Kegagalan - Art Katz

Sampai seberapa jauh sebelumnya kegagalan harus terjadi untuk mendahului sebuah panggilan yang sejati diberikan bagi seseorang? jika itu terjadi pada Paulus dan Musa, dan itu perlu juga terjadi pada kita. Apakah kita bersedia untuk menderita kegagalan, yang di izinkan dan di rancang oleh Allah sendiri, meskipun kita mempunyai niat yang sangat baik? hanya dari puing puing, aib dan kematian dari kegagalan tersebut seseorang dapat dibentuk untuk di utus Allah. Dapatkah seorang manusia di bentuk dengan cara lain? ada sesuatu tentang kegagalan, terutama saat itu timbul dari niat kita yang sangat baik untuk melayani Allah, itu mengerjakan sesuatu yang sangat mendalam di jiwa kita yang tidak dapat dilakukan oleh apapun. Fakta bahwa kita tidak mengalami kegagalan adalah sebuah statement bahwa kita tidak mencari ataupun mempunyai tujuan apostolik. Kita terlalu ''berhati hati'' dengan tindakan kita. Kita menghindari untuk menderita kegagalan dan oleh karenanya kita berusaha menyelamatkan diri kita dari kegagalan tersebut.

Ada sebuah kebesaran jiwa yang dapat dilihat baik di dalam diri Paulus maupun Musa, dan itu adalah sebuah kebesaran jiwa yang tidak terpuaskan yang timbul dari hati yang menggebu gebu untuk Allah. Saat Allah menemukan seseorang seperti itu bahkan di dalam kesalahannya, maka dia lebih potensial daripada mereka yang mengaku menjadi teman-Nya, tapi tidak mempunyai hati seperti itu, yang hidupnya 'mengalir saja' dan biasa biasa saja bagi Allah. Petrus mengalami kegagalan yang besar tapi dari kegagalan tersebut lahirlah seorang rasul yang besar

Comments

Popular posts from this blog

Sebuah kajian kritis terhadap doktrin pre-tribulasi rapture

Sebuah Biografi Singkat Mengenai Kehidupan John Wesley

Masih Adakah Pewahyuan Sekarang Ini?