Injil adalah skandal : tidak setiap orang benar – Paul Washer
Kita juga hidup di era pluralisme: sebuah sistem kepercayaan
yang mengakhiri sebuah kebenaran dengan menganggap segala sesuatu adalah benar.
Apakah anda mengerti apa yang saya katakan? Saat segala sesuatunya benar - saat statement-statement yang berbeda
bertentangan, saat semua statement itu di anggap benar – anda memiliki
kebenaran yang mematikan. Apa yang saya katakan ini mungkin sulit dipahami bagi
kristen di zaman sekarang, tapi orang-orang kristen pada gereja mula-mula
ditandai dan dianiaya sebagai atheist. Dan anda juga! Jika revival tidak
terjadi di negara ini, hal ini adalah salah satu yang dijadikan alasan untuk
memasukan anda ke penjara.
Kultur di sekeliling orang-orang kristen ini telah di
tenggelamkan dalam theisme. Dunia dipenuhi dengan gambar berbagai macam dewa
dan agama adalah sebuah bisnis yang booming. Manusia tidak hanya saling mentolenransi
dewa mereka, tapi saling menukar dan berbagi dewa mereka seperti kartu
baseball. Seluruh dunia agama baik-baik saja sampai orang-orang kristen muncul
dan mendeklarasikan bahwa allah yang dibuat dengan tangan itu bukan allah. Mereka
menolak menyembah kaisar-kaisar, menolak memberikan penghormatan yang dituntut
kaisar-kaisar, menolak untuk berlutut pada semua yang disebut allah-allah dan
mereka mengakui hanya Yesus saja TUHAN atas segala sesuatunya. Oleh karenanya mereka
di anggap atheist. Seluruh dunia melihat orang-orang kristen ini sebagai
orang-orang yang arogan dan sombong dan mereka marah terhadap orang-orang
kristen ini. Orang-orang kristen dianggap tidak mempunyai toleransi.
Skenario yang sama juga terdapat di dunia kita hari ini. Melawan
semua logika yang ada mereka memberitahu kita semua pandangan mengenai agama
dan moralitas adalah benar tidak masalah betapapun sangat berbeda atau
bertentangannya mereka. Dan aspek yang luar biasa dari semua ini adalah bahwa
melalui upaya yang tak kenal lelah dari media dan dunia akademik, hal ini
dengan cepat menjadi pandangan mayoritas. Bagaimanapun pluralisme tidak
mengatasi atau menyembuhkan penyakit tersebut. tapi hanya membius pasien
sehingga dia tidak lagi merasakan ataupun berpikir.
Injil adalah skandal karena membangunkan orang dari tidurnya
dan mencegah dia bersandar pada suatu pijakan yang tidak logis. Memaksa dia
untuk tiba pada suatu keputusan tertentu : "Berapa lama lagi kamu berlaku
timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau
Baal, ikutilah dia."
Injil yang sejati adalah radikal-eksklusif, Yesus bukan hanya
sebuah Jalan, tapi satu-satunya Jalan dan semua jalan yang lain adalah bukan
jalan sama sekali. Sekarang dengarkan saya baik-baik, karena ini adalah yang
terjadi sekarang ini. Jika kekristenan akan hanya membuat satu langkah kecil
menuju ekuminikalisme yang lebih toleran dan mengubah kata Satu-satunya
Juruselamat menjadi Seorang Juruselamat, tidak akan ada lagi skandal dalam
kekristenan. Dunia dan kekristenan akan menjadi teman. Apakah anda menyadari
hal itu? jika kita hanya mengatakan Yahweh adalah seorang allah, kita tidak
akan mengalami penganiayaan. Jika kita hanya mengatakan Yesus adalah “seorang
Juruselamat” saya akan tampil di Oprah Winfrey Show! Apakah anda menyadari itu? semua skandal akan
hilang jika kita hanya mengatakan Dia adalah Juruselamat kita. Anda memiliki
Juruselamat sendiri dan saya memiliki Juruselamat sendiri. Saya tidak akan
memaksakannya kepada anda apa yang saya percaya, kita tidak akan bertengkar
melalui dialog atau melalui apapun. Jika itu yang anda percaya seperti itu
silahkan, saya juga percaya dengan apa yang saya percaya. Jika kita hanya
melakukan itu maka kita tidak akan pernah dianiaya. Tapi jika kita lakukan itu
kekristenan akan berhenti menjadi kekristenan, kita berhenti menjadi kristen,
Kristus disangkal dan dunia tanpa Seorang Juruselamat.
Comments