Apakah Upahku ? - Sean Scott
Karena jika aku memberitakan Injil,
aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan
bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil. Kalau andaikata aku
melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah.
Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan
itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku. Kalau demikian
apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah,
dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil. (1 Korintus 9
: 16-18)
Dari
Injil itu aku telah menjadi pelayannya menurut pemberian kasih karunia Allah,
yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan pengerjaan kuasa-Nya. (Efesus 3 : 7)
Saya
tidak dapat menjelaskan betapa sedihnya saya saat saya melihat orang orang
Kristen dikenakan biaya untuk mendengar firman Allah, apakah itu melalui buku
buku, kotbah kotbah dalam bentuk audio, musik, seminar dll. Sangatlah gila
bagaimana kebenaran iman Kristen bisa memiliki omset jutaan dollar. Cobalah anda
kunjungi kebanyakan website setiap gereja ataupun pelayanan dan anda akan
mengerti apa yang saya bicarakan, anda akan dapat membeli kotbah terakhir
mereka dalam bentuk MP3, CD Worship terbaru mereka, buku terbaru mereka dengan
“pengajaran yang paling baru” atau bahkan apapun yang mempromosikan pelayanan
mereka seperti kaos, majalah, mug, sweater dll dan biasanya harganya tidak
murah !
Sangatlah
menyedihkan semakin banyak orang orang Kristen sekarang ini tidak mempunyai
sikap yang sama dengan Rasul Paulus. Paulus mengatakan “kalau demikian apalah
upahku ? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah”.
Meskipun Paulus, yang tentu saja memiliki hak untuk menerima pemberian dari
orang orang Kristen, uang tidak akan pernah menjadi halangan bagi Paulus saat
dia memberitakan injil dan firman Allah kepada orang lain. Paulus menganggap
itu sebuah hak dan pemberian kasih karunia Allah. Dia dipercayakan injil Allah
dan adalah sebuah sukacita baginya untuk mengkotbahkan dan mengajar orang lain
tentang kebenaran Yesus Kristus. Anda tidak akan pernah sekalipun mendapati
Paulus meminta bayaran sebelum dia memberitakan kebenaran firman Allah yang
diberikan kepadanya. Paulus bukan seorang “pedagang” dan tidak memandang injil
sebagai peluang bisnis. Hasrat dan tujuannya adalah untuk memberikan injil
secara cuma cuma. Paulus tidak ingin ada apapun yang menghalangi orang lain
untuk dapat menerima firman kehidupan.
Betapa
berbeda sikap Paulus dengan kebanyakan para pelayan Kristen sekarang ini !
sekarang ini segala sesuatu untuk dijual. Apa alasan umum yang membenarkannya ?
Demikian
pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup
dari pemberitaan Injil itu. (1 Korintus 9 : 14)
Pernyataan
ini sangatlah benar dan semua orang kristen harus memperhatikan dan mentaatinya
dengan sungguh sungguh. Seharusnya adalah sebuah sukacita untuk mendukung
mereka yang berjerih lelah dalam pemberitaan injil, apakah mereka melayani kita
secara langsung ataupun tidak seperti mereka yang di utus ke tempat lain
(seperti misionaris). Saya sangat suka apa yang dikatakan versi NLT :
Demikian
pula Tuhan telah memerintahkan bahwa mereka yang memberitakan kabar baik itu
harus didukung oleh mereka yang mendapat keuntungan dari kabar baik itu (1 Korintus
9 : 14 NLT)
Mereka
yang mendapat berkat rohani dari pengajaran, kotbah dan penggembalaan dari
pelayanan gembala, penatua, penginjil, pengajar, misionaris dll seharusnya
memberi dukungan penuh secara materi kepada mereka. Saat kita mendapat berkat
dari pelayanan mereka, kita mendapat berkat dari pengorbanan, waktu, kepedulian
dan kerja keras mereka, yang membuat kita bertumbuh dalam kehidupan Kristen kita.
