Keputusan yang kita ambil – Art Katz
Seperti yang saya katakan sebelumnya, pengambilan
keputusan yang dilakukan mayoritas orang Kristen adalah seperti dunia,
berdasarkan premis sekuler seperti akal
sehat, logika, kebutuhan, kepentingan diri sendiri, keuntungan. Pengambilan
keputusan yang seperti itu tidak menyiratkan bahwa Tuhan memiliki kehendak
dalam hal hal tersebut, yang mana keputusan-Nya dapat kita ketahui dan kita
taati, ataupun ada maksud-Nya yang normatif dalam hal hal tersebut untuk
mengungkapkan kehendak-Nya bagi mereka yang berseru memanggil nama-Nya. Apa
yang di perlihatkan disini adalah bahwa realitas apa yang kita percaya tidak
ditentukan oleh mulut kita, tapi oleh demonstrasi tindakan yang kita lakukan
dalam kehidupan kita. Selama kenyataannya tidak mendemontrasikan Tuhan yang
kehendak-Nya bisa diketahui dan ditaati, dunia tidak mempunyai kewajiban untuk
mempertimbangkan Yesus sebagai Allah, Tuhan dan Raja. selama dunia melihat kita
menjalankan hidup dan membuat keputusan keputusan berdasarkan premis sekuler
dan bukan berdasarkan nasihat dari kehendak Allah, selama kita tidak mempunyai
iman yang percaya kehendak Tuhan dapat kita ketahui oleh pernyataan Roh-Nya,
dunia tidak mempunyai kewajiban apapun untuk memperhitungkan gereja dengan
serius. Kecuali Dia Tuhan atas segala aspek kehidupan kita, Dia bukan Tuhan
sama sekali. Selama kita mempunyai mentalitas yang memisahkan masalah masalah
besar dan masalah masalah kecil, bertanya kepada Tuhan hanya untuk masalah
masalah yang besar dan mengizinkan diri kita mempunyai hak preogratif untuk
membuat keputusan sendiri untuk masalah masalah yang kita anggap kecil, kita
akan menderita karena tidak mempunyai pandangan yang memadai tentang Raja dan
kerajaan. Di kerajaan Allah, tidak ada keputusan yang kecil, tidak persoalan
yang kecil. Dia benar benar Tuhan atau Dia bukan sama sekali Tuhan. Itu harus
lebih dari sesuatu yang hanya menjadi sebuah bagian dari doktrin kita. Itu
harus di demonstrasikan di dalam kenyataan dan totalitas kehidupan kita.
Comments