Di cari orang yang telah mati – David Ravenhill
Penyaliban adalah
setara dengan hukuman tiang gantungan, pemasungan kepala, kursi listrik atau
tembak mati – hanya penyaliban lebih menyakitkan dan berlangsung lebih lama. Tentu
saja semuanya mempunyai hasil akhir yang sama : kematian. Salib membawa
kesudahan atau akhir di setiap area
kehidupan manusia. Dia mati terhadap dunia ini; mati terhadap teman temannya
dan keluarganya; mati terhadap harga diri dan ambisi ambisinya; mati terhadap
kepentingan dirinya; mati terhadap rencana masa depannya. Ya, salib mengakhiri
segala sesuatu dalam kehidupan seorang manusia. Paulus berkata “namun aku hidup,
tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam
aku.” (Galatia 2 : 20) Lebih lanjut lagi dia berkata “sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku
dan aku bagi dunia” (Galatia 6 : 14)
Sedikit mengherankan jika kita
mendengar begitu jarang pengajaran atau kotbah tentang salib sekarang. Yesus
menantang setiap orang yang mengikutiNya untuk memikul salib mereka dan
mengikuti Dia. Hari hari ini gereja hampir telah menghapus atau menghilangkan
segala sesuatu yang berhubungan dengan pesan alkitabiah yang benar tentang
salib. Tidak ada hal yang lebih jelas atau mencolok lagi tentang hal ini daripada
judul sebuah buku kristen yang paling populer di pasaran saat ini, Your Best
Life Now.
Marilah kita menghadapinya, diri ini membenci kematian dan kehilangan kedudukannya. Kita melakukan apapun yang kita bisa untuk membuat diri kita terlihat baik, merasa baik dan berbau harum. Kita menikmati saat orang orang memanjakan kita, menyenangkan kita, membicarakan kita dan membantu kita. Kita berbondong bondong mendengarkan mereka yang mengatakan kepada kita bagaimana agar kita bisa lebih berpusat pada diri sendiri dan egois daripada sebelumnya.
Cobalah masuk ke toko buku kristen manapun dan anda akan melihat begitu banyak buku buku dengan topik yang mengajarkan kita bagaimana cara untuk sukses. Rasul Paulus dengan sempurna menggambarkan sikap orang orang kristen saat ini saat dia memperingatkan Timotius bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. (2 Timotius 3 : 1-5). Sangatlah jelas bahwa kepentingan diri sendiri adalah akarnya disini. Uang memberikan kepada kita sarana untuk mengejar kesenangan untuk memenuhi hawa nafsu kita yang ganas. Ya semua tentang saya dan kepunyaan saya. Kita hidup di sebuah dunia yang hedonistik dimana yang menjadi perhatian kita adalah, ”apa yang menguntungkan bagi saya?” marilah kita menghadapinya, jika anda telusuri sumbernya mementingkan diri itu, anda akan sampai pada rencana jahat Lucifer untuk merebut kedudukan dan otoritas Allah menjadi miliknya sendiri. mungkin Lucifer akan mencetak biografinya sendiri, My Best Life Now.
Setiap keturunan
Adam yang telah jatuh dikuasai oleh “keinginan” yang sama untuk melakukan sesuatu
dengan “jalan saya”. Tapi hanya pada saat kepentingan diri sendiri diturunkan
dari tahktanya sajalah baru Allah dapat menempati tahkta hati seseorang sebagai
Penguasa dan Guru. Kepentingan diri sendiri ini begitu hebat satu satunya cara
untuk menanggulanginya hanyalah melalui salib.
Petrus memperingatkan “diantara kamu akan ada guru-guru palsu memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan..bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka…”Apa lagi yang lebih menyangkal Kristus daripada hidup untuk diri sendiri daripada hidup untuk Kristus ?
Salah satu pesan Kristus yang paling terkenal adalah bahwa kerajaanNya tidak akan mentolerir adanya saingan. Dia menjelaskan itu dengan jelas dan sempurna bahwa mereka yang mengikuti Dia harus mengikuti Dia ke Kalvari. Janganlah membuat kesalahan tentang hal ini : mereka yang pesan kotbahnya berpusat pada diri sendiri adalah musuh salib dan musuh kerajaan Allah. seluruh penekanan pada gereja yang sensitif (gereja yang bertujuan membuat sebuah gereja yang lebih “menarik”) lebih fokus pada manusia dan kepentingannya daripada Raja dan KerajaanNya.
Saya rasa
mereka yang mengkotbahkan “injil” ini melakukan jauh lebih banyak bagi setan
daripada beberapa iblis iblisnya yang paling hebat.
Apa
yang gereja butuhkan pada saat ini adalah bukan mereka yang memperjuangkan kehidupan
diri sendiri tapi mereka yang hidup bagi Kristus. Kita tidak lagi membutuhkan pemimpin
pemimpin yang pengajarannya fokus pada diri sendiri. kita membutuhkan mereka
yang mempelajari rahasia mati terhadap diri sendiri. kita memerlukan orang orang
yang telah mati terhadap diri mereka dan hidup bagi Kristus !
Comments