KITAB KEHIDUPAN VERSI ERASTUS SABDONO DAN TANGGAPAN DARI BUDI ASALI

KITAB KEHIDUPAN & KITAB KEHIDUPAN ANAK DOMBA 


Nama seseorang bisa saja tertulis dengan tinta emas di buku bergengsi mana pun tetapi kalau tidak tertulis dalam kitab Kehidupan berarti bencana besar. Disebut kitab Kehidupan sebab nama-nama yang termuat di dalamnya adalah orang-orang yang diperkenan hidup tidak mati dalam kebinasaan. Mati di sini maksudnya terpisah dari hadirat Allah selamanya, yang sama dengan kebinasaan dalam api kekal atau gehenna.

Kitab Kehidupan dalam bahasa Ibraninya adalah sefer khayim dan dalam bahasa Yunaninya biblion tes zoes. Dalam Perjanjian Lama kita bisa menemukan kata ini di Mazmur 69:28/29, Keluaran 32:32-33 dan Daniel 12:1. Sedangkan di Perjanjian Baru ditemukan lebih banyak ayat tentang kitab Kehidupan, kitab Kehidupan Anak Domba dan yang berkaitan seperti di Filipi 4:3, Wahyu 3:5, 13:8, 17:8, 20:12,15, Lukas 10:20. Kitab Kehidupan hendak menunjukkan kenyataan bahwa setiap orang sangat berharga di hadapan Tuhan, sehingga Tuhan “mencatat” nama-nama mereka.

Mengacu pada hakekat Allah yang kasih adanya dan pernyataan Petrus dalam suratnya (2 Petrus 3:9), bahwa Tuhan tidak menghendaki seorang pun binasa, maka sesungguhnya setiap orang namanya sudah tertulis dalam kitab Kehidupan.


Tanggapan Budi Asali:

Bagaimana ini bisa sesuai dengan ayat ini?

Wah 17:8 - “Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang TIDAK TERTULIS di dalam kitab kehidupan SEJAK DUNIA DIJADIKAN, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi”.


Dalam hal ini Tuhan sudah menetapkan manusia-manusia yang akan pernah ada dan Allah menginginkan agar semuanya hidup sesuai dengan rancanganNya.


Tanggapan Budi Asali:

Tuhan sudah menetapkan manusia-manusia yang akan pernah ada? Nanti dalam faktanya ada yang lahir sebagai anak haram, bukan? Dan itu ditetapkan juga, bukan? Jadi Tuhan menetapkan dosa!

Tuhan tidak pernah merancang seorang pun diciptakan untuk dibinasakan. Tuhan tidak pernah bermaksud jahat kepada siapa pun. Semua manusia dirancang untuk memperoleh kelimpahanNya. Itulah sebabnya Tuhan menciptakan bumi dengan segala isinya dengan “sungguh sangat baik” untuk manusia yang dikasihiNya.


Tanggapan Budi Asali:

Bahwa Tuhan menciptakan semua ‘sungguh amat baik’, tak ada hubungannya dengan Tuhan merancang kebinasaan. Jelas bahwa neraka diciptakan oleh Tuhan, dan untuk apa kalau nggak dihuni? Tidak bisa tidak, Dia memang punya penetapan binasa.

Sesungguhnya Tuhan sudah mencatat setiap nama yang akan pernah hidup di bumi ini yang pada mulanya diciptakan sempurna untuk menjadi “firdaus” bagi manusia. Bumi inilah Firdaus bagi manusia. Tentu saja tidak ada catatan nama-nama orang yang akan binasa. Tidak ada yang ditarget untuk dikutuk.


Tanggapan Budi Asali:

Bumi = Firdaus? Kok mirip ajaran Saksi Yehuwa ya?

Firdaus itu adalah surga. Ini bisa terlihat kalau kita membandingkan 2Kor 12:4 dengan 2Kor 12:2, karena dalam 2Kor 12:2 Paulus mengatakan diangkat ke sorga, sedangkan dalam 2Kor 12:4 Paulus mengatakan diangkat ke Firdaus.

2Kor 12:2,4 - “(12) Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau - entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya - orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga. ... (14) ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.”.


Hendaknya kita tidak berpikir bahwa ada manusia-manusia yang namanya tertulis dan juga yang namanya tidak tertulis dalam kitab Kehidupan. Hal ini sama dengan meyakini adanya manusia-manusia yang diciptakan atau diijinkan hidup hanya untuk dibinasakan. Pandangan ini bertalian dengan theologia yang meyakini bahwa Tuhan Yesus mati di kayu salib hanya untuk sebagian manusia. Betapa naifnya pandangan ini.


Tanggapan Budi Asali:

Untuk hal-hal ini saya sudah pernah beri tanggapan, dan tak perlu saya ulang di sini.


Sejatinya Tuhan Yesus mati untuk semua orang. Dengan kematianNya di kayu salib berakibat, pertama, adanya penghakiman bagi orang di luar Kristus; apakah mereka diperkenan masuk dunia yang akan datang atau tidak. Jika diperkenan masuk dunia yang akan datang maka namanya tertulis dalam kitab Kehidupan. Kedua, memberi keselamatan: peluang dikembalikannya manusia ke dalam rancangan semula Allah dan melayani Tuhan. Jika menang, artinya menjadi manusia seperti yang dirancang Allah atau berhasil seperti Tuhan Yesus maka nama orang-orang seperti ini tertulis dalam kitab Kehidupan Anak Domba.


Tanggapan Budi Asali:

1. Lho tadi katanya semua manusia tertulis dalam kitab kehidupan, sekarang bilang ‘Jika diperkenan masuk dunia yang akan datang maka namanya tertulis dalam kitab Kehidupan’. Apa ini bukan kontradiksi?
2. a. Pengembalian kepada rencana semula, tanpa dasar Alkitab!
2. b. Lagi-lagi bertentangan dengan yang di atas dimana dikatakan semua nama dari semula tertulis dalam kitab kehidupan.


