Sekilas tentang Kharismatik



Banyak orang berpikir perbedaan antara Kharismatik dengan Injili  adalah style music mereka, tapi ini tidak tepat karena anda bisa menjadi seorang Kharismatik tanpa menyanyikan lagu-lagu praise and worship full band seperti sekarang ini. Berbicara tentang worship style, beribadah dengan melompat-lompat, itu bisa berasal dari culture yang ada belakangan ini tapi itu tidak menunjukkan bahwa itu Kharismatik. Ada beberapa komunitas kharismatik yang ibadahnya tanpa memakai alat musik salah satu alasannya karena takut apa yang dinamakan “penyembahan” melalui musik melampaui realitas penyembahan kehidupan mereka sebenarnya kepada Tuhan, atau takut cuma emosi saja.

Mungkin juga banyak yang mengaitkan Kharismatik dengan teologi kemakmuran tapi ini juga tidak tepat karena banyak orang-orang Kharismatik / Pentakosta yang mengkritik habis-habisan pengajaran ini. Salah satu dari yang terkenal seperti David Wilkerson. Saya pernah mendengar komunitas Kharismatik yang memilih menjadi miskin, pemimpin komunitas mereka pernah menerima sejumlah besar uang tapi uangnya itu tidak di pakai untuk komunitasnya tapi malah di sumbangkan kepada organisasi Voice Of The Martyrs, mereka memilih miskin.

Pendapat lain mungkin ada yang mengatakan Kharismatik isinya adalah orang-orang yang tidak berpendidikan dan teologinya tidak karuan. Tidak juga, karena banyak juga orang Kharismatik yang brilliant seperti Wayne Grudem dan J.P moreland. J.P Moreland sendiri adalah seorang professor filsafat pernah dalam salah satu khotbahnya dia bercerita mengusir setan, dan saat dia berdoa untuk seseorang dia menyampaikan words of knowledge kepada orang yang di doakannya. Kalau di bilang Kharismatik isinya orang-orang bodoh ya tidak juga lah.

Alasan kenapa banyak orang mengaitkan Kharismatik dengan teologi Kemakmuran dan berbagai macam pengajaran yang tidak alkitabiah lainnya ataupun manifestasi-manifestasi yang aneh, itu terjadi karena ada sebagian oknum yang terkenal yang bagi kebanyakan orang Kristen mereka mewakili apa yang golongan Kharismatik, contohnya mungkin seperti Benny Hinn, Joyce Meyer, Joel Osteen dll kalau di Indonesia yang terkenal mungkin Yesaya Pariadji dan mayoritas GBI (tidak semuanya!!). Akibat dari mereka inilah kebanyakan orang-orang Injili agak paranoid dengan Kharismatik.

Lalu siapa sebenarnya orang Kharismatik itu? Singkatnya mereka orang kristen yang percaya semua karunia roh dari bahasa lidah, nubuat, kata-kata pengetahuan dll masih bisa dimiliki setiap orang kristen sampai saat ini, yang mana hal ini bertentangan dengan paham Cessationism yang berpendapat karunia roh tersebut sudah berakhir sewaktu kanon telah lengkap atau sempurna. Alasan mereka karena “mereka akan berhenti” (1 Korintus 13:8) adalah dalam bentuk middle voice, menekankan “mereka akan berhenti dengan sendirinya”. Tapi ini di bantah D.A Carson yang mengatakan verb pauo yang diterjemahkan “berhenti atau stop” biasanya juga merupakan middle voice tapi dengan makna yang active seperti di Lukas 8:24; Kisah Para Rasul 21:32; 1 Pet 4:1 (D.A Carson - Kesalahan-kesalahan Eksegetis, ada dalam bahasa Indonesia, terbitan Momentum).

