Tetaplah melihat apa yang Yesus lakukan – K.P Yohannan
Saat
Yohanes pembaptis berada di penjara Herodes. Mengetahui hidupnya hanya
tergantung pada seutas benang, dia mengutus dua muridnya kepada Yesus untuk
menanyakan, “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan
seorang lain?" (Lukas 7:20). Apa yang telah terjadi dengan pengkotbah
penuh kuasa dan tidak kenal takut ini, yang menyerukan kepada bangsanya agar
mereka bertobat dan menyebut orang-orang farisi sebagai keturunan ular beludak?
Yohanes
pembaptis dilahirkan saat orang tuanya sudah tua – oleh sebuah mujizat yang
luar biasa. Saat dia tumbuh dewasa, dia pasti sering mendengar orang berkata,
“engkaulah orang yang telah dikatakan nabi Yesaya, seseorang yang datang dengan
roh Elia untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan.” Yohanes pasti tidak mempunyai
keraguan mengenai identitas dirinya dan dia tahu bagaimana menjawab mereka yang
bertanya kalau dia adalah Mesias. “"aku bukan Mesias” dia mengaku. “"akulah
suara orang yang berseru-seru di padang gurun . . . yaitu Dia, yang datang
kemudian dari padaku” (Yohanes 1:20,23,27)
Tidak
lama setelah itu, Yohanes di depan umum mengatakan kalau Yesus adalah Anak
Allah dan Juruselamat Israel, dia berkata, “"Lihatlah Anak domba Allah,
yang menghapus dosa dunia!.” (Yohanes 1:29). Apa yang disampaikannya ini
menyiratkan pengetahuan yang mendalam, pewahyuan, keyakinan dan pengertian yang
Yohanes miliki tentang tujuan Allah.
Bagaimana
Yesus meresponi kebingungan Yohanes ini?
Di
dalam penjara bagaimanapun dia pasti bertanya-tanya apakah dia sudah membuat
kesalahan yang fatal. Yohanes pembaptis – yang mana Yesus telah berkata
tentangnya bahwa di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah
tampil seorang yang lebih besar darinya – mengalami kebingungan dan keraguan yang
sangat, yang dapat di alami siapa saja. Dia bertanya-tanya apakah dia telah
gagal dalam misinya dan menyatakan Orang yang salah sebagai Mesias
Alasan
kebingungannya adalah dia mengharapkan Yesus menggunakan kuasa-Nya untuk
menyelamatkan dia dan mendirikan kerajaan-Nya.
Luar
biasanya Yesus tidak menyalahkan dia. Tidak juga Dia berkata kepada murid-Murid
Yohanes, “maksud kalian Yohanes mengutus kalian kesini untuk menanyakan
pertanyaan-pertanyaan ini? Ini menunjukan kalau dia sudah benar-benar tersesat.
Aku tidak pernah menyangka kalau dia akan jatuh juga dengan cara yang sama
seperti yang lainnya.” Sebaliknya Yesus meresponi dengan penuh pengertian dan
belas kasihan. Pertama-tama Yesus menyembuhkan banyak orang dari segala
penyakit dan penderitaan dan dari roh-roh jahat, dan Ia mengaruniakan
penglihatan kepada banyak orang buta.
Kemudian
Dia berkata kepada murid-murid Yohanes, : “Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa
yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan,
orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan
kepada orang miskin diberitakan kabar baik.
Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.”
(Lukas 7:22-23)
Apa
yang ingin Yesus katakan kepada Yohanes adalah ini: Yohanes, tenang saja, tidak
apa-apa. Engkau mengharapkan Aku untuk menjentikan jari-Ku untuk mengeluarkanmu
dari penjara dan membelamu. Engkau adalah orang benar dan individu yang luar
biasa, tapi itu bukan apa yang akan Aku lakukan.
“Saat
engkau melayani Aku, engkau akan mengalami pergumulan yang sangat berat, tapi
jika engkau terus melihat apa yang Aku, Tuhan, lakukan, engkau akan melihat
bahwa engkau mempunyai sebuah bagian dalam semua itu.
“Yohanes, janganlah engkau lupa bahwa
orang-orang buta ini melihat, yang lumpuh berjalan dan jutaan yang dulu
terhilang dan akan menuju neraka berbalik kepada Bapa. Yohanes, hal itu sangat
luar biasa.”
Bagaimana
cara kita menghadapi orang lain saat mereka mengalami pergumulan?
Saat
saya masih muda, saya dapat mengingat bagaimana saya begitu suka menyerang
orang lain, sombong dan merasa tahu dengan pasti akan segala sesuatu. Saya
biasanya suka mengkritik dan menghakimi saudara-saudara dan saudari-saudari
yang sedang melewati masa-masa sulit yang membuat mereka sering ragu dan
bingung. Beberapa dari mereka ingin berhenti dari pelayanan. Bukannya
menunjukan belas kasihan kepada mereka, saya malah mengkotbahi mereka memakai
ayat-ayat alkitab.
Kadang
saya juga melakukan hal yang sama kepada istri saya. Suatu hari saat saya tiba
di rumah, mata istri saya memerah dan saya bertanya kepadanya apa yang terjadi.
Tapi sebelum dia memberikan jawaban, saya berikan dia 5 ayat alkitab.
“Dapatkah
kamu berhenti mengkotbahi saya?” dia berseru. “Saya juga tahu semua ayat
alkitab itu. sepanjang hari ini saya bergumul dengan anak-anak dan segala macam
hal di rumah. Yang semua saya inginkan dari kamu adalah supaya kamu mengerti
apa yang saya hadapi.”
Marilah
kita belajar dari Yesus!
Kalau
nanti kita melihat saudara-saudara atau saudari-saudari kita sedang lemah dan
mengalami kebingungan, biarlah tidak keluar dari mulut kita perkataan, “ Saya
akan berdoa untukmu,” sementara di hati kita, kita berkata, “kamu lambat
sekali, seharusnya kamu bisa mengatasi ini?”
Sebaliknya,
marilah kita mendorong mereka untuk melihat apa yang Yesus lakukan dan lihatlah
perbedaan dalam hidup yang mereka hasilkan bagi kerajaan Allah.
Dan
satu hal lagi: ketika Yesus berbicara kepada banyak orang tentang Yohanes
pembaptis, Dia tidak menyinggung tentang keraguan dan kebingungan yang dialami
Yohanes pembaptis, malah Dia membuat statement yang luar biasa tentang
kehidupan Yohanes pembaptis dan pelayanannya.
Dapatkah
kita melakukan hal yang sama terhadap saudara-saudara dan saudari-saudari kita?
Biarlah kita bersedia melupakan kegagalan mereka dan keputusasaan yang dialami
mereka dan hanya melihat hal-hal luar biasa yang dilakukan Allah dalam hidup
mereka dan melalui mereka. Dan biarlah kita percaya bahwa Dia bahkan akan
melakukan hal-hal yang lebih besar lagi melalui mereka di masa-masa yang akan
datang.
Comments