Ada pandangan theologi yang dengan naïf menyatakan keselamatan atau keselamatan seseorang sudah ditentukan sejak kekekalan lampau. Allah tanpa mempertimbangkan, tanpa syarat atau unconditional apa pun mengenai manusia yang bersangkutan memilih sebagian untuk diselamatkan dan sebagian untuk dibinasakan. Mereka berpikir bahwa mereka memuliakan Tuhan dengan pandangan tersebut, mereka merasa menghormati Tuhan dengan menjunjung tinggi kedaulatan Allah secara absolute. Tetapi sebenarnya sebaliknya pandangan itu melecehkan Tuhan, sebab Tuhan bisa dipandang sebagai sumber bencana pula.


Tanggapan Budi Asali:

Bolak balik katakan naif, tanpa jelaskan naifnya dimana!
Tuhan bukan sumber bencana?
Amos 3:6 Adakah sangkakala ditiup di suatu kota, dan orang-orang tidak gemetar? ADAKAH TERJADI
MALAPETAKA DI SUATU KOTA, DAN TUHAN TIDAK MELAKUKANNYA?


Sejatinya, yang benar adalah ketika Tuhan mencatat nama-nama manusia yang ada hidup atau hadir dalam kenyataan kehidupan, Tuhan tidak merancang manusia jatuh dalam dosa. Dalam kasih dan ketulusanNya yang sempurna, Tuhan mencatat semua manusia yang akan pernah ada tanpa memikirkan bahwa mereka akan jatuh dalam dosa apalagi merancang manusia untuk jatuh dalam dosa dan membinasakannya. Ada pun kalau manusia jatuh dalam dosa,, hal itu karena pilihan manusia itu sendiri. Tuhan tidak bisa dan tidak boleh dipersalahkan.

Mazmur 69:29 tertulis: “Biarlah mereka dihapuskan dari kitab kehidupan, janganlah mereka tercatat bersama-sama dengan orang-orang yang benar.” Oleh ilham Roh, penulis Alkitab sudah memahami adanya kitab yang menulis nama-nama orang yang diperkenan masuk dunia yang akan datang atau beroleh kebangkitan. Mazmur 69:29 jelas sekali menunjukkan bahwa nama-nama orang fasik atau orang jahat pernah tertulis dalam kitab Kehidupan, tentu hal itu tertulis sebelum mereka terbukti berbuat jahat. Dengan demikian kitab Kehidupan adalah kitab yang mencatat nama-nama setiap orang yang akan pernah ada, baik atau jahat.


Tanggapan Budi Asali:

Nama-nama orang jahat tertulis dan tak dihapus sebelum mereka terbukti berbuat jahat??? Padahal Alkitab mengatakan manusia sudah menyimpang SEJAK LAHIR!
Maz 58:4 - Sejak lahir orang-orang fasik telah menyimpang, sejak dari kandungan pendusta-pendusta telah sesat. 

Kalau begitu, sejak lahir namanya dihapus dari kitab kehidupan?


Kebenaran di atas ini juga diteguhkan oleh Keluaran 32:32-33 yang tertulis: “Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu – dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis. Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: “Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.” Tuhan tidak akan menghapuskan nama Musa dari kitab Kehidupan sebab Musa dipandang Tuhan sebagai orang benar.

Nama yang dihapus dari kitab Kehidupan adalah nama mereka yang berbuat dosa. Jadi, nama-nama orang-orang berdosa tersebut sebelumnya sudah pernah ditulis dalam kitab Kehidupan, tapi dihapus karena berbuat jahat/dosa terus menerus. Memang tidak ada penjelasan lebih detil tentang seberapa jahat/seberapa banyak dosa yang dibuat sehingga seseorang akhirnya dihapuskan dari kitab Kehidupan. Nanti di akhir jaman melalui proses pengadilan akhirnya mereka dibuang ke dalam lautan api sebab nama mereka juga tidak tercantum dalam kitab Kehidupan (Wahyu 20:12-15).


Tanggapan Budi Asali:

Hmm, jadi ES tak bisa jelaskan berapa banyak dosa dibutuhkan supaya nama seseorang dihapus dari kitab kehidupan ya? Bagaimana kalau ternyata dosanya ES sendiri sudah cukup banyak, sehingga nama ES sudah dihapus dari kitab kehidupan?

Yang ‘cukup baik’ atau ‘nggak terlalu banyak dosa’ tak dihapus dari kitab kehidupan. Ini jelas-jelas merupakan ajaran ‘keselamatan karena perbuatan baik’, sesuatu yang dia sendiri sangkal, dalam khotbahnya yang dibahas oleh Paulus Roi!

Saya tantang ES untuk menyebutkan satu orang saja yang secara faktuil betul-betul namanya dihapuskan dari kitab kehidupan!


Dengan demikian jelas bahwa semua nama manusia yang pernah hidup dari awalnya tertulis dalam kitab Kehidupan. Tetapi yang menjadi masalah adalah, bahwa ternyata dalam Kitab Wahyu terdapat dua ayat yang mengesankan bahwa ada orang-orang yang namanya tidak pernah tertulis dalam kitab Kehidupan sebelum dunia dijadikan:

Wahyu 13:8, Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.

Wahyu 17:8, Adapun binatang yang telah kau lihat itu telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di umi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi. 

Dua ayat ini mengesankan bahwa Tuhan menentukan orang yang akan binasa, yaitu dengan tidak mencantumkan nama mereka dalam kitab Kehidupan. Pandangan ini membangun pandangan fatalistik yang menempatkan Tuhan sebagai pribadi yang diskriminatif dan jahat.