Kharismatik ini sebenarnya bukanlah suatu hal yang baru, karena Paulus, Petrus dan rasul-rasul lainnya pun seorang Kharismatik karena mereka memiliki karunia roh. Dalam sejarah gereja pun banyak tokoh-tokoh terkenal yang memiliki karunia roh ini, pernah suatu hari John Wesley mendapat surat yang isinya mengatakan karunia roh (mujizat dll) sudah berakhir, lalu John Wesley panjang sekali membalas orang tersebut dengan semua mujizat yang dia lihat dan alami. Menurut David Pawson, Martin Luther tokoh Reformasi yang terkenal  pun berbahasa lidah, hal ini tercatat dalam Encyclopedia Britannica. Di dalam sejarah gereja Jerman (Sauer's History of the Christian Church) dikatakan Martin Luther adalah seorang Nabi dan berbahasa lidah. Dan banyak lagi lainnya kalau mau di tulis. Jelas bahwa Kharismatik bukanlah suatu hal yang baru. Kalau menurut definisi di Kharismatik atas jelaslah bahwa orang-orang Kristen di gereja mula-mula dan banyak tokoh gereja lainnya adalah Kharismatik.

Namun gerakan Kharismatik seperti yang dikenal banyak orang seperti sekarang ini berasal dari gerakan Pentakosta yang berawal dari peristiwa dimana Agnes Ozman seorang murid Charles Parham berbahasa lidah tanggal 1 Januari 1901. Kemudian gerakan pentakosta ini makin terkenal karena peristiwa kebangunan rohani di Azuza Street, Los Angeles, tahun 1906 yang dipimpin oleh William Seymour dan Frank Bartleman dimana banyak orang berbahasa lidah. Banyak orang mencoba mendiskreditkan gerakan Pentakosta ini karena Charles Parham sempat di tahan karena kasus homoseksual, tapi Charles Parham sendiri akhirnya di bebaskan karena tidak cukup bukti untuk menahan dia.

Umumnya orang mengatakan Gerakan kharismatik muncul pada hari Paskah tahun 1962 saat Dennis Bennet hamba Tuhan gereja Episkopal sebuah gereja arus utama di Amerika menceritakan pengalaman pentakostanya kepada jemaat di gerejanya. Sebelum peristiwa ini biasanya jemaat atau hamba Tuhan gereja arus utama yang secara terbuka menyatakan kesetujuan pandangannya atau mengalami pengalaman pentakosta secara sukarela keluar dari gerejanya atau dikeluarkan tapi pada gerakan kharismatik pada saat itu mereka tetap bisa berada di denominasi mereka.

Istilah kharismatik sendiri “di ciptakan” oleh Harald Bredesen seorang pendeta Lutheran Amerika, untuk menggambarkan apa yang sedang terjadi pada gereja-gereja protestan arus utama pada saat itu. Pada perkembangannya gerakan Kharismatik ini juga mengalami perkembangan dengan menjadi apa yang di sebut Neo Kharismatik atau Third Wave dengan tokohnya yang terkenal John Wimber, pemimpin gereja Vineyard yang mempelopori apa yang kita sebut sekarang ini lagu-lagu praise and worship. Wayne Grudem seorang teolog yang cukup terkenal saat ini pernah menjadi penatua di gereja Vineyard dan penasihat teologinya John Wimber.

John Wimber sendiri adalah seseorang yang cukup kontroversial dan sering di kritik, dia pernah mengajar di Fuller Seminary tentang ‘Signs, Wonders and Church Growth’ di Fuller dan kemudian ‘The Miraculous and Church Growth’ (1982-1985). Dulu saya sempat berpikiran negatif tentang dia karena komentar-komentar yang buruk tentang dirinya, tapi setelah saya pelajari tidaklah seburuk atau sesat seperti yang dikatakan orang, dia tidaklah sempurna lagi pula siapa di antara kita yang tidak pernah melakukan kesalahan?.

Banyak orang mengkritik gerakan Kharismatik salah satunya karena manifestasi-manifestasi yang aneh di Toronto Blessing, tapi John Wimber yang seorang Kharismatik sendiri pun tidak setuju dengan apa yang terjadi di  Toronto Blessing, dia mengeluarkan John Arnott pendeta Toronto Airport Vineyard Fellowship yang menjadi pelopor Toronto Blessing dari persekutuan Vineyard. Leonard Ravenhill pengkhotbah kebangunan rohani yang terkenal pernah berkhotbah beberapa kali di Vineyard conference.