Seharusnya adalah sebuah sukacita untuk bersedia mendukung mereka sebagaimana halnya
kita membayar dokter untuk mengobati penyakit kita. Tapi saya percaya bahwa ada
sebuah prinsip di ayat ini yang mana banyak orang kristen dan para pelayan kekristenan
membuatnya terbalik. Perhatikan ayat yang berkata bahwa “mereka yang memberitakan
kabar baik harusnya didukung oleh mereka yang mendapat keuntungan dari kabar
baik itu”. disini jelas bahwa pertama tama adalah pelayanan lebih dahulu dan
kedua adalah dukungan. Bagaimanapun ini bukan anda lihat di banyak pelayanan. Apa
yang anda lihat adalah “belilah CD CD ,
MP3 MP3, buku buku maupun artikel online saya dll jadi anda dapat dilayani !
bukannya menerima pelayanan lebih dahulu dan baru kemudian mendukung mereka
yang telah menabur dalam kehidupan rohani anda, anda malah disuruh untuk
membayar untuk menerima pelayanan. Ini sama sekali terbalik. Dapatkah anda
bayangkan Rasul Paulus hadir di gereja (orang orang Kristen) di Efesus atau
Galatia dan berkata, “saya telah menerima sebuah pewahyuan dari Allah yang akan
memberkati jiwa anda. Pewahyuan itu tidak saya dapatkan dari diri saya sendiri,
itu saya dapatkan dari Allah. Anda dapat memiliki surat surat pewahyuan ini hanya
dengan biaya $19.99. tidak hanya itu jika anda membeli lebih dari satu surat
pewahyuan yang telah saya terima dari Allah anda akan mendapat discount 10% !! sepertinya
itu sangat sinting bukan ? tapi bukankah itu tidak berbeda dengan begitu banyak
pelayanan dan para pelayan kekristenan yang menjual kotbah, pengajaran mereka
dll ? Mereka mensyaratkan pembayaran dimuka terlebih dahulu untuk sesuatu yang
seharusnya mereka berikan dengan cuma cuma.
Seluruh
isu ini sebenarnya menyatakan apa yang ada di dalam hati manusia. Sementara seorang
pelayan berhak menerima dukungan untuk pekerjaan mereka, tapi mengenakan biaya untuk
firman Allah seharusnya tidak menjadi rintangan atau prasyarat untuk memberikan
pelayanan mereka. Sikap kita harus sama seperti Rasul Paulus, melakukan apapun
yang kita bisa agar kita bisa memberikan injil atau kebenaran alkitabiah
lainnya dengan cuma cuma supaya sebisa mungkin kebanyakan orang bisa
memperolehnya. Jika sebuah pelayanan dan para pelayan kekristenan dimotivasi oleh
kasih Allah dan kasih terhadap sesama manusia, mereka akan melakukan apapun
untuk memberikan secara cuma cuma yang telah mereka peroleh dari Allah. tapi jikalau
mereka mencintai mammon maka anda kemungkinan akan menemukan harga yang
dibanrol dari semua produk mereka, membuat “kebenaran” mahal dan tidak setiap
orang bisa mendapatkannya.
****Note
:
Saya
sadar jika seseorang ingin mempublikasikan sesuatu seperti buku Kristen tentu
saja memerlukan biaya. Saya tidak ingin membuat aturan yang mengatakan bahwa
adalah salah bagi seseorang untuk menutupi biaya produksi buku dengan mengenakan
biaya bagi mereka yang ingin mendapatkan buku tersebut (pada akhirnya hal ini
adalah antara mereka dan Tuhan dan Allah mengetahui motivasi hati manusia) tapi
bagaimanapun adalah sesuatu yang benar untuk membuat buku atau apapun itu
dengan harga semurah mungkin (untuk menutupi biaya produksi), jadi banyak orang
bisa memperolehnya, bukan hanya untuk mendapatkan keuntungan pribadi melalui
penjualan buku buku. Faktanya, di zaman kita hidup, dengan internet, kita dapat
sekali dengan mudah menyediakan tulisan tulisan alkitabiah, pengajaran
pengajaran, audio audio kotbah, buku buku (ada beberapa pelayanan yang
menyediakan semuanya secara gratis di internet tapi mereka mengenakan biaya bagi
mereka yang ingin mendapatkan buku yang sudah dicetak – anda dapat yakin bahwa
uang bukanlah motivasi mereka). Saya dapat menjamin saat anda berdiri di
hadapan tahkta penghakiman Kristus, anda tidak akan menyesal sedikitpun untuk
membagikan kebenaran Allah dengan cuma cuma agar dapat diperoleh bagi semua
mereka yang menginginkannya.
Comments