Tanggapan Budi Asali:

Membangun pandangan tentang predestinasi ya, fatalistik tidak! Tuhan diskriminatif? Sejak penciptaan Ia sudah begitu. Mengapa anda dicipta sebagai manusia, bukan sebagai binatang atau sebagai malaikat? Dan mengapa sebagai manusia seperti sekarang ini bukannya lebih pandai, lebih ngganteng dsb? Itu ‘diskriminasi’ Tuhan, tetapi saya sendiri lebih memilih untuk mengatakan itu adalah HAK Tuhan sebagai Pencipta dan sebagai Tuhan!

Rom 9:20 Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?" 
Rom 9:21 Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa? 


Bagaimana untuk menerangkan hal ini? Kita harus memahami adanya dua kelompok manusia dalam Kerajaan Allah. Berkenaan dengan hal tersebut maka kita soroti bahwa dalam Wahyu dapat ditemukan dua jenis kitab yaitu kitab Kehidupan dan kitab Kehidupan Anak Domba. Memang ini bukan berarti ada dua buah buku, tetapi ini hendak menunjukkan kenyataan adanya anggota masyarakat dan anggota pejabat yang memerintah. Memang dalam Perjanjian Baru hal ini tidak selalu Nampak perbedaannya ditinjau dari penulisan sebab kadang-kadang kata kitab Kehidupan sebenarnya hendak menunjuk kitab Kehidupan Anak Domba. Untuk itu kita harus teliti membacanya.


Tanggapan Budi Asali:

Hmm, saya belum pernah tahu ada penafsir dari aliran manapun yang membedakan ‘kitab kehidupan’ dan ‘kitab kehidupan Anak Domba’! Pak Tjandra Tedja, bisa tanyakan kepada ES dia pakai buku apa tentang hal ini?

Lebih-lebih artinya, yang satu nama ‘anggota masyarakat’ dan yang lain nama ‘pejabat’! Hehe. Hebat sekali tafsirannya! Dari mana gerangan ada buku beri tafsiran seperti ini?
ES katakan ‘untuk itu kita harus teliti membacanya’. Ya, begitu teliti sampai melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada!

Kalau ‘kitab kehidupan’ harus dibedakan dari ‘kitab kehidupan Anak Domba’, maka ‘kerajaan’ (Mat 8:12) juga harus dibedakan dengan ‘kerajaan Sorga’ (Mat 9:35), dan dibedakan lagi dengan ‘Kerajaan Allah’ (Mat 12:28). Jadi ada 3 kerajaan?

Dalam Wahyu 21:27 ditunjukkan jelas adanya kitab Kehidupan Anak Domba. Wahyu 21 berbicara mengenai Yerusalem Baru, ini adalah ibukota Kerajaan Tuhan Yesus Kristus, berarti ini adalah tempat khusus. Dikatakan dalam ayat tersebut: “Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab Kehidupan Anak Domba itu.” Hanya orang-orang yang menjadi anggota Kerajaan yang masuk di dalamnya. Tidak semua orang bisa masuk ke dalamnya.


Tanggapan Budi Asali:

Hmm, tafsiran yang menyedihkan. Yerusalem Baru = ibu kota Kerajaan Tuhan Yesus Kristus? Tempat khusus? Khusus untuk ‘pejabat’ tadi?

Kitab Kehidupan Anak Domba hanya memuat nama orang-orang yang telah menderita bersama-sama dengan Tuhan Yesus yang juga dimuliakan bersama-sama dengan Tuhan Yesus. Mereka adalah orang-orang yang mengalami berkat sepenuh dari korban Tuhan Yesus di kayu salib. Mereka juga disebut sebagai orang-orang yang memiliki karunia sulung Roh, yang pernyataannya dinantikan semua makhluk hidup (Roma 8:17-19).


Tanggapan Budi Asali:

Oh, ada yang alami berkat sepenuh, dan implicitnya ada yang alami berkat sebagian??? Betul-betul begitu? Dan kalau ya, ayat dasarnya mana?
Hmm, ayat hanya diberikan kitab, pasal, dan ayat, tetapi bunyinya tak dituliskan. Saya mau baca dan berikan di sini.

Rom 8:17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. 
Rom 8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. 
Rom 8:19 Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan. 
Saya kok tak bisa lihat ada kata-kata ‘karunia sulung Roh’ ya? Saya cek terjemahan bahasa Inggris juga sama, nggak ada! Lalu apa maksudnya mengajar sesuatu, memberi ayat referensi yang gak cocok?
Kata-kata ‘karunia sulung Roh’ muncul dalam Ro 8:23, tetapi itu tak dia berikan, dan artinya pasti juga bukan seperti yang dia katakan di sini.
Ro 8:23 - “Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima KARUNIA SULUNG ROH, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.”.

Kata-kata ‘karunia sulung’ diterjemahkan dari kata Yunani APARKHE, yang arti sebenarnya adalah ‘firstfruit’ (= buah pertama).

KJV: And not only they, but ourselves also, which have the FIRSTFRUITS of the Spirit, even we ourselves groan within ourselves, waiting for the adoption, to wit, the redemption of our body.

RSV: and not only the creation, but we ourselves, who have the FIRST FRUITS of the Spirit, groan inwardly as we wait for adoption as sons, the redemption of our bodies.

NIV: Not only so, but we ourselves, who have the FIRSTFRUITS of the Spirit, groan inwardly as we wait eagerly for our adoption as sons, the redemption of our bodies.

NASB: And not only this, but also we ourselves, having the FIRST FRUITS of the Spirit, even we ourselves groan within ourselves, waiting eagerly for our adoption as sons, the redemption of our body.

Albert Barnes menafsirkan bahwa kata ‘firstfruit’ itu menunjukkan bahwa orang-orang Kristen Roma adalah buah-buah pertama dari pelayanan Paulus, sehingga tak ada urusannya dengan yang dikatakan oleh ES.


