Posts

Showing posts from December, 2014

Recognizing That We Are Nothing - Zac Poonen

Kita Tahu Terlalu Banyak - K.P Yohannan

Sayangnya orang kristen yang paling modern kelihatan puas hanya dengan mengetahui apa yang orang-orang kristen di perjanjian baru lakukan. Kita lalai mengikuti contoh yang mereka sediakan. Kutuk atas hidup kita sebagai orang kristen modern adalah kita telah begitu berhati-hati memisahkan  yang rohani dari yang sekuler dalam kehidupan kita. Dalam beberapa hari tertentu kita merasa kudus dan luar biasa. Emosi kita terangkat dan kita merasa siap untuk menghadapi segala pencobaan yang mungkin datang. Kita akan pergi untuk memenangkan dunia bagi Tuhan! Di hari-hari yang lain, saat kita kembali kepada pekerjaan kita di dunia ini, kita berkata kepada diri kita, bagaimana bisa saya bisa melakukan semuanya bagi Tuhan? Saya melakukan terbaik yang saya bisa. Entah bagaimana kita menjadi nyaman dengan menghidupi sebuah kehidupan yang terpisah antara rohani dan sekuler. Saat kita membaca tentang kegemparan karena Paulus di Tesalonika, kita memiliki sebuah waktu kesusahan berkaitan dengan p

Berpikir Dalam Terang Kekekalan - K.P Yohannan

Surat kabar di India belum lama ini memuat kisah seorang pria Hindu yang mana sebagaimana banyak pemuja (umat Hindu) yang lainnya, memulai sebuah ziarah ke tempat suci untuk menerima pengampunan atas dosanya. Keinginannya yang begitu sungguh-sungguh untuk di sucikan dari dosa, menangkap perhatian media. Pria ini memulai perjalanannya bersama dua orang putranya dengan menempuh perjalanan sejauh 125 mil untuk menuju gunung suci yang menjadi tujuan perjalanannya. Dia mengambil sebuah kerikil kecil di tangannya dan kemudian berbaring di atas jalan yang bertanah, meregangkan tangannya sejauh yang dia bisa lalu meletakkan kerikil di situ. kemudian dia bangun lagi dan berjalan kemana kerikil itu berada; mengambilnya kembali, dia  melakukan seluruh gerakan itu lagi dan lagi, yang mana itu berjarak sepanjang tubuhnya dan dia dan putra-putranya terus berjalan dengan cara melelahkan seperti itu menuju tempat suci. Pada suatu ketika pada sebuah jalan raya yang ramai, sebuah truk berkecepa

What it Means to Live by One’s Faith - David Wilkerson

Doin' the Stuff" (Remembering John Wimber)" – Sam Storms

John Wimber, born on February 25, 1934, in Kirksville, Missouri, died ten years ago today (November 17, 1997). Some of you may never have heard of him, but I doubt that you have attended a corporate worship service in the past twenty years that doesn’t reflect his influence. Wimber led a colorful life, to say the least, although it isn’t my purpose here to write a biographical history. Rather, I want to comment briefly, yet very personally, on the great impact he had on my life and a bit on his influence within the broader body of Christ. If you are interested in the details of his life, I recommend three books: John Wimber: The Way it Was (by his wife, Carol Wimber); John Wimber: A Tribute (edited by David Pytches); and The Quest for the Radical Middle (by Bill Jackson; this latter volume is a history of the Vineyard movement, but contains considerable information on John personally). John came to be known for many things, having been, before his conversion, an early memb

Menyerahkan semuanya bagi Yesus – John Wimber

Saya pertama kali menemukan prinsip pengorbanan kristen di bible study yang di adakan Gunner Payne, sebelum saya menjadi kristen. Saya masih dapat mengingat malam pertama kali saya mendengar tentang perumpamaan mutiara. Istri saya; Carol; dan Gunner sedang terus membicarakan beberapa hal; dan saya duduk di sana dengan bosan, tidak serius memberikan perhatian. Kemudian Gunner membaca ayat tentang mutiara di injil Matius dan menjelaskan hubungannya dengan keharusan bahwa kita untuk bersedia mengorbankan segala sesuatu dalam kehidupan kita untuk kerajaan Allah:  “Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu” (Matius 13:45-46). Pembahasan ayat itu lalu menarik perhatian saya. “Tunggu sebentar!” saya menginterupsi. “apakah anda mengatakan untuk menjadi seorang kristen seseorang mungkin harus menyerahkan segala yang dia

My Heart's Desire - Helen G. Riggs

"Cleanse my heart and fill me with Thy Spirit, Satisfy the longings of my soul, I crown Thee king and bid Thee hold the Sceptre Yielding all, I’m now ‘neath Thy control. Have Thy way, for Thee alone I’ll follow; Too long I’ve followed self, rejecting Thee; Now I lay my ALL upon the altar, Sanctify the gift and dwell with me. All my plans and all of my ambitions All my dreams and all my earthly store, Friends with all their ties that closely bind me I ask Thee Lord to hold forever more. Crucify the self that ruled within me. I’ll take the cross and gladly follow Thee, Stamp Thy likeness on my heart forever Until Thy blessed image all shall see. Stir my heart with love’s intensest ardor, Teach me how to give, to serve, to pray, Make my heart and life an unchoked channel Of blessing to my fellow men each day. Keep me humble, lowly, and submissive, Sweet in spirit, kind in thought and deed, Until all who look see Jesus only And