Hanya satu lagi kekuranganmu - Art Katz
Ada
seorang pemimpin (Lukas 18 : 18) yang kaya, sukses, terhormat dan taat pada
hukum Taurat bertanya kepada Dia, “apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh
hidup yang kekal?” sesuatu yang tidak dapat di sangkal bahwa itu adalah
pertanyaan yang penting? – bukan hanya karena pertanyaannya melampaui kematian,
tapi pertanyaan tersebut juga merupakan tujuan kita yang mana merupakan pemberdayaan
penting untuk membuat kita tetap bisa menjadi murid berkemenangan di
kehidupan hari hari akhir, sebuah
kehidupan yang melayani dan menyembah.
Adalah
sebuah kehidupan yang sama yang Yesus katakan saat dia berkata” Aku datang,
supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan”.
Sebuah kehidupan yang tidak dapat kita lukiskan betapa berharganya kehidupan
yang dari Allah ini dan kehidupan ini tidak akan di berikan kepada kita sampai
kita memenuhi persyaratan yang di tentukan oleh Dia. Apapun yang kita miliki,
betapapun hebatnya pencapaian yang kita raih, semua itu berasal dari manusia
kita dan membuat kita tidak hidup bergantung sepenuhnya kepada kehidupan yang Yesus berikan kepada kita.
“apapun” itu adalah termasuk wawasan rohani, kemampuan kita untuk melayani dan
bahkan motif terbaik yang kita miliki untuk melayani Allah. Apa yang tidak
sepenuhnya kita pahami adalah” Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah
saja.” Oswald Chambers mengatakan (Renungan Pengabdianku bagi kemuliaan-Nya,
tanggal 28 September) “Satu-satunya “hal yang baik” dari sudut pandang Yesus
Kristus adalah kesatuan dengan Dia tanpa ada yang merintangi”
“Apa
yang harus aku perbuat….’’mengindikasikan pemimpin muda ini mempunyai standar
hidup yang tinggi. Apakah kita tahu apa artinya itu melepaskan, merelakan,
berhenti hidup, menyerah, meninggalkan dan melemparkan diri kita sepenuhnya
kepada Allah? itulah “satu hal” kekurangan kita dan saat semuanya tidak
mencukupi saat itulah cukup! “Oleh karena itu juallah segala yang kau miliki”
bakat, ambisi, pencapaian rohani, gaya kotbah yang menarik, segalanya! “maka
engkau akan beroleh harta di sorga”
melampaui terbaik yang kita tahu, hal ini menanti totalitas untuk
membuang segalanya dan hanya sedikit orang yang bersedia melakukannya. Dan oleh
karenanya, kita tidak masuk ke dalam Kerajaan Allah, sebuah dimensi surgawi
dari realitas dan otoritas, meskipun kita banyak mengoceh tentang Kerajaan
Allah, hal ini terjadi karena kita “percaya pada kekayaan kita”. Pandangan
Tuhan tertuju pada kita dan Dia mengasihi kita sebagaimana Dia mengasihi
pemimpin muda yang kaya itu “Kata Yesus: "Apa yang tidak mungkin bagi
manusia, mungkin bagi Allah."! Kapan kita akan benar-benar percaya kepada
Dia? “sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.(Yohanes 15 : 15)
Comments