Alasan-alasan untuk memisahkan diri dari gereja yang lama
Sewaktu kita menyelidiki motivasi orang-orang yang melakukan pemisahan dari gereja yang sudah ada di sepanjang sejarah gereja dan kita bandingkan motivasi tersebut dengan ajaran perjanjian baru yang mengajarkan kepada kita untuk mencari kesatuan dan kemurnian gereja, ada alasan yang salah dan benar di dalam pemisahan dari gereja ini.
Alasan yang salah seperti: ambisi pribadi, kesombongan, perbedaan minor soal doktrin dan kebiasaan-kebiasaan (seperti lagu, liturgi, cara berpakaian dll).
Alasan yang dapat di anggap benar untuk memisahkan diri. Kebanyakan kasus karena mereka ingin kemurnian bagi gereja sebagaimana mereka menginginkan persatuan bagi gereja. Alasan pemisahan ini bisa di kategorikan menjadi tiga:
1. Alasan-alasan yang doktrinal
Perjanjian baru tidak pernah mengajarkan orang kristen untuk memisahkan diri dari gereja. sekalipun gereja di Korintus mentoleransi kesalahan-kesalahan doktrinal yang serius (mungkin seperti orang-orang berbahasa lidah yang tidak mengikuti aturan dll) dan terdapat perbuatan-perbuatan yang sangat tidak bermoral, Paulus tidak mengajarkan orang-orang kristen untuk memisahkan diri dari gereja, tapi untuk memperingatkan mereka agar mereka bertobat. Lalu mengapa ada pemisahan, biasanya pemisahan terjadi karena adanya kesalahan-kesalahan doktrinal yang begitu serius (seperti Trinitas, Pribadi Kristus, Kebangkitan, Penebusan dll). Dimana kesalahan doktrinal ini telah menyebabkan gereja menjadi “gereja yang palsu” dan tidak menjadi gereja lagi. Baik Luther maupun Calvin berkata kalau gereja Katolik Roma bukan gereja yang sejati (gereja palsu).
2. Masalah hati nurani
Pemisahan biasanya juga terjadi jika seorang kristen tidak memiliki kebebasan untuk berkhotbah dan mengajar berdasarkan hati nuraninya, sebagaimana yang diinformasikan dan diajarkan alkitab. Diperlukan kehati-hatian yang besar dan kerendahan hati di sini. Karena penilaian seseorang bisa mengalami distorsi. Apa yang ajarkan atau dikhotbahkan juga harus di uji berdasarkan apa yang di ajarkan bapa-bapa gereja di sepanjang sejarah gereja dan juga oleh orang-orang kristen yang hidup saat ini. Beberapa orang meninggalkan gereja karena kesadaran hati nuraninya, karena berpikir kalau tetap ada di gereja tersebut dianggap akan menyetujui doktrin-doktrin dan kebiasaan-kebisaan yang salah di dalam gereja tersebut, yang mana hal itu akan mendorong yang lain untuk mengikuti doktrin dan kebiasaan yang salah. Dalam kasus lainnya ada yang meninggalkan gereja karena pemimpin denominasinya melakukan yang dosa yang jelas (tindakannya jelas bertentangan dengan alkitab), ini di dukung dengan ayat-ayat seperti di Kis 5:29, Daniel 3:18; 6:10
3. Pertimbangan Praktis
Seorang kristen mungkin keluar dari gerejanya yang lama, setelah dia berdoa. Karena kelihatannya jika tetap bergereja di gereja yang lama lebih akan menimbulkan keburukan daripada kebaikan. Ini terjadi mungkin karena pekerjaan Tuhan yang mereka lakukan menjadi sesuatu yang membuat mereka frustrasi dan tidak menjadi efektif dikarenakan oposisi dari dalam gereja atau karana hanya memiliki persekutuan yang minim atau tidak mempunyai persekutuan dengan yang lain di dalam gereja. Lebih lagi, beberapa memutuskan dengan berada dalam gereja tersebut akan membahayakan iman orang kristen lainnya atau akan menghalangi orang tidak percaya untuk memiliki iman yang sejati karena afiliasi mereka dengan gereja yang lama kelihatannya mengimplikasikan pengajaran palsu di gereja tersebut. Mungkin juga seorang kristen mendapati diri mereka dalam sebuah situasi dimana mereka telah berdoa dan bekerja untuk perubahan setelah beberapa waktu lamanya tapi kelihatannya tidak ada harapan yang di harapkan di gereja yang lama, mungkin karena kepemimpinan gereja tersebut menolak di koreksi dari alkitab, karena apa yang mereka percayai sudah begitu kuat tertanam dan mereka ingin apa yang mereka percayai itu tetap terus di ajarkan. Dalam semua situasi ini banyak berdoa dan pertimbangan yang matang sangat diperlukan. (di ringkas dari tulisannya Wayne Grudem)
Comments