K.P Yohannan : Komitmen yang dangkal vs kekristenan yang alkitabiah
Terlalu sering kita
hanya bersedia menjadi “pelajar kekristenan” daripada menjadi murid Kristus’’.
Kebenarannya “belajar dan informasi” adalah sesuatu yang paling mewakilkan dari
yang namanya praktek ketaatan. Tidak pernah terjadi di dalam sejarah dimana ada
sebuah kumpulan orang-orang dengan begitu banyak “informasi” tentang Allah tapi
sangat minim pengetahuan yang sejati tentang Allah yang kudus. Pengajaran yang
benar tanpa sebuah kehidupan yang benar tidak ada artinya di pemandangan Allah.
Jelas bahwa terdapat
jurang pemisah yang lebar antara kekristenan yang alkitabiah dan cara kita
hidup sekarang. Banyaknya waktu yang dihabiskan kebanyakan orang Kristen di
depan televisi, membaca novel duniawi, rekreasi adalah menakjubkan.
Kita tidak mau
menerima “paku” karena itu akan berarti kematian terhadap diri kita sendiri.
Kita malah lebih menginginkan kesenangan hasrat kita dan kepuasan diri kita.
Dan kita menemukan “gembala-gembala” dan guru-guru Alkitab yang akan memberikan
kepada kita sebuah “teologi yang enak” yang bisa mencocokan apa yang kita mau
dengan Alkitab dan membenarkan hidup kita atas pemberontakan dosa-dosa kita.
Kebanyakan ini adalah “agama santa claus” yang melakukan penyimpangan
mengerikan atas apa yang diajarkan Alkitab. Yang menyangkali apa yang dituntut
Injil dan berkata, “anda dapat memiliki sebuah kehidupan yang baik sekarang dan
surga juga!” yang menggelitik telinga kita saat kita mendengarkan pengajaran
ini. Yang menjanjikan kepada kita pelayanan seorang allah yang eksis untuk
menyelesaikan segala masalah kita; membuat kita bahagia, sehat, terkenal,
sukses dan kaya. Ini terdengar seperti janji-janji baal atau berhala
dewa-dewa orang –orang kafir.
Adalah jelas bahwa
Yesus tidak akan mempunyai seorangpun diantara pengikut-Nya yang menempatkan
kenyamanan, , ikatan keluarga dan keamanan di dunia ini melebihi kerajaan
Allah. Pada dasarnya Yesus mengatakan, “Aku tawarkan kepadamu apa yang Aku
punya; kesukaran, kelaparan; kesulitan, kesepian akibat mengalami penolakan,
keringat, air mata dan kematian. Aku adalah Orang asing dan Musafir di dunia
ini dan jika engkau mau mengikuti-Ku engkau harus melepaskan segala hal yang
mengikatmu pada kehidupan yang sekarang ini.” Tidak ada tempat dalam
perkumpulan-Nya bagi mereka yang tidak bersedia untuk menerima ketidaknyamanan,
penderitaan, dan ketidakpastian. Ini adalah tetap harga yang sama yang harus
dibayar pengikut Kristus sekarang ini. Seperti halnya dahulu.
Berapa banyak kita
yang perlu mengakui perzinahan kita karena berselingkuh dengan dunia ini? Saya
takut akan bangsa dan orang-orang yang mana gereja yang telah meninggalkan
kekudusan dan pemisahan dari dosa dan dunia. “Thermometer rohani” kebanyakan
gereja begitu rendah, sehingga seorang Kristen baru harus menjadi seorang yang
murtad untuk bisa merasa betah di rumah (gereja). Saat Tuhan memanggil anda
untuk keluar dari kekacauan suam-suam kuku ini, orang-orang yang setengah hati,
kekristenan yang plastik, yakinlah akan banyak yang mengatakan anda idiot.
“Tuhan yang terkasih kami mengakui bahwa
komitmen kami kepada-Mu begitu dangkal. Kami mengatakan kami mengasihi-Mu tapi
kelakuan kami mengkhianati kami. Bukalah mata kami sehingga kami melihat waktu
dan kekekalan sebagaimana Engkau melihatnya. Maafkan kami karena kami lupa
bahwa kami hanya orang-orang asing dan musafir di bumi ini. Betapa bodohnya
diri kami ya Tuhan, karena mengumpulkan harta di bumi ini dan berjuang untuk
menyelamatkan hidup kami dan coba mempertahankannya, saat Engkau berkata kami
akan kehilangan hidup kami saat kami coba mempertahankannya. Kami mohon
kepada-Mu ya Tuhan yang terkasih, maafkanlah kami dan tolonglah kami untuk
berjalan dalam jejak-Mu; meninggalkan segalanya, menyangkal diri kami, memikul
salib kami setiap hari dan mengasihi Engkau lebih daripada apapun sehingga
tujuan-Mu terlaksana lebih lagi di dalam dunia yang gelap dan mati ini. Dalam
nama Yesus, amin”
Comments