Memori tentang Keith Green – Leonard Ravenhill
William Booth pendiri Bala Keselamatan dan Keith Green memiliki satu kesamaan. Mereka sama-sama melihat gerbang neraka. Booth melihatnya dari luar, Keith melihatnya dari dalam. Keith telah mengalami titik paling hancur dalam hidupnya. Dia merasakan horror dan penderitaan. Dia adalah seorang tawanan dosa dan tidak ada seorangpun yang sanggup melepaskan belenggunya. Tapi Allah menyelamatkannya! Agama tidak dapat melakukannya. Segala macam sumpah tidak dapat melakukannya. Psikologi tidak dapat melakukannya. Tapi Yesus melakukannya.
Keith memiliki sebuah pengalaman lahir baru yang radikal di tambah sebuah baptisan api dan dia menjadi seorang revolusioner rohani. Allah memungutnya, membersihkannya, menguasainya dan mengurapinya.
Keith mempunyai rasa lapar untuk mengetahui pahlawan-pahlawan kristen yang menggerakan generasi mereka bagi Allah dan dia mengikuti langkah mereka. Dia memiliki semangat yang kudus dan sebuah kemurnian yang saya lihat hanya dimiliki sangat sedikit orang. Saya rasa Keith tidak disibukkan dengan injil Kristus sebagaimana dia disibukkan dengan Pribadi Kristus. Saya rasa Kristus adalah hasratnya yang membara. Keith bukan seorang pengkotbah KKR. Dia mencurahkan hasrat batiniah jiwanya ke lirik-lirik lagunya yang bersemangat.
Pada hari terakhir yang besar itu, banyak yang akan dibangkitkan dan akan disebut diberkatilah engkau. Keith tersungkur dengan seluruh keberadaannya di hadapan Dia yang berkata “Aku datang untuk melemparkan api ke bumi “ dan oleh-Nya Keith dinyalakan – hatinya adalah sebuah altar dari api kasih Allah.
Saya saat ini berusia 83 tahun, tapi itu tidak berarti kalau saya lebih bijaksana atau lebih kuat. Itu tidak berati saya melakukan lebih banyak. Bukanlah berapa panjang kehidupan kita yang penting, tapi yang penting adalah kedalaman hidup kita. Bukan berapa lama kita hidup, tapi bagaimana kita hidup. Keith adalah seseorang yang kelihatannya hidup di tepi kekekalan dan dia siap untuk melangkah kedalam kekekalan tersebut.
Benarlah apa yang dibilang ini atas hidup Keith Green, “ia masih berbicara, sesudah ia mati” dan dia akan terus berbicara kepada generasi sesudah kita. Saya berharap kita memiliki sepuluh ribu orang seperti dia. Saya berdoa banyak orang akan menangkap visi dari kehidupannya – dan percaya dan taat.
Comments