Tuhan dan upah-Nya – Robert Murray McCheyne

 "Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.” (Wahyu 22:12)

Pada umumnya, kata perpisahan sangat mengesankan. Ketika seorang ayah mengumpulkan anak-anaknya beberapa saat sebelum menemui ajalnya, dan memberi mereka nasihat-nasihat terakhirnya yang penuh kasih, pastilah anak-anak itu, jika mereka memiliki hati untuk merasakan, seumur hidup mereka akan mengingat dan sering memikirkannya terus-menerus. Demikian juga kata-kata perpisahan yang diucapkan Tuhan Yesus. Ini adalah pesan terakhir yang diucapkan oleh Sang Imanuel. Kata-kata tersebut terdengar sampai ke telinga Yohanes ketika dia berada di pantai laut "Sesungguhnya Aku datang segera."

1. Perhatikanlah Pribadi yang akan datang itu. "Sesungguhnya Aku datang." Kita boleh berkata, seperti murid-murid Yesus yang berada di Danau Galilea, "Itu Tuhan." Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Hidup, yang telah mati tetapi hidup untuk selama-lamanya. Tuhan Yesus itulah Pribadi yang berkata, "Aku datang."

Dialah yang disebut "Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai." Dia yang merupakan gambar Allah yang tak terlihat, yang oleh-Nya semua diciptakan, baik yang ada di sorga maupun di bumi, yang kelihatan dan tidak kelihatan.

Yesuslah yang datang. Ia berjalan di atas air Danau duduk di sebelah sumur Sikhar, dan menangis samping makam di Betania. Dia yang menanggung dosa umat-Nya, dan yang mencucurkan keringat darah di Getsemani, yang berdiam diri di hadapan Pilatus, dan yang, oleh Roh Kudus Yang kekal mempersembahkan diri-Nya yang tidak berdosa di atas bukit Kalvari.” Yesus ini yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."

Yesuslah sumber kebenaran dan kekuatan umat-Nya. Dialah sumber kehidupan kita, tempat di mana kita bersandar ketika kita berbeban berat, Dia yang menderita karena menanggung kesesakan kita; Dia Gembala kita yang baik, Saudara sulung kita; Dia adalah yang kita kasihi walaupun kita belum pernah melihat-Nya. Yesus inilah yang akan datang. Tentunya setiap orang percaya akan menyambut kedatangan-Nya. Kamu yang tidak mengenal Allah dan tidak menaati Injil pasti akan gentar. Dialah yang telah kamu anggap remeh. Dia berdiri di depan pintumu sampai kepala-Nya penuh embun dan rambut-Nya penuh tetesan embun malam! Kamu yang memandang rendah Dia dan mengabaikan keselamatan besar yang telah dianugerahkan-Nya. Bagaimana kamu akan tahan melihat kedatangan-Nya di tengah-tengah awan-awan di langit?

2.     Perhatikanlah waktu kedatangan-Nya. "Aku datang segera." Orang-orang Kristen mempunyai perbedaan pendapat tentang waktu kedatangan Kristus. Perbedaan ini bukanlah sesuatu yang mengherankan. "Tetapi tentang hari atau saat itu tidak ada seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa saja" (Markus. 13:32). "Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam" (1 Tesalonika. 5:1-2). Meskipun kedatangan Tuhan Yesus seolah-olah masih lama, namun hal itu pasti akan segera terjadi. Berabad-abad yang lampau Dia berfirman, "Aku datang segera." Lebih-lebih sekarang kita boleh berkata, "Dia datang segera." Beberapa saat lagi, setiap mata akan melihat-Nya. Matahari akan semakin pudar karena sudah lelah menyinari dunia yang membenci Kristus. Semua mahluk hidup merintih karena penderitaan dan dosa yang semakin berat menekannya. Nubuat-nubuat akan menyatu pada satu titik. Cawan yang penuh dosa sudah hampir penuh. Waktunya semakin mendekat. Jiwa yang ada di bawah altar berteriak dengan keras, "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar." Sungai Efrat sudah mulai kering sehingga jalan bagi raja-raja dari timur bisa dipersiapkan. Terdengar suara keras dan terasa derakan di antara tulang-tulang kering Israel. Dalam sekejap mata, Yesus yang pernah disalibkan dan dipandang rendah akan datang dengan segala kemuliaan. "Ia akan menyatakan diri-Nya sekali la tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia." Hai orang percaya, biarkanlah kebenaran yang sungguh-sungguh ini membuat kamu bersabar terhadap hinaan dan pandangan yang rendah dari dunia yang tidak mempercayai-Nya. Janganlah terlalu terpaut pada hartamu. "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari, Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.'' Lihatlah, Aku datang segera.