Seperti yang tertulis dalam Lukas 10:20, bahwa nama orang-orang pilihan yang melayani Tuhan terdaftar di Sorga. Tentu ini adalah kitab Kehidupan. Juga dalam Filipi 4:3, “Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan akudalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab Kehidupan.” Sunsugos dan teman-teman Paulus dalam pelayanan inilah orang-orang yang berjuang dan menderita untuk Injil. Nama mereka pasti tertulis dalam kitab Kehidupan Anak Domba.


Tanggapan Budi Asali:

Luk 10:20 Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena NAMAMU ADA TERDAFTAR DI SORGA." 

Ayat ini tak menyebutkan ‘kitab kehidupan’, tetapi ‘terdaftar di sorga’. Kalau ES membedakan ‘kitab kehidupan’ dengan ‘kitab kehidupan Anak Domba’, mengapa tak membedakannya juga dengan ‘daftar’ dalam Luk 10:20 ini?

Juga, ayatnya (Fil 4:3) mengatakan ‘kitab kehidupan’, tetapi ES menafsirkan / mengubah menjadi ‘kitab kehidupan Anak Domba’! Berdasarkan apa dilakukan perubahan seperti itu? Kalau dua istilah itu memang ia bedakan bagaimana bisa diubah seenaknya?


Juga dalam Wahyu 3:5, “Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab Kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.” Mereka yang menang adalah mereka yang berhasil memiliki kehidupan seperti Tuhan Yesus. Mereka menjadi corpus delicti bagi kemuliaan Allah. Tuhan Yesus akan mengaku nama-nama tertentu, artinya ada orang-orang khusus yang namanya juga diakui di hadapan Bapa sebagai pemenang seperti diri-Nya yang taat sampai mati bahkan mati di kayu salib.

Kata mengaku dalam teks aslinya (Wahyu 3:5) adalah exomologeo yang artinya juga menyaksikan atau mengakui secara terbuka di depan umum. Tuhan Yesus akan menyatakan secara resmi (to declare) dan menyaksikan secara terbuka bahwa ada nama-nama tertentu yang diakui sebagai pemenang. Kalau hanya tertulis dalam kitab Kehidupan, maka tidak perlu dinyatakan secara resmi seperti ini. Oleh sebab itu bagaimana pun harus dibedakan antara kitab Kehidupan dan kitab Kehidupan Anak Domba.

Tanggapan Budi Asali:

Argumentasi yang sama sekali tak punya kekuatan / logika. Dengan argumentasi seperti ini ia membedakan dua istilah itu? Wow!

Lalu kalau memang ada dua kitab, yang pertama ‘kitab kehidupan’, dan yang kedua ‘kitab kehidupan Anak Domba’, dan semua manusia sejak semula sudah terdaftar di kitab pertama, kapan ada nama-nama mulai terdaftar di kitab yang kedua? Baru dalam pengadilan akhir jaman itu?

Tentu saja tidak banyak orang yang mengalami kemenangan seperti yang diraih oleh Tuhan Yesus. Sehingga nama-nama yang tertulis dalam kitab Kehidupan Anak Domba tidak banyak. Hal ini sesuai dengan pernyataan Tuhan Yesus bahwa banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang terpilih (Matius 22:14).

Tanggapan Budi Asali:

Mengalami kemenangan ‘seperti yang diraih oleh Tuhan Yesus’??????

Bisakah dijelaskan itu kemenangan yang bagaimana?

Dan Mat 22:14, ayat tentang predestinasi, diartikan (baca: ‘disalahartikan’) seperti itu?????

Baca seluruh kontext, Mat 22:1-14, dan tunjukkan kemenangannya ada dimana?

Mat 22:1 Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: 

Mat 22:2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. 
Mat 22:3 Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. 

Mat 22:4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. 

Mat 22:5 Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya,
ada yang pergi mengurus usahanya, 

Mat 22:6 dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. 

Mat 22:7 Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. 

Mat 22:8 Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. 

Mat 22:9 Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. 

Mat 22:10 Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. 

Mat 22:11 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. 

Mat 22:12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. 

Mat 22:13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. 

Mat 22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih." 

Mereka hanya diundang dan bahkan ‘dipaksa / didesak untuk datang’ dan mereka datang, lalu ES katakan mereka pemenang. Pemenang dalam hal apa? Orang-orang ini jadi pemenang sedemikian rupa sehingga ES katakan mereka dicatat dalam ‘kitab kehidupan Anak Domba’. Hehehe, jasanya apa, kok pahalanya tinggi sekali? Jadi PEJABAT di surga?


Harus ditegaskan bahwa orang-orang yang namanya tertulis dalam kitab Kehidupan Anak Domba ditentukan oleh Allah Bapa sendiri. Hal ini Nampak dalam pernyataan Tuhan Yesus kepada keluarga Zebedeus bahwa hal duduk di sebelah kanan dan kiri Tuhan artinya menjadi pejabat dalam Kerajaan Sorga ditentukan oleh Bapa (Matius 20:23). Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata bahwa orang yang diserahkan oleh Allah Bapa kepada diriNya tidak akan ditolak oleh Tuhan Yesus, artinya Tuhan Yesus hanya menerima apa yang ditentukan oleh Bapa, bukan Tuhan Yesus sendiri yang menentukan (Yohanes 17:6).


Tanggapan Budi Asali:

Hmmm, ini predestinasi versi ES ya? Lagi-lagi tak pernah saya baca dalam buku manapun tafsiran model seperti ini!

Sekarang, untuk mendapatkan tempat ‘tertinggi’ pasti dosanya harus paling sedikit atau bahkan harus suci murni, bukankah begitu? Lha sebaliknya yang dapat tempat ‘bukan tertinggi’, dosa-dosanya harus lebih banyak, bukankah begitu? Kalau tempat-tempat masing-masing sudah ditentukan, maka bukankah dosa-dosanya juga harus ditentukan?

