"Hanya satu lagi kekuranganmu’’

Markus 10 : 17 – 20

Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"

Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!"

Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."

Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

Saya dulu sempat berpikir ayat itu hanya berlaku untuk orang kaya saja dan puji Tuhan karena saya bukan orang kaya hehehe. Tapi setelah dengar beberapa kotbah tentang orang kaya ini, saya jadi teryakinkan kalau ayat itu berlaku bagi setiap orang yang ingin mempunyai hidup yang kekal.

"Hanya satu lagi kekuranganmu, dan bagi orang kaya itu kekurangannya adalah menjual segala hartanya. Tentu saja bagi setiap orang ‘’hanya satu lagi kekuranganmu’’ berbeda beda, bagi beberapa orang itu adalah harga dirinya, keluarganya, ambisinya, cita citanya, masa depannya (pacar, jodoh dll), pekerjaannya dan banyak lagi.

Tapi Jelas dari ayat ayat diatas syarat untuk mempunyai hidup kekal adalah menyerahkan segalanya tanpa itu kita tidak akan pernah mempunyai kehidupan yang kekal, dan kalau kita berpikir kita punya hidup yang kekal tapi kita belum menyerahkan segalanya saya pikir kita membohongi diri kita sendiri.

Saya kalau berdoa sering sekali bilang Tuhan Kaulah segalanya, Kaulah hidup saya, dan itu memang tulus dari hati saya. Tapi belakangan ini saya sadar saya belum menyerahkan segalanya kepada Tuhan, dan saya sedang mencari apa sih satu lagi kekurangan saya.

Saya tidak bilang kalau setiap kita harus menjual hartanya dan walaupun dalam sejarah kekeristenan ada orang orang yang diperintahkan Tuhan untuk itu dan mereka memang menjual seluruh hartanya dan memberikan kepada orang orang miskin. Abraham setelah menyerahkan ishak tetap jadi orang kaya menurut ukuran dunia ini, tapi saya yakin hartanya itu tidak ada lagi artinya bagi dia karena yang paling berharga dalam kehidupannya yaitu ishak mau dia serahkan, AW Tozer pernah bilang lebih mudah bagi Abraham untuk menyerahkan nyawanya sendiri daripapada menyerahkan ishak.

Tetapi memang kalau ingin mempunyai hidup yang kekal kita harus menyerahkan semuanya tidak ada yang tersisa sama sekali sampai benar benar kita mengosongkan diri kita, baru kita bisa mempunyai hidup. Tanpa itu tidak ada kehidupan yang ada hanya agama dan agama, kebaktian dan kebaktian, nyani dan nyanyi, doa dan doa dan pasti lama lama jadi membosankan dan akhirnya jadi rutinitas belaka karena tidak kehidupan.

Banyak yang menyerahkan segalanya yang mereka punya kepada Tuhan dan menjadi ‘’History Maker’’ dalam sejarah kekeristenan seperti David Brainerd, C.T Studd, John Wesley, Jim Elliot, Watchman Nee, Keith Green dll. Kita mungkin tidak akan pernah seperti mereka tapi setidak tidaknya kita harus punya kerinduan seperti mereka untuk menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan.


Only One Life
By : C.T Studd

Only one life--’twill soon be pastAnd only what’s done for God will last,When I am dying, how glad I shall be,If the lamp of my light was burned out for Thee."Was burned out for Thee--Lord, take me and break me.I give my life unto You...unto You..





Comments

Popular posts from this blog

Masih Adakah Pewahyuan Sekarang Ini?

Sebuah Biografi Singkat Mengenai Kehidupan John Wesley

Pengertian Kelahiran Kembali (Regenerasi) dan Efek yang mengikutinya