3. Perhatikanlah apa yang dibawa Kristus ketika Dia datang segera. datang. "Aku membawa upah-Ku." Kristus sendiri menjadi upah terbesar bagi umat-Nya. "Janganlah takut Abram, Akulah perisaimu, upahmu akan sangat besar” Semua tempat di mana kita berada bersama Kristus boleh disebut sorga. Namun, tempat apa pun yang tanpa Kristus tidak layak disebut sorga. "Siapa gerangan ada pada-Ku di sorga selain Engkau?" Betapa senangnya kalau kita bisa berbicara dengan Kristus seperti Musa dan Elia waktu mereka bertiga berada di atas gunung di mana Dia berubah rupa, mendengar kata-kata-Nya yang penuh anugerah, menyandarkan kepala kita pada Yesus seperti yang dilakukan Yohanes, memeluk-Nya dan tidak membiarkan Dia pergi, memandang wajah-Nya yang bagaikan Libanon, yang unggul bagaikan kayu aras Libanon; betapa senangnya kalau kita dipandang-Nya dengan mata yang penuh kelembutan dan kasih yang sempurna. Itulah upah yang besar.

Dia memiliki banyak mahkota kemuliaan untuk di-berikan kepada mereka yang mengasihi-Nya. Dia memiliki "kecapi Allah." Dia memiliki "kekuasaan atas sepuluh kota" untuk dikaruniakan kepada umat-Nya. Dia telah menyiapkan Kerajaan-Nya bagi mereka sejak dunia dijadikan. Kristus menyediakan tempat di sebelah takhta-Nya. Kristus sendiri akan menjadi upah terbesar untuk kita: "Kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur.

4. Perhatikanlah apa yang akan Dia lakukan. Dia akan memberikan upah kepada setiap orang menurut perbuatannya. Kristus akan menjadi hakim atas semua bangsa. "Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak" (Yoh. 5:22). Salah satu bagian dari ganjaran Kristus adalah bahwa setiap lutut akan bertelut di hadapan-Nya. Sangat layak bahwa Dia, yang pernah berdiri di hadapan orang Yahudi dan di hadapan pengadilan Pontius Pilatus, yang dipukuli, diludahi, dan dihukum, akan duduk di atas takhta-Nya dan menghakimi musuh-musuh-Nya. Pada hari yang mengagumkan itu anak-anak Allah akan mengalami sukacita besar ketika mereka menerima mahkota dari tangan yang pernah dipaku bagi mereka. Kedatangan-Nya akan membuat orang-orang yang tidak percaya bungkam di hadapan-Nya. Orang yang dulu berkata kepada Kristus, "Enyahlah dari hadapan kami," sekarang akan mendengar, "Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk." Oh, kiranya kita memperoleh belas kasih Allah pada saat itu.

BERJAGA-JAGA DALAM DOA

"Lihatlah Hakim atas kita yang rela menjadi manusia,
Namun berjubahkan kemuliaan;
Kamu yang merindukan kedatangan-Nya, Akan berkata, Inilah Tuhanku;
Juruselamatku yang Pengasih, pada hari itu akuilah aku sebagai milik-Mu.",

Comments

Popular posts from this blog

Masih Adakah Pewahyuan Sekarang Ini?

Sebuah Biografi Singkat Mengenai Kehidupan John Wesley

Pengertian Kelahiran Kembali (Regenerasi) dan Efek yang mengikutinya