Orang-orang yang berkesempatan menjadi orang percaya adalah orang-orang yang istimewa. Keistimewaannya adalah hidup di jaman anugerah di mana Tuhan Yesus sudah datang, bisa mendengar Injil dengan benar dan lengkap serta memiliki potensi jasmani rohani untuk diproses menjadi umat pilihan. Tidak banyak orang memiliki kesempatan besar seperti ini. Inilah yang disebut sebagai umat pilihan. Tetapi mereka yang menjadi umat pilihan belum tentu terpilih menjadi orang yang sempurna seperti Tuhan Yesus dan dimuliakan bersama dengan Dia.


Tanggapan Budi Asali:

Lagi-lagi definisi tentang ‘umat pilihan’ yang tak pernah saya baca atau dengar dimanapun.
Jadi orang-orang jaman Perjanjian Lama, tak ada yang masuk orang pilihan ya? Apa demikian?
Kata-kata ‘menjadi orang sempurna seperti Tuhan Yesus’, ini yang sebabkan LBG dan kawan-kawan bisa katakan orang Kristen harus bisa sempurna ya? Hmm, ini bertentangan dengan:

1Yoh 1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. 

1Yoh 1:10 Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita. 


Orang-orang yang menjadi umat pilihan memang sudah ditentukan oleh Allah Bapa, termasuk orang-orang yang terdaftar di kitab Kehidupan Anak Domba sebelum dunia dijadikan yaitu kelompok pejabat Kerajaan Allah. Seandainya Adam tidak jatuh dalam dosa, maka orang-orang ini juga tercatat secara khusus sebagai orang-orang istimewa yang memerintah, tentu saja tidak akan ada istilah kitab Kehidupan Anak Domba. Sebab, istilah ini muncul karena Anak Allah menjadi manusia yang mengorbankan diriNya sebagai anak domba yang disembelih. Tentu saja kata Anak Domba perlu dicantumkan untuk membedakan orang yang diselamatkan dan yang tidak diselamatkan. Kalau dikesankan bahwa kitab Kehidupan Anak Domba sudah ada sebelum dunia dijadikan bukan berarti Tuhan merancang manusia jatuh dalam dosa, tetapi solusi yang disediakan bila terjadi sesuatu atas manusia.

Tanggapan Budi Asali:

Hahaha, perhatikan kata-kata terakhir dari kutipan di atas ini. Sesuatu yang hanya MUNGKIN terjadi (dosa), tetapi diberikan solusinya yang PASTI! Problemnya gak pasti, solusinya pasti! Hebat sekali! Bagaimana kalau tahu-tahu problemnya (manusia jatuh ke dalam dosa) tak terjadi? Solusinya harus tetap jalan, Yesus harus tetap dikorbankan! Lalu dikorbankan untuk apa? Untuk dosa yang tidak terjadi itu?

Kitab Kehidupan memuat nama-nama orang yang diperkenankan masuk dunia yang akan datang setelah melalui proses pengadilan Allah. Mereka diperkenan masuk dunia yang akan datang karena mereka telah melakukan kebaikan kepada sesamanya (Matius 25:31-46, Roma 2:12-16). Tuhan Yesus sendiri menyatakan bahwa perbuatan baik seseorang kepada mereka yang membutuhkan pertolongan, diperhitungkan dan diakui oleh Tuhan sebagai perlakuan mereka kepada Tuhan sendiri. Semua perbuatan baik mereka tercatat dan dihakimi. Dalam hal ini Tuhan dalam keadilanNya memiliki alasan dan bukti atas orang-orang yang diperkenan masuk dunia yang akan datang (Wahyu 20:12-15).


Tanggapan Budi Asali:

Hmmm, keselamatan karena perbuatan baik! Bagaimana bisa sesuai dengan Ef 2:8-9 - “(8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan OLEH IMAN; itu BUKAN HASIL USAHAMU, tetapi pemberian Allah, (9) itu BUKAN HASIL PEKERJAANMU: jangan ada orang yang memegahkan diri.”.

Menganalisa Wahyu 13:8 dan 17:8 yang mengesankan bahwa hanya nama-nama tertentu yang tertulis dalam kitab Kehidupan, harus diperhatikan dengan teliti. Wahyu 13:8 (Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab Kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih). Hal ini menunjuk adanya suatu agama besar yang tidak mau menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Mereka tidak mengakui Anak Allah sebagai Tuhan.


Tanggapan Budi Asali:

Heran, dari mana bisa loncat seperti itu? Kok tahu-tahu bisa diartikan menunjuk kepada agama besar yang tak akui Anak Allah sebagai Tuhan???? Dari mana gerangan?????

Pengikut mereka begitu banyak, apakah mereka semua masuk neraka? Tentu tidak, sebab setiap orang dihakimi menurut perbuatannya bukan menurut “iman”. Mereka yang berbuat baik asalkan tidak memusuhi Tuhan Yesus dan menentang, mereka bisa dimungkinkan masuk dunia yang akan datang. Pada kenyataannya ternyata tidak semua mereka melawan Tuhan Yesus. Selama roh antikris tidak menguasai mereka maka mereka tidak melawan Tuhan Yesus. Roh atau spirit antikris ini mencengkram kuat ketika seseorang diwarnai secara kuat oleh ajarannya.


Tanggapan Budi Asali:

‘Pengikut mereka begitu banyak’! Karena banyak lalu dipertimbangkan? Seandainya pengikut mereka sedikit gak dipertimbangkan?

Juga ES mengatakan “sebab setiap orang dihakimi menurut perbuatannya bukan menurut “iman””. Ini menunjukkan bahwa ia mengkontraskan ‘iman’ dan ‘perbuatan’. Lalu bagaimana beberapa anak buahnya bisa berkeras kalau iman = perbuatan?

Dan bagaimana kata-kata / ajaran ES bahwa mereka ini tidak dihakimi berdasarkan ‘iman’ bisa cocok dengan ayat-ayat di bawah ini:

Wah 21:8 Tetapi orang-orang penakut, ORANG-ORANG YANG TIDAK PERCAYA, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua." 

Joh 3:15 supaya setiap orang yang PERCAYA kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. 

