapi untuk dunia yang akan datang dimana ada
langit dan bumi yang baru. Adalah orang yang sangat bodoh bila seseorang
berinvestasi atau menabung di suatu bank yang dia tahu bank itu pasti bakal
bangkrut. Begitu juga betapa bodohnya orang kristen jika mereka mengumpulkan
harta atau menimbun kekayaan di sebuah dunia yang akan di hancurkan. Hidup di
dunia ini sebagaimana yang Paulus katakan bukanlah hidup yang sebenarnya (1
Timotius 6:19).
c.
Hari Tuhan adalah pengharapan orang
kristen
“yaitu kamu yang menantikan….kedatangan hari
Allah.” – 2 Petrus 3:12. Menurut Petrus orang kristen adalah orang yang
menantikan kedatangan hari Allah, orang kristen yang alkitabiah menantikan hari
“kiamat”. Mereka menantikan kedatangan hari Tuhan, itulah pengharapan dan
sukacita mereka, hari dimana mereka akan berhenti bergumul melawan dosa yang
menghantui mereka, hari dimana kemuliaan Allah akan memenuhi bumi ini, orang
kristen menantikan langit dan bumi yang
baru, inilah pengharapan orang kristen. Sebaliknya hari Tuhan ini adalah hari
yang dibenci oleh orang fasik, karena saat hari Tuhan tiba, “pesta” mereka
berakhir. Bila hari kedatangan Kristus kedua kali di sebut sebagai hari Tuhan
maka dalam arti tertentu hari-hari sebelum kedatangan Kristus kedua kali dapat
dikatakan akhir dari hari manusia. Hari manusia, hari dimana manusia fasik dan
yang tidak mengenal Tuhan meninggikan dirinya dan memuaskan hawa nafsunya. Yesaya
menggambarkan hari Tuhan sebagai hari yang mengerikan bagi orang fasik Yesaya
13:9-11 “ Sungguh, hari TUHAN datang dengan kebengisan, dengan gemas dan dengan
murka yang menyala-nyala, untuk membuat bumi menjadi sunyi sepi dan untuk
memunahkan dari padanya orang-orang yang berdosa. Sebab bintang-bintang dan
gugusan-gugusannya di langit tidak akan memancarkan cahayanya; matahari akan
menjadi gelap pada waktu terbit, dan bulan tidak akan memancarkan sinarnya.
Kepada dunia akan Kubalaskan kejahatannya, dan kepada orang-orang fasik
kesalahan mereka; kesombongan orang-orang pemberani akan Kuhentikan, dan
kecongkakan orang-orang yang gagah akan Kupatahkan.”
d. Hari Tuhan memotivasi orang kristen untuk
hidup semakin saleh
“Sebab
itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus
berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya,
dalam perdamaian dengan Dia. “yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat
kedatangan hari Allah.” – 2 Petrus 3:12. Pengharapan yang saleh dengan
menantikan hari Tuhan adalah pertahanan terbaik melawan imoralitas yang masuk
ke dalam gereja melalui pengajaran yang saleh[12].
Saat orang kristen pandangannya tertuju kepada dunia yang akan datang, di dunia
yang akan di penuhi dengan kebenaran, maka hal itu akan membuat orang kristen
hidup benar dengan hidup tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam
perdamaian dengan Dia, karena mereka tahu kalau mereka tidak hidup benar mereka
tidak akan mendapat bagian dalam dunia yang baru tersebut.
e. Hari Tuhan memberikan
fondasi yang teguh bagi penginjilan.
“yaitu
kamu yang …mempercepat kedatangan hari Allah.” – 2 Petrus 3:12. Adalah sesuatu
yang luar biasa karena menurut Petrus kita bisa mempercepat kedatangan hari
Tuhan. Menurut penulis mempercepat kedatangan Tuhan ini berhubungan dengan
penginjilan dunia, sebagaimana yang di sampaikan George Ladd “kapan Kristus
datang kembali? Saat gereja menyelesaikan tugasnya. Kapan zaman ini akan
berakhir? Saat seluruh dunia telah di injili”[13]
dan ini sesuai dengan Matius 24:14 “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di
seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba
kesudahannya." Hari Tuhan memberikan fondasi yang teguh bagi penginjilan.
BAB III
KESIMPULAN
1.
Walaupun pembicaraan tentang hari Tuhan
sudah semakin jarang di bicarakan, namun alkitab jelas mengajarkan tentang hal
itu.