Gerakan Kharismatik ini sendiri tidaklah sempurna (disini saya berbicara bukan tentang Kharismatik yang “aneh”), banyak teologi mereka yang sering di kritik seperti second blessing yang memang dasarnya tidak kuat. Namun banyak juga hal positif yang bisa di dapatkan dari orang Kharismatik, menurut Davdi Pawson mereka merubah Deism menjadi Theism. Deism percaya kalau Allah menciptakan dunia ini tapi Allah tidak mengendalikan atau mengawasinya lagi. Banyak deism di gereja, orang yang berdoa kepada Tuhan tapi tidak percaya Tuhan bisa merubah cuaca atau melakukan mukjizat. Theism tidak hanya percaya Tuhan menciptakan dunia tapi juga percaya Tuhan mengendalikannya. Percaya Tuhan bisa melakukan apa saja. Mereka memulihkan pengertian kerajaan Allah. Karena saat Roh Kudus bekerja orang akan tahu bahwa Yesus adalah Raja bukan hanya Tuhan dan Juruselamat. Mereka memulihkan pelayanan tubuh Kristus, dimana setiap anggota tubuh Kristus bisa melayani bukan hanya yang ada di mimbar atau di depan. Mereka memulihkan kehadiran Trinitas. Bapa, Putra dan Roh Kudus. dengan memberikan kita kesadaran yang lebih lagi mengenai hubungan kita dengan Roh Kudus. Dimana sebelumnya ada yang mengatakan Trinitas Protestan adalah Bapa, Putra dan Alkitab, dan Trinitas Katolik adalah Bapa, Putra dan perawan Maria. Kita sekarang berbicara lebih leluasa tentang Roh Kudus.

Kita dapat memiliki doktrin yang benar dan alkitabiah, tapi doktrin itu tidaklah dinamis. Karena kita dapat memiliki pemahaman yang benar tentang Roh Kudus tapi tidak mengalaminya. Kita dapat memiliki kebenaran secara intelektual dengan menyusun teologi kita secara sistematik tapi kita tetap tidak mempunyai kehidupan atau realitasnya. Dan Injili kadang terjebak dengan euforia masa reformasi seperti yang dikatakan Yakub Susabda yaitu “memelihara doktrin reformed dari kontaminasi dan penyesatan-penyesatan yang mana sikap ini tidak salah, tetapi dalam konteks pertanggungjawaban iman, sikap ini lahir dari salah mengerti tentang panggilan aktualisasi, akibatnya terjemahannya tak lain daripada usaha untuk membela dan memperkuat doktrin Reformed. Alkitab cuma melayani doktrin, sehingga kekayaan firman Allah terselubung. Tidak ada hal-hal baru yang Allah singkapkan pada umat-Nya” (Pengantar Ke Dalam Teologi Reformed, LRII, 2001). David Pawson berpendapat bahwa Injili selain terpengaruh oleh perjanjian baru juga terpengaruh oleh tulisan-tulisan reformator seperti John Calvin dan pengkhotbah-pengkhotbah Puritan sehingga saat membaca Alkitab mereka sudah tidak “bebas nilai”. Dalam bukunya Institutio (edisi bahasa Inggris) John Calvin menulis sekitar seratus dua puluh halaman tentang sepuluh perintah Allah tapi hanya lima belas halaman tentang Roh Kudus.

Jangan kita menolak mentah-mentah karya Roh Kudus karena ada beberapa pengkhotbah yang berbicara sering menggunakan nama Roh Kudus tapi doktrinnya tidak sesuai Alkitab. Iblis tidak akan meniru hal-hal yang tidak berharga, iblis pasti akan meniru hal-hal yang berharga seperti karunia-karunia roh. Memang sangat sulit untuk seimbang, apalagi kalau kita sudah bertumbuh dalam lingkungan sebuah gereja yang mempunyai doktrin tertentu, yang biasanya “suudzon” terhadap mereka yang mempunyai doktrin berbeda dari doktrin mereka. Biarlah kita membaca Alkitab dengan jujur walau apa yang kita baca itu mungkin bertentangan dengan apa yang telah kita pahami selama ini dan biarlah kita terbuka terhadap karya Roh Kudus.

Untuk yang tertarik lebih ingin mengetahui perbedaan antara Kharismatik dan Injili bisa mendengarkan Khotbah berseri David Pawson ini:

David Pawson: Charismatics & Evangelicals,

Comments

Popular posts from this blog

Masih Adakah Pewahyuan Sekarang Ini?

Sebuah Biografi Singkat Mengenai Kehidupan John Wesley

Pengertian Kelahiran Kembali (Regenerasi) dan Efek yang mengikutinya