Joh 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang PERCAYA kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 

Joh 3:18 Barangsiapa PERCAYA kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa TIDAK PERCAYA, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia TIDAK PERCAYA dalam nama Anak Tunggal Allah. 

Joh 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu TIDAK PERCAYA, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu." 


Asalkan tidak memusuhi Tuhan Yesus dan menentang??? Yang bukan kawan adalah lawan! Yang tidak bersama Yesus, melawan / menentang Yesus!

Mat 12:30 Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan. 

ES mengatakan orang yang termasuk antikris saja yang melawan Yesus. Padahal Alkitab tidak berkata demikian. Coba perhatikan ayat ini.

1Jn 4:2 Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, 

1Jn 4:3 dan setiap roh, yang TIDAK MENGAKU YESUS, tidak berasal dari Allah. ROH ITU ADALAH ROH ANTIKRISTUS dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia. 

Jadi, ayat ini mengatakan ‘orang yang tidak mengaku Yesus’ itu adalah antikris. Tak harus melawan, memaki-maki, menghujat Yesus, atau membakar gereja, membunuhi orang Kristen dan sebagainya. Cukup tak mengaku Yesus, ia adalah antikris!


Tuhan Yesus menyatakan bahwa siapa yang tidak melawan kita maka ia di pihak kita (Lukas 9:50).


Tanggapan Budi Asali:

Luk 9:50 - “Yesus berkata kepadanya: ‘Jangan kamu cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kamu, ia ada di pihak kamu.’”.

Mat 12:30 - “Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.”.
Apakah dua ayat ini saling bertentangan? Menurut saya hanya ada satu kemungkinan untuk menafsirkan supaya 2 ayat ini tidak saling bertentangan. Bagaimana? Dengan menafsirkan bahwa orang-orang yang ada di pihak netral jumlahnya adalah NOL!

Memang dalam hubungan dengan Yesus tak ada daerah netral. Atau anda adalah kawan, atau anda adalah lawan. Atau anak Allah, atau anak setan.


Tuhan juga menyatakan kalau ada orang yang memberi secangkir air kepada orang percaya, ia tidak kehilangan upahnya (Matius 10:42, Markus 9:41). Kalau di antara mereka yang tidak mengenal dan tidak menerima Injil karena kebodohannya atau ketidaktahuannya tetapi mereka melakukan perbuatan baik kepada orang percaya, Tuhan tidak akan menghilangkan upahnya. Doa Tuhan Yesus agar Bapa mengampuni mereka yang tidak tahu apa yang mereka perbuat. Ini merupakan peluang orang yang terlanjur salah mengenal Tuhan Yesus atau Injil bisa masuk dunia yang akan datang. Nama mereka bisa tertulis dalam kitab Kehidupan jika berbuat baik tetapi tidak tertulis dalam kitab Kehidupan Anak Domba.

Tanggapan Budi Asali:

Mat 10:42 Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, KARENA IA MURID-KU, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya." 

Mar 9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air OLEH KARENA KAMU ADALAH PENGIKUT KRISTUS, ia tidak akan kehilangan upahnya." 

Kata-kata yang saya cetak dengan huruf besar itu membuat perbedaan yang sangat besar. Adalah mungkin bagi orang kafir untuk berbuat baik kepada orang Kristen, tetapi saya tidak percaya ada orang kafir bisa berbuat baik kepada orang Kristen DENGAN ALASAN KARENA IA ADALAH ORANG KRISTEN!

Ini kata-kata L. Boettner tentang orang berdosa di luar Kristus. Loraine Boettner: “He may give a million dollars to build a hospital, but he cannot give even a cup of cold water to a disciple IN THE NAME OF JESUS” [= Ia bisa memberi satu juta dollar untuk membangun sebuah rumah sakit, tetapi ia tidak bisa memberi secangkir air sejuk kepada seorang murid DALAM NAMA YESUS (bdk. Mat 10:40-42)] - ‘The Reformed Doctrine of Predestination’, hal 68.

Doa Yesus memintakan ampun untuk orang-orang yang tak tahu apa yang mereka perbuat (Luk 23:34), tidak boleh dipisahkan dari ayat-ayat yang jelas-jelas mensyaratkan iman sebagai syarat keselamatan! Kalau doa Yesus itu mau Allah kabulkan bagi orang tertentu, maka pasti Allah akan membuat orang itu menjadi orang percaya! Allah tidak akan mengabulkan doa Yesus itu sedemikian rupa sehingga melanggar firmanNya sendiri!

Tidak sedikit orang-orang yang hidup di jaman anugerah ini, namanya tidak akan pernah tertulis dalam kitab Kehidupan Anak Domba, sebab pola berpikir mereka sudah salah sejak lahir. Mereka lahir di lingkungan yang tidak mengenal kebenaran Injil. Mereka bukan orang yang direncanakan menjadi corpus delicti, tetapi bisa saja masuk dunia yang akan datang. Perlu ditambahkan di sini bahwa orang-orang yang namanya tertulis dalam kitab Kehidupan Anak Domba adalah orang-orang yang sangat khusus, yaitu mereka yang dijadikan “jago” atau pertaruhan Tuhan seperti seorang gladiator untuk mengalahkan iblis dan mempercepat kedatangan Tuhan (2 Petrus 3:11-13).


Tanggapan Budi Asali:

Hmmm, ini sebabnya para pengikut ES membedakan ‘masuk surga’ dan ‘selamat’. Sumbernya di sini, yaitu ESnya ngajar ngawur! Dia mengabaikan begitu banyak ayat dalam Alkitab yang mensyaratkan iman untuk selamat / masuk surga / mendapat hidup yang kekal / mendapat pengampunan dosa.