2.
Hari Tuhan sendiri lebih bersifat janji
bukan kronologis, walaupun ada kalangan tertentu yang terkadang suka meramal
kedatangan Tuhan tapi gagal, bukan berarti Tuhan tidak akan pernah datang.
3.
Pemberitaan tentang hari Tuhan banyak manfaatnya bagi orang kristen, karena
hari Tuhan menyingkapkan apa yang menjadi isi hati mereka, dimana harta mereka
berada, dimana mereka harus berinvestasi.
4.
Pemberitaan hari Tuhan memotivasi orang
kristen untuk semakin takut akan Allah dengan hidup suci dan saleh.
5.
Hari Tuhan adalah pengharapan orang
kristen yang alkitabiah.
6.
Hari Tuhan bisa di percepat dengan
melakukan penginjilan.
[1]
“Apokaliptik dapat
dikaitkan baik dengan teologi, sebuah jenis pemikiran yang melibatkan
kehancuran yang klimaks di akhir zaman dan juga dapat dikaitkan dengan genre
tulisan sewaktu Yudaisme bait Allah kedua dan tulisan sewaktu permulaan
kekristenan” (John Harrigan, The Gospel Of Christ Crucified [http://gospelofchristcrucified.com/project/chapter-3-biblical-theology/]). Di dalam paper ini
apokaliptik yang dimaksud mengandung pengertian yang pertama.
[2]
Kevin J. Vanhoozer, Dictionary for Theological Interpretation of
The Bible, (Grand Rapids, MI, Baker Academic: 2005), 1062
[3]
D. A. Carson and Douglas J.
Moo, An introduction to the New Testament
Second Edition, (Grand Rapids, MI, Zondervan: 2005), 665
[4] Bob Utley mengatakan bahwa Frasa "hari
Tuhan" ini adalah frasa perjanjian lama untuk akhir zaman. (Bob Utley, Injil Menurut Petrus: Markus dan I & II
Petrus, Kumpulan Komentari Panduan Belajar Perjanjian Baru Vol 2, [Bible
Lesson International, Marshal, Texas:2001], 395). Hal ini juga dikatakan Duane F. Watson bahwa
frasa hari Tuhan di 2 Petrus 3:10 berasal dari perjanjian lama yang merupakan
kombinasi antara Maleakhi 4:1 dan Yesaya 34:4 (Duane F. Watson and Terrance
Callan, First and Second Peter, Paideia: commentaries on the New Testament
[Grand Rapids, Baker Academic, 2012], 202)
[5]
Hal ini pernah dikatakan
Wong Chin Meng dalam salah satu khotbahnya. Wong Chin Meng bukan seorang bible
scholar tapi dia adalah seorang hamba Tuhan yang terbeban untuk Israel
yang berpandangan bahwa gereja akan
tetap ada di bumi dan akan menolong
Israel saat Israel mengalami masa kesusahan Yakub (Yeremia 30:7) atau
yang biasa di sebut masa antikris.
The City Of God Part 2 by Wong
Chin Meng
[6]
Penulis sendiri setuju dengan apa yang dikatakan John Harrigan bahwa
alkitab adalah sebuah narasi linear yang di mulai dari penciptaan sampai
kedatangan Tuhan dimana ada beberapa peristiwa yang di tekankan di dalam injil
yang di beritakan rasul-rasul yang merupakan karakter kesaksian apostolik
seperti penciptaan, kovenantal, cruciform, kharismatik dan apokaliptik dan kita
sebagai gereja harus memberitakan semuanya itu dengan seimbang termasuk
apokaliptik eskatologi yang berkaitan dengan hari Tuhan.
John Harrigan, The Gospel Of Christ Crucified (http://gospelofchristcrucified.com/project/introduction/)
[7] What’s your view of the
tribulation period and the rapture?
[8]
Harold Camping : 2011 end times prediction
[9] Why Calvin/Luther: Why no
commentary on Revelation?
[10] George Eldon Ladd, Teologi Perjanjian Baru Jilid II, (Bandung,
Kalam Hidup, 2014), 423
[12]
David Pawson, Unlocking the Bible,
(London, HarperCollins Publishers: EPub Edition ©JUNE 2012) Ch 55
[13] George Eldon Ladd, The Gospel of the Kingdom: Scriptural
Studies in the Kingdom of God (Grand Rapids, MI: Eerdmans, 1959), ch. 9
Comments