Sebuah gambaran yang hidup dari natal – Francis Chan
Josh
adalah seorang pemuda yang berusia 20 tahun, dia kebaktian minggu sore di
gereja kami. Minggu kemarin ini dia meminta saya untuk berdoa bagi seorang
nenek, nenek itu adalah seorang gelandangan yang baru menjadi temannya. Nenek
itu di serang dan dipukuli dengan sangat buruk pada malam sebelumnya. Setelah
saya mendengar ceritanya, saya mengerti apa yang terjadi dan sulit untuk
percaya akan ada seseorang yang mau membela seperti yang Josh lakukan untuk nenek
yang tidak berdaya itu. Perlakuan yang dialami nenek itu adalah menjijikan. Sulit
untuk tidak marah saat anda melihat kejahatan seperti itu.
Josh
kembali
pada malam itu untuk menemui nenek tersebut untuk mengajak dia menginap
di rumah temannya Josh. Tapi nenek itu tidak mau, karena dia merasa
akan tidak nyaman. Jadi Josh memutuskan untuk tidur di pinggir jalan
disamping
nenek tersebut, untuk melindunginya. Dia menghabiskan tiga malam tidur
di
pinggir jalan untuk memastikan kalau nenek tersebut baik-baik saja.
Saya
menjadi emosional saat saya membayangkan adegan tersebut, saya merasa terhormat
untuk melayani bersama orang-orang seperti Josh, yang hidupnya melukiskan sebuah
gambaran indah dari kekristenan dan natal.
Hendaklah
kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga
dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap
kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan
telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan
menjadi sama dengan manusia. (Filipi 2: 5-7)
Comments