KALAU ajaran ES ini benar, maka adalah bodoh gereja-gereja mau kirim misionaris-misionaris ke tempat-tempat yang belum terjangkau oleh Injil, bahkan semua orang Kristen yang memberitakan Injil juga adalah orang bodoh! Orang yang tidak dengar Injil toh bisa selamat. Untuk apa memberitakan Injil? Amanat Agung perlu dibuang ke tong sampah!

Dijadikan jago? ‘Dijadikan’ itu kata kerja bentuk pasif. Jadi, orangnya pasif, hanya tergantung Tuhannya. Kalau para pengikut ES menganggap predestinasi Calvinisme sebagai sesuatu yang tidak adil, mengapa mereka bisa terima ajaran seperti ini? Apakah ini juga tak menunjukkan bahwa Allahnya pilih kasih?

Demikian juga dengan orang-orang yang dilahirkan di lingkungan di mana manusia terikat dengan materi atau percintaan dunia (Wahyu 17). Di dalam Wahyu 17:8 mengesankan bahwa ada nama-nama yang tidak tertulis dalam kitab Kehidupan. Mereka adalah kelompok masyarakat yang hidup dalam kemakmuran sehingga mereka terkondisi tidak bertekun mencari Tuhan dan bergumul untuk menjadi Pemenang seperti Tuhan Yesus. Mereka memang bisa berbuat baik tetapi mereka tidak bisa menjadi corpus delicti yang namanya tertulis dalam Kitab Kehidupan Anak Domba. Terdapat beberapa Negara di dunia ini, khususnya di Eropa yang berkeadaan seperti ini. Perlu ditambahkan di sini sebagai catatan: Hal ini juga bisa terjadi dalam kehidupan orang-orang Kristen yang baik dimana pun tetapi masih terikat dengan dunia. Mereka bisa masuk dunia yang akan datang tetapi nama mereka tidak tercantum dalam kitab Kehidupan Anak Domba.


Tanggapan Budi Asali:
Semua manusia terkondisi seperti itu!

Meneguhkan kebenaran di atas ini perlu kita mengamati Matius 19:16-26, orang muda kaya yang datang kepada Tuhan tersebut tidak dikatakan oleh Tuhan Yesus sebagai orang jahat. Ia juga telah memiliki hidup yang berkualitas karena melakukan hukum Taurat. Tetapi karena hartanya banyak ia tidak mampu mengikuti jejak Tuhan Yesus. Ia bisa masuk dunia yang akan datang tetapi ia tidak bisa masuk keluarga Kerajaan Allah sebagai anak Allah yang dimuliakan bersama-sama dengan Tuhan Yesus. Namanya bisa tertulis di kitab Kehidupan tetapi tidak tertulis di kitab Kehidupan Anak Domba. Mengapa hal ini terjadi? Sebab ia sudah terlalu lama hidup dengan pola pikir Yudaisme yang mentolerir semangat materialisme sehingga hal itu membelenggunya dan tidak dapat meresponi secara benar anugerah keselamatan dalam Yesus Kristus.


Tanggapan Budi Asali:

Tidak mampu atau tidak mau? ES tulis ‘tidak mampu’, berarti ia percaya Total Depravity (= Kebejatan Total)! hehehe.

Hmmm, ia sudah terlalu lama hidup dengan pola pikir Yudaisme? Padahal ia dikatakan sebagai PEMUDA kaya. Lama mana ia atau Saulus? Kok Saulus / Paulus bisa jadi kristen, dan masuk ‘kitab kehidupan Anak Domba’???

Terdapat orang-orang seperti ini di suatu masyarakat yang makmur. Mereka tidak mempersoalkan lagi masalah ekonomi dan kehidupan jasmani. Kenyamanan hidup itu telah mengkondisi mereka tidak dapat meresponi anugerah keselamatan dalam Yesus Kristus. Walau pun mereka Kristen tetapi pada dasarnya mereka belum selamat dan tidak bisa selamat artinya tidak akan pernah bisa dikembalikan ke rancangan semula Allah. Dengan demikian memang telah ditentukan oleh Allah orang-orang yang namanya tidak tertulis dalam kitab Kehidupan (Anak Domba) – Wahyu 13:8, 17-8.


Tanggapan Budi Asali:

Lagi-lagi Allahnya pilih kasih. Gak masalah ya? Mengapa kalau predestinasi kok masalah?
Baik iman maupun pertobatan adalah anugerah Tuhan.

Php 1:29 Sebab kepada kamu DIKARUNIAKAN bukan saja UNTUK PERCAYA KEPADA KRISTUS, melainkan juga untuk menderita untuk Dia, 

Act 11:18 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya: "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga ALLAH MENGARUNIAKAN PERTOBATAN yang memimpin kepada hidup."

Tetapi dari ajaran ES ini kelihatannya untuk kelompok-kelompok tertentu Allah tidak berdaya berbuat apa-apa. Hmmm, Allah macam apa ini?


Seperti yang dijelaskan di atas bahwa nama seseorang akan terhapus dari kitab Kehidupan kalau seseorang berbuat jahat atau berbuat dosa (Mazmur 69:29). Kata terhapus dalam teks aslinya adalah machah, juga memiliki pengertian yang sama dengan kata terhapus dalam Wahyu 3:15, eksaleipho. Dengan demikian fakta penghapusan nama adalah fakta nyata atau kebenaran. Namun demikian perlu dijelaskan detil di sini bahwa penghapusan nama di Wahyu 3:5 bisa berarti di kitab Kehidupan dan juga bisa di kitab Kehidupan Anak Domba, sebab perkataan Tuhan itu ditujukan kepada umat pilihan. Ingat umat yang hidup di jaman anugerah bisa dihapus bukan saja dari kitab Kehidupan Anak Domba tetapi juga dari kitab Kehidupan.


Tanggapan Budi Asali:

Hanya dengan memberikan kata ‘terhapus’ dalam bahasa Ibrani dan Yunani, lalu tahu-tahu loncat pada kesimpulan “Dengan demikian fakta penghapusan nama adalah fakta nyata atau kebenaran.”. Betul-betul ajaib! Argumentasi apa ini?

Ada pandangan theologia yang tidak setuju bahwa nama bisa dihapus. Menurut mereka penghapusan nama hanya sebuah pesan atau pernyataan bahwa nama mereka belum pernah tertulis. Ini suatu pandangan konyol yang tidak mau tunduk kepada apa yang ditulis Alkitab atau kewibawaan Firman Tuhan. Dengan demikian mereka mengubah makna yang Alkitab paparkan.


Tanggapan Budi Asali:

Justru penghurufiahan apa yang simbolis adalah penafsiran yang konyol! Allah punya kitab, itu sudah jelas simbolis! Kita pakai komputer dan Allah pakai kitab? Apakah Allah butuh kitab untuk mengingat dosa-dosa, dan siapa-siapa yang tercatat dalam ‘kitab kehidupan’ atau ‘kitab kehidupan Anak Domba’? Bagi saya ini omong kosong.

Kalau memang mau main hurufiah, maka apakah istilah ‘Allah menyesal’ juga mau dihurufiahkan?
Juga apakah kata ‘was refreshed’ (= disegarkan kembali) dalam ayat di bawah ini mau dihurufiahkan?
Ex 31:17 (KJV): It is a sign between me and the children of Israel for ever: for in six days the LORD made heaven and earth, and on the seventh day he rested, and WAS REFRESHED. 

Kelompok ini juga berprinsip sekali selamat tetap selamat. Menurut mereka orang yang sudah ditentukan untuk selamat dari semula bagaimana pun tetap selamat. Jadi tidak ada penghapusan nama. Mereka berpandangan bahwa maksud kitab dalam Keluaran 32:32-33 adalah “kitab orang-orang hidup”. Jadi mereka berpandangan bahwa Musa bersedia meninggal dunia demi supaya Tuhan tetap menyertai umat Israel yang akan ditinggalkan oleh Tuhan. Pandangan ini keliru sebab orang-orang hidup tidak perlu kitab yang mencatat mereka; tidak ada kitab orang-orang hidup. Lagi pula kalau pengertian “dihapus namanya” artinya dibunuh Tuhan, pasti banyak orang berdosa telah mati juga tetapi nyatanya banyak orang berdosa masih hidup. Dengan demikian maksud Musa namanya terhapus dari kitab itu adalah terhapusnya dari kitab Kehidupan.

Suatu hari kelak setiap orang akan menghadap tahta pengadilan Tuhan dan setiap orang dihakimi menurut perbuatannya (Roma 14:12, 2 Korintus 5:9-10). Orang yang tulus dan berbuat baik kepada orang yang membutuhkan pertolongan akan memperoleh perhentian dari Sang Maha Raja, sebab apa yang mereka lakukan untuk saudara mereka yang membutuhkan pertolongan disamakan sebagai perbuatan teruntuk Tuhan sendiri (Matius 25:31-46).

Bagi orang percaya yang mengenal Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat agar namanya tidak terhapus dari kitab Kehidupan Anak Domba harus menjadi murid Tuhan Yesus dan diproses untuk sempurna. Harus terus tekun dan tidak mundur dari iman, artinya terus menerus secara berkesinambungan perjuangannya untuk memiliki iman yang sempurna seperti Tuhan Yesus (Ibrani 10:38-39).

Matius 7:21-23 memberi indikasi bahwa orang-orang yang sudah berprestasi dalam pelayanan begitu hebat yaitu mengadakan banyak mujizat, bernubuat dan mengusir roh-roh jahat ternyata bisa ditolak oleh Allah. Dengan demikian kita bisa mengerti mengapa Paulus mengatakan: “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.” (1 Korintus 9:27).


Tanggapan Budi Asali:

Makanya LBG ngotot pakai ayat ini. hehehe. Lagi-lagi sumbernya ada di ES. Ayat-ayat ini dalam kontext nabi-nabi palsu, yaitu orang-orang yang hanya kelihatan Kristen, tetapi tak pernah sungguh-sungguh percaya.

Mat 7:15 "Waspadalah terhadap NABI-NABI PALSU yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. 

Mat 7:16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? 

Mat 7:17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.

Mat 7:18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. 

Mat 7:19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. 

Mat 7:20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. 

Mat 7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. 

Mat 7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? 

Mat 7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" 

Dan perhatikan kata-kata Yesus dalam ay 23, ‘Aku TIDAK PERNAH mengenal kamu’. Jelas ini bukan orang yang tadinya percaya lalu murtad, karena kalau demikian Yesus akan berkata ‘Dulu Aku kenal kamu, sekarang tidak’.


Kalau seseorang bertumbuh dewasa maka Tuhan akan melibatkan dia ke dalam pelayanan. Inilah yang disebut memikul salib; menderita bersama-sama dengan Tuhan. Orang-orang yang kehilangan nyawa artinya kehilangan kesenangan dunia, mempertaruhkan hidupnya tanpa batas bagi Tuhan akan dimuliakan bersama Tuhan Yesus (Roma 8:17). Orang-orang inilah yang namanya tertulis dalam ktab Kehidupan Anak Domba.


Dalam Daniel 12:1 tertulis: “Pada waktu itu juga akan muncul Mikael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu.” Peristiwa ini menunjuk akhir sejarah dunia. Sungguh sangat berbahagia kalau seseorang memiliki nama yang tertulis dalam kitab Kehidupan, ia akan dibawa ke tempat di mana tidak ada penderitaan.


***

Dari Seminar “Menyingkap Kitab Kehidupan”, Rehobot Ministry – Pdt. Dr. Erastus Sabdono, 14 Jan 2014



Comments

Popular posts from this blog

Masih Adakah Pewahyuan Sekarang Ini?

Sebuah Biografi Singkat Mengenai Kehidupan John Wesley

Pengertian Kelahiran Kembali (Regenerasi) dan Efek yang